
Salingka Media – Upaya Polres Pasaman Barat untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman dan bebas dari praktik kriminal kembali dipertegas. Melalui operasi yang dipimpin langsung oleh Kasat Polair, Iptu Afjon, jajaran Satuan Polisi Perairan (Sat Polair) menggelar penyuluhan dan bimbingan khusus bagi para nelayan di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Air Bangis, yang berlokasi di Nagari Air Bangis, pada Jumat (8/8/2025). Kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen Polres Pasaman Barat untuk memberantas premanisme yang meresahkan.
Kapolres Pasaman Barat, AKBP Agung Tribawanto, S.IK, secara tegas menyatakan bahwa pihaknya tidak akan memberikan sedikitpun celah bagi para pelaku premanisme, terutama di area vital seperti pelabuhan dan TPI. Kawasan-kawasan ini adalah pusat aktivitas ekonomi yang menjadi tumpuan hidup masyarakat pesisir.
“Tindakan intimidasi, pemalakan, atau pungutan liar tidak akan kami toleransi. Kepolisian akan mengambil tindakan tegas terhadap siapa pun yang berani mengganggu keamanan dan kenyamanan nelayan,” ujar AKBP Agung melalui Iptu Afjon. Ia juga mengimbau agar masyarakat segera melaporkan setiap kejadian semacam itu.
Dalam kegiatan penyuluhan ini, Sat Polair tidak hanya menyampaikan peringatan secara lisan. Mereka juga menyebarkan selebaran informatif yang berisi materi hukum terkait larangan premanisme dan ancaman sanksi pidana bagi pelakunya. Langkah ini diambil untuk memastikan para nelayan memahami hak-hak mereka dan tahu cara melaporkan jika menjadi korban atau saksi dari aksi premanisme.
Suasana di TPI Air Bangis tampak hidup dan penuh interaksi. Para nelayan terlihat antusias dan berpartisipasi aktif dalam sesi dialog. Mereka menyampaikan berbagai keluhan dan memberikan informasi langsung mengenai kondisi keamanan di lapangan. Banyak nelayan yang menyambut baik kehadiran polisi karena aksi preman selama ini seringkali menjadi sumber kekhawatiran yang mengganggu.
Kapolres Pasaman Barat menambahkan bahwa langkah-langkah preventif ini merupakan strategi penting Polres Pasbar dalam membangun kepercayaan publik. Kehadiran polisi bukan hanya untuk merespons kejadian, tetapi juga untuk berada di garis depan dalam mencegah masalah sebelum terjadi. Komitmen untuk memberantas premanisme ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi wilayah lain.
“Kami ingin nelayan bisa bekerja dengan tenang tanpa diliputi rasa takut. Masyarakat pesisir adalah mitra kami, dan dengan kerja sama yang solid, kami yakin perairan Pasaman Barat akan tetap aman dan kondusif, serta bebas dari praktik-praktik yang merugikan,” tutup AKBP Agung.
Kegiatan penyuluhan ini juga menunjukkan peran Sat Polair sebagai pelindung, pengayom, dan pelayan masyarakat di wilayah perairan. Sinergi antara aparat kepolisian dan masyarakat diharapkan menjadikan TPI Air Bangis sebagai model kawasan pesisir yang aman, nyaman, dan produktif bagi seluruh pelaku usaha perikanan di Pasaman Barat.