
Salingka Media – Mushaf Alquran tulis tangan menjadi bagian istimewa dalam perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia ke-80 di Nagari Bungo Tanjung, Kecamatan Batipuh, Kabupaten Tanah Datar. Tradisi ini diberi tema “Satu Orang Satu Halaman, Satu Hari Satu Alquran” yang berlangsung usai pawai alegoris dengan lebih dari seribu peserta dan berakhir di Masjid Baitul Makmur pada Selasa, 19 Agustus 2025.
Wali Nagari Bungo Tanjung, Yudisthira Anuggraha, S.Pd, NLP, menjelaskan bahwa Mushaf Alquran ini ditulis tangan oleh lebih dari 300 pelajar dan guru. Naskah tersebut nantinya akan diserahkan ke museum tulis tangan di Kabupaten Tanah Datar sebagai karya kolektif masyarakat nagari.
Yudisthira menambahkan, saat ini terdapat 490 anak didik di TPA dan TPSA di nagari tersebut. Dari jumlah itu lahirlah semangat setiap tahun untuk mengadakan kegiatan Kurenah Bungo Tanjung. Tradisi ini awalnya berupa pentas seni, lalu berkembang ke kegiatan kebudayaan, hingga akhirnya diwujudkan dalam Mushaf Alquran tulis tangan. Ia pun berharap Bupati Tanah Datar dapat meresmikan dengan menandatangani halaman depan mushaf tersebut.
Bupati Tanah Datar, Eka Putra, SE, MM, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi terhadap inisiatif ini. Menurutnya, kegiatan Mushaf Alquran tulis tangan sangat bernilai karena selain menumbuhkan semangat religius, juga memberikan pengalaman bermakna bagi anak-anak. “Di HUT ke-80 RI ini, anak-anak dari TK, SD hingga SMP di Bungo Tanjung menulis Alquran dengan tangan mereka sendiri. Ini sangat luar biasa dan akan menjadi warisan yang disimpan di museum tulis Alquran Kabupaten Tanah Datar,” ujarnya.
Bupati Eka Putra juga menegaskan bahwa sebelum disimpan di museum, naskah akan diperiksa kembali oleh tim ahli untuk memastikan kesesuaian huruf demi huruf. Ia mengakui, minat anak-anak terhadap kegiatan keagamaan ini sangat tinggi. Bahkan sebelumnya para lansia juga telah menulis mushaf Alquran yang kini sudah masuk museum.
Lebih jauh, ia berharap inisiatif ini bisa menjadi contoh bagi nagari lain di Tanah Datar. Dukungan niniak mamak, alim ulama, dan para orang tua dinilai penting agar kegiatan positif ini bisa berlanjut di masa mendatang.
Selain itu, dalam kesempatan yang sama, Bupati Eka Putra juga melaunching layanan Pusat Informasi Terpadu Anjungan Responsif Nagari Bungo Tanjung (Layanan Pintar Nagari). Acara ditutup dengan penandatanganan bersama spanduk Kurenah Bungo Tanjung sebagai simbol kebersamaan.