
Salingka Media – Pelatihan meubelair Lapas Pasaman menunjukkan progres signifikan di hari keempat, membuktikan komitmen Lembaga Pemasyarakatan Terbuka Pasaman dalam membekali warga binaan dengan keterampilan yang berharga. Sejak dimulai pada 1 Agustus lalu, program kemandirian ini telah berhasil meningkatkan kemampuan para peserta dalam mengolah bahan mentah menjadi produk furnitur yang fungsional dan bernilai jual.
Para warga binaan menunjukkan antusiasme yang tinggi dalam pelatihan ini. Pada hari keempat yang jatuh pada Selasa, 5 Agustus 2025, fokus materi diarahkan pada proses perakitan dan penghalusan (finishing) meja dan kursi. Para peserta secara langsung terlibat dalam penggunaan alat-alat pertukangan, di bawah bimbingan intensif dari instruktur teknis yang merupakan mitra dari Lapas. Instruktur juga menekankan pentingnya standar kualitas produksi, efisiensi, dan keselamatan kerja, yang merupakan etos kerja fundamental.
Seorang instruktur memuji para peserta, “Semangat mereka luar biasa. Mereka tidak hanya cepat menguasai tekniknya, tetapi juga mulai menunjukkan kreativitas dalam mendesain. Ini adalah indikator jelas bahwa program pembinaan kemandirian ini sangat efektif.” Pernyataan ini memperkuat keyakinan bahwa pelatihan meubelair Lapas Pasaman berhasil membangun tidak hanya keterampilan teknis, tetapi juga semangat inovasi.
Kepala Lapas Terbuka Pasaman, Abraham Benyamin Harjo, menegaskan bahwa tujuan utama pelatihan ini bukan sekadar menghasilkan produk, melainkan membentuk karakter. “Kami ingin mereka memiliki disiplin, etos kerja keras, dan rasa tanggung jawab. Keterampilan meubelair adalah bidang yang sangat prospektif dan bisa menjadi bekal mereka untuk mandiri atau berwirausaha bersama setelah bebas,” ujarnya.
Selain praktik pertukangan, pelatihan ini juga mencakup sesi motivasi dan pengembangan soft skill. Hal ini bertujuan agar para peserta memahami nilai tambah dari setiap keterampilan yang mereka kuasai. Program ini dijadwalkan berlangsung selama 12 hari kerja dengan target akhir berupa produk furnitur siap pakai.
Produk-produk yang dihasilkan nantinya bisa digunakan secara internal di lingkungan Lapas atau dipamerkan sebagai bukti nyata hasil karya warga binaan. Inisiatif pelatihan meubelair Lapas Pasaman ini merupakan bagian dari upaya rehabilitasi dan reintegrasi sosial yang berkelanjutan, memberikan harapan baru bagi warga binaan untuk kembali ke masyarakat dengan bekal keterampilan yang mumpuni.