Global  

Perang Israel–Iran 13 Juni 2025: Escalation Konflik, Korban, dan Dampak Regional

Perang Israel–Iran 13 Juni 2025: Escalation Konflik, Korban, dan Dampak Regional
Dampak serangan rudal Iran di kota-kota Israel. (Foto: X/@TheCradleMedia)

Sejak 13 Juni 2025, konflik militer antara Israel dan Iran memasuki babak baru dengan eskalasi yang signifikan. Israel membuka serangan udara besar-besaran ke sejumlah fasilitas nuklir, militer, dan infrastruktur milik Iran—termasuk kawasan Tehran, Natanz, dan Isfahan—dengan operasi yang dikenal sebagai Operation Rising Lion (en.wikipedia.org).

Tak lama kemudian, Iran melancarkan serangan drone dan peluru kendali balistik dalam jumlah besar—diperkirakan lebih dari 150 rudal dan 100 drone—dengan kode “Operation True Promise 3” (en.wikipedia.org). Aktivitas ini menandai tingginya ketegangan dan menunjukkan pola perang tanpa kontak langsung darat.

Korban & Evakuasi

  • Di Iran, diperkirakan ada 224–450 korban tewas, mayoritas warga sipil, serta lebih dari 1.200 luka-luka (reuters.com).
  • Di sisi Israel, 24–45 orang tewas dan ratusan lainnya cedera akibat serangan balasan .
  • Sekitar 100.000 warga Iran mengungsi besar-besaran dari Tehran menuju wilayah utara, dipicu kekhawatiran dan peringatan evakuasi militer (theguardian.com).

Taktik dan Teknologi

Israel menggunakan jet tempur F‑35I, F‑15I, F‑16 dan rudal presisi untuk menarget fasilitas nuklir dan ilmuwan Iran (atlanticcouncil.org). Kelompok elit Mossad juga mendirikan base drone tersembunyi di dalam wilayah Iran dan melancarkan serangkaian operasi sabotase menggunakan UAV kecil untuk melumpuhkan peluncuran rudal dan pertahanan udara (en.wikipedia.org).

Iran membalas dengan rudal balistik seperti Fattah dan Khorramshahr, serta ratusan drone, meski dampaknya terbatas karena sistem pertahanan Israel (Iron Dome, David’s Sling, Arrow) berhasil mencegat sebagian besar (ft.com).

Baca Juga :  Tragedi di Festival Hari Lapu Lapu Vancouver: Mobil Hantam Kerumunan, Korban Jiwa dan Luka Tak Terelakkan

Respon Internasional

  • Presiden Donald Trump menyerukan evakuasi total bagi warga Tehran dan menolak gencatan senjata, menekankan bahwa “Iran tidak boleh memiliki senjata nuklir” (apnews.com).
  • Negara-negara seperti EU, G7, Jordan, China, dan Rusia mendesak de-eskalasi dan membuka pintu diplomasi (apnews.com).
  • Amerika Serikat meningkatkan kehadiran militer di kawasan, mengerahkan kapal induk, pesawat pengisian bahan bakar, dan kapal perang tambahan .

Proyeksi Konflik ke Depan

Konflik ini telah merusak sepertiga stok rudal balistik Iran dan melumpuhkan infrastruktur nuklirnya . Namun, Iran masih menyimpan senjata strategis dan mengancam eskalasi lanjutan atau melakukan serangan balik non-konvensional, termasuk teroris atau siber .

Sementara itu, diplomasi terhenti. Iran hanya mempertimbangkan negosiasi jika Israel menghentikan kampanyenya, dan Israel bersikeras bahwa operasinya belum selesai, bahkan mempertimbangkan sasaran pemimpin tertinggi Iran .

Tinggalkan Balasan