
Salingka Media – Kota Bukittinggi, Sumatera Barat, mendadak terkoyak oleh sebuah temuan yang memilukan dan menggemparkan. Warga di kawasan Bukik Cangang, Kecamatan Guguk Panjang, dibuat geger dengan penemuan potongan tubuh bayi perempuan. Lokasi penemuan yang berada di bibir jurang Ngarai Sianok, salah satu ikon wisata Bukittinggi yang terkenal akan keindahan tebing curamnya, menambah kengerian atas peristiwa tragis ini. Potongan tubuh yang ditemukan terpisah dan dalam kondisi mengenaskan tersebut kini menjadi teka-teki besar yang tengah diupayakan pengungkapannya oleh aparat kepolisian. Fokus penyelidikan saat ini mengarah pada dugaan kuat adanya praktik kejahatan pembuangan bayi yang dilakukan secara sengaja. Kasus penemuan mayat bayi ini sontak menyita perhatian publik dan menimbulkan keprihatinan mendalam di tengah masyarakat.
Peristiwa tragis ini bermula pada hari Sabtu pagi, sekitar pukul 07.30 WIB. Suasana mencekam meliputi Kelurahan Bukik Cangang saat seorang warga bernama Meldawati menemukan potongan tubuh bayi saat baru membuka jendela rumahnya. Temuan mengerikan ini segera dilaporkan kepada suaminya, Ilyas Bakri, yang kemudian meneruskannya kepada warga sekitar dan pihak berwenang. Lokasi penemuan berada di semak-semak dekat tebing Ngarai Sianok.
Tidak lama berselang, petugas gabungan dari Unit Inafis Polresta Bukittinggi dan Polsekta Bukittinggi langsung dikerahkan menuju lokasi kejadian. Proses olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) segera dilakukan, dan petugas menyisir area sekitar untuk mencari bagian tubuh bayi lainnya yang masih hilang. Penemuan awal menunjukkan bahwa jasad bayi malang ini terpisah-pisah. Ketua RT setempat, Yusrizal, mengungkapkan bahwa bagian tubuh bayi dilihat pertama kali oleh warga digigit oleh seekor anjing. Setelah tim kepolisian tiba dan melakukan penyisiran, ditemukanlah bagian kepala, leher hingga dada serta tangan kiri, dan potongan pinggang hingga kaki. Total, hingga berita ini diturunkan, sudah ditemukan tiga bagian tubuh bayi.
Kepolisian setempat langsung bergerak cepat untuk mengurai benang kusut di balik misteri ini. Kapolsek Kota Bukittinggi, AKP Mazwanda, membenarkan temuan tersebut dan menjelaskan bahwa timnya tengah melakukan penyelidikan mendalam. “Kami masih mendalami kemungkinan adanya unsur pidana. Tim sedang melakukan penyelidikan mendalam untuk mengungkap asal-usul bayi dan siapa yang membuangnya,” tegas AKP Mazwanda. Penyelidik tidak menampik adanya kemungkinan bahwa bayi tersebut dibuang di sekitar tebing curam Ngarai Sianok, yang menyebabkan sebagian tubuhnya terseret atau jatuh ke area permukiman warga.
Saat ini, upaya penyelidikan difokuskan pada pengumpulan barang bukti di sekitar lokasi kejadian, termasuk penelusuran rekaman CCTV jika ada, serta pengamanan sejumlah keterangan penting dari para saksi. Kasat Reskrim Polresta Bukittinggi, AKP Nofridal, turut menambahkan bahwa dugaan sementara mengarah pada jasad bayi yang dibuang dari atas tebing, kemudian tersangkut di semak-semak sisi jurang.
Dugaan mutilasi sempat mencuat ke permukaan mengingat kondisi jasad bayi yang terpotong menjadi tiga bagian. Namun, Polisi belum bisa memastikan apakah kondisi terpisah ini disebabkan oleh tindakan mutilasi sengaja oleh pelaku atau karena serangan binatang liar yang banyak berkeliaran di tebing Ngarai Sianok, seperti kera, ataukah karena proses jatuh dari ketinggian. “Dugaan mutilasi ada, tapi kami sedang mendalami dan menyelidiki latar belakang dan penyebab penemuan bayi yang terpotong tiga ini,” jelas AKP Mazwanda. Jasad bayi tersebut saat ini sudah dititipkan ke bagian forensik Rumah Sakit Achmad Mochtar (RSAM) Bukittinggi untuk pemeriksaan lebih lanjut, termasuk memastikan usia bayi dan penyebab pasti kematiannya.
Kasus penemuan mayat bayi ini sontak mengguncang nurani masyarakat Bukittinggi. Warga sekitar mengaku terkejut dan tak menyangka peristiwa sekeji ini bisa terjadi di lingkungan mereka. Suasana duka dan keprihatinan meluas di tengah-tengah publik, yang kini menaruh harapan besar kepada aparat kepolisian.
Masyarakat menuntut agar aparat segera menemukan pelaku di balik tindakan keji pembuangan bayi tersebut dan memberikan keadilan yang setimpal bagi korban tak berdosa ini. Pemasangan garis polisi di sekitar lokasi penemuan menunjukkan keseriusan pihak berwajib dalam mengamankan TKP dan mengumpulkan semua bukti yang diperlukan.
Kepolisian berkomitmen penuh untuk mengusut tuntas kasus ini. Penyelidikan terus berlangsung untuk menelusuri siapa orang tua dari bayi malang tersebut dan apa motif mendasari tindakan keji yang telah merenggut nyawa bayi perempuan tersebut. Perkembangan penyelidikan akan terus diikuti, sembari polisi berupaya keras mengungkap pelaku dan penyebab di balik insiden memilukan yang menggemparkan Bukittinggi ini. Masyarakat menanti hasil dari kerja keras polisi untuk mengungkap misteri di bibir Ngarai Sianok.





