
Salingka Media – Warga Nagari Koto VIII Pelangai, Ranah Pesisir, Kabupaten Pesisir Selatan, seketika heboh oleh penemuan jenazah seorang pria di dalam rumahnya pada Jumat (12/12) pagi. Pria malang tersebut adalah Iswanto (66), seorang pedagang batagor keliling yang dikenal ramah oleh warga setempat. Ia ditemukan sudah dalam kondisi membusuk setelah tidak terlihat beraktivitas selama empat hari.
Penemuan tragis ini bermula dari laporan warga sekitar SMKN 1 Ranah Pesisir kepada satpam sekolah, Gusmen Wahyudi (38). Mereka mencium bau menyengat yang berasal dari sebuah rumah di belakang ruang praktik Tata Boga. Gusmen yang segera menindaklanjuti laporan tersebut mendapati Iswanto sudah meninggal dunia. Korban terbaring telentang di lantai dan tubuhnya telah mengalami pembusukan lanjut.
Kapolsek Ranah Pesisir, Iptu Okdianto, memberikan keterangan resmi mengenai kronologi penemuan ini. “Sekitar pukul 09.45 WIB, satpam mendatangi rumah itu berdasarkan informasi warga. Dia menemukan satu jenazah pria terbaring telentang di lantai saat masuk ke dalam,” terang Kapolsek.
Temuan ini langsung dilaporkan berjenjang kepada penjaga sekolah dan kepala kampung, kemudian diteruskan kepada Bhabinkamtibmas Polsek Ranah Pesisir, Aipda Adeng Amerta. Polisi bersama tim gabungan dari BPBD dan petugas medis Puskesmas Balai Selasa segera menuju lokasi kejadian untuk menangani jenazah. Mengingat kondisi jenazah yang sudah mengeluarkan cairan dan dikerubungi lalat, tim evakuasi melakukan penanganan dengan protokol ketat.
“Kami sudah mengamankan TKP. Proses evakuasi jenazah kami laksanakan dengan protokol kesehatan karena melihat kondisi jenazah,” tambah Kapolsek.
Tim penyidik tidak menemukan adanya tanda-tanda kekerasan atau hal mencurigakan pada tubuh Iswanto dari hasil pemeriksaan awal. Aipda Adeng Amerta menegaskan hal ini sesuai arahan Kapolsek. “Pemeriksaan awal tidak menemukan tanda-tanda mencurigakan pada tubuh korban. Kami memastikan evakuasi berjalan sesuai prosedur. Untuk saat ini, kami menduga peristiwa tersebut adalah kematian wajar, namun kami serahkan sepenuhnya kepada pihak medis untuk memastikannya,” kata Aipda Adeng.
Pihak keluarga membenarkan Iswanto terakhir terlihat pada hari Senin, 8 Desember 2025. Mantan istrinya, Asmalena, sempat merasa heran karena Iswanto tidak mengantar anak mereka seperti biasa. Namun, ia tidak menaruh kecurigaan saat itu.
Putri korban, Farida Kumala Devi, mendatangi Puskesmas Balai Selasa dan menyatakan bahwa keluarga tidak akan membuat laporan polisi terkait kejadian yang menimpa ayahnya. Mereka menerima kejadian ini sebagai takdir.
Kapolsek menjelaskan sikap keluarga, “Keluarga telah menyatakan tidak melihat adanya indikasi kejahatan. Mereka memilih memakamkan korban secepatnya pada hari ini juga.”
Meskipun keluarga menolak membuat laporan resmi, kepolisian tetap menjalankan prosedur pencatatan standar. Mereka juga memeriksa dua saksi, yaitu satpam Gusmen Wahyudi dan penjaga sekolah Amril (54). Iptu Okdianto memastikan pencatatan ini penting untuk kepentingan administrasi dan kewaspadaan.
Kepolisian menduga kuat Iswanto meninggal dunia sekitar empat hari sebelum warga menemukannya. Jenazahnya kini telah diserahkan kepada keluarga untuk segera dimakamkan. Kepergian Iswanto, pedagang batagor keliling yang ramah dan tekun, meninggalkan duka mendalam bagi warga setempat.





