Ojol Padang Tegaskan Komitmen Tolak Aksi Anarkis, Utamakan Kedamaian di Ranah Minang

Ojol Padang Tolak Demo Anarkis, Pilih Jaga Kedamaian Kota

Ojol Padang Tegaskan Komitmen Tolak Aksi Anarkis, Utamakan Kedamaian di Ranah Minang
Ojol Padang Tegaskan Komitmen Tolak Aksi Anarkis, Utamakan Kedamaian di Ranah Minang – Foto : Via achantiknews

Salingka Media – Komunitas ojek online (ojol) di Kota Padang secara tegas menyatakan sikap menolak segala bentuk unjuk rasa yang berujung anarkis. Pernyataan ini disampaikan demi menjaga suasana kondusif di Ranah Minang dan seluruh Indonesia. Sikap tegas ojol Padang tolak demo ini lahir dari kesadaran bahwa prioritas utama mereka adalah mencari rezeki secara damai.

Pernyataan tersebut muncul dalam sebuah pertemuan hangat di Warung Mas Bagus 2, Jalan Tapi Pasang, kawasan Simpang Kinol, Padang, pada Minggu siang, 31 Agustus 2025. Pertemuan ini dihadiri oleh sejumlah pengemudi, seperti Alfian, Al Karia, Dayat, Moncos, Boni, Choki, Andri, Fery, Robi, dan Adek. Sinergi antara masyarakat dan aparat terlihat jelas, karena pertemuan ini juga dipantau langsung oleh jajaran Intelkam Polda Sumbar Divisi 2, termasuk Ari dan Pak Anton.

Dalam suasana penuh kekeluargaan, para pengemudi ojol Padang menekankan bahwa profesi mereka adalah murni untuk mencari nafkah halal bagi keluarga. Mereka menyatakan tidak ada alasan bagi komunitas ojol Padang tolak demo ini untuk terlibat dalam gerakan massa yang berpotensi merugikan banyak pihak.

“Kami di sini bekerja untuk keluarga. Tidak ada alasan bagi kami untuk ikut demo anarkis. Silakan jika ada yang ingin berdemo, itu adalah hak yang dijamin hukum, tapi komunitas Ojol Padang tidak bertanggung jawab atas demo apa pun hari ini atau besok. Itu bukan jalan kami,” ujar salah seorang anggota yang hadir, mempertegas posisi mereka.

Pernyataan ini secara jelas membantah isu liar yang beredar di media sosial mengenai ribuan ojol yang akan turun ke jalan. Bagi mereka, bekerja dengan tenang dan aman jauh lebih berharga daripada terseret dalam provokasi.

Suasana pertemuan sempat berubah haru ketika mereka mengenang kembali wafatnya Affan Kurniawan, seorang pengemudi ojol yang menjadi korban insiden kendaraan taktis (rantis) Brimob di Jakarta pada Kamis (28/8). Tragedi ini menjadi pengingat pahit tentang bahaya anarkisme.

“Kami tidak ingin ada korban lagi. Jangan sampai ada ‘Affan’ berikutnya di Padang atau Sumbar. Kami ajak semua untuk menyampaikan pendapat dengan bermartabat, bukan dengan cara anarkis. Itu bukan esensi demokrasi, itu hanya melukai sesama,” ucap salah satu tokoh komunitas dengan suara tegas, disambut anggukan setuju dari seluruh anggota. Mereka sepakat bahwa demokrasi harus dijaga dengan martabat, tanpa kekerasan dan penderitaan bagi orang lain.

Baca Juga :  Sengketa Tanah LLDikti vs Warga di Padang Memanas

Sikap komunitas ojol ini mendapat apresiasi tinggi dari pihak kepolisian. Ari, dari Intelkam Polda Sumbar Divisi 2, menilai langkah mereka sebagai contoh kedewasaan dalam berdemokrasi.

“Kami sangat menghargai sikap teman-teman ojol. Negara menjamin kebebasan berpendapat, namun tentu ada aturan. Dengan sikap damai seperti ini, suasana aman dan kondusif di Sumbar bisa terus terjaga,” kata Ari.

Pak Anton, perwakilan Intelkam lainnya, menambahkan bahwa kehadiran kepolisian adalah untuk memastikan bahwa aspirasi dapat disampaikan secara tertib dan aman. “Mari bersama-sama kita jaga Ranah Minang agar tetap adem. Jangan biarkan diri kita diadu domba oleh isu-isu liar,” tegasnya.

Sikap yang diambil Komunitas ojol Padang tolak demo ini dinilai bukan hanya penting bagi kepentingan lokal, tetapi juga menjadi inspirasi bagi komunitas ojol di seluruh Indonesia.

“Kami ingin Sumbar tetap aman dan harmonis. Jika kota ribut, kami yang kesulitan mencari rezeki. Kami ajak semua pihak untuk menjaga kedamaian, bukan hanya untuk Padang, tapi juga untuk Indonesia,” ujar seorang anggota.

Pertemuan sederhana di Warung Mas Bagus 2 itu telah melahirkan sebuah pesan penting: dari sebuah meja kecil di Simpang Kinol, komunitas ojol Padang membuktikan bahwa mereka adalah bagian dari masyarakat yang produktif dan cinta damai.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *