
Salingka Media – Suku Tanimbar, salah satu etnis asli Indonesia, dikenal sebagai penghuni Kepulauan Tanimbar yang terletak di Kabupaten Maluku Tenggara, Provinsi Maluku. Berasal dari perpaduan antara Austronesia dan Papua, masyarakat ini memiliki sejarah panjang yang menarik. Nama “Tanimbar” sendiri merupakan adaptasi dari bahasa lokal, seperti “Tanempar” dalam bahasa Yamdena Timur atau “Tnebar” dalam bahasa Fordata, yang bermakna “terdampar.” Meskipun begitu, penduduk aslinya lebih senang menyebut diri sebagai “orang Numbar.”
Pembagian Sub-Suku Tanimbar
Suku Tanimbar terbagi menjadi tiga sub-suku utama, yaitu:
1. Tomata Yamdena – mendominasi sebagian besar Pulau Yamdena.
2. Tomata Laru – menetap di Pulau Selaru dan beberapa pulau kecil di sebelah barat Yamdena.
3. Tomata Nember – mendiami Pulau Fordata dan pulau-pulau di utara Yamdena.
Jumlah populasi Suku Tanimbar diperkirakan mencapai sekitar 10.000 jiwa, tersebar di beberapa pulau besar dan kecil di Kepulauan Tanimbar.
Legenda dan Sejarah Asal Usul Suku Tanimbar
Cerita tentang asal-usul Suku Tanimbar penuh dengan beragam legenda yang berbeda-beda, bergantung pada cerita yang diwariskan dari satu generasi ke generasi lainnya dalam setiap keluarga atau kelompok masyarakat. Beberapa cerita memiliki kesamaan, sementara yang lain bertolak belakang.
Salah satu legenda yang paling dikenal menyebutkan bahwa nenek moyang Suku Tanimbar berasal dari suatu tempat di bumi yang tidak diketahui secara pasti. Mereka meninggalkan wilayah asal karena berbagai alasan seperti peperangan atau bencana alam. Setelah perjalanan laut yang panjang, mereka akhirnya terdampar di Kepulauan Tanimbar, yang kemudian menjadi tempat tinggal mereka hingga kini.
Selain itu, beberapa teori juga menyatakan bahwa Suku Tanimbar memiliki hubungan dengan suku-suku lain di Indonesia, seperti Buton, Bugis, serta suku-suku di Maluku seperti Halmahera, Seram, dan Lease.
Kesimpulan
Keberadaan Suku Tanimbar tidak hanya mencerminkan keragaman etnis di Indonesia, tetapi juga kaya akan sejarah dan cerita rakyat yang membentuk identitas mereka. Meskipun setiap keluarga memiliki versi cerita asal-usul mereka sendiri, yang jelas adalah bahwa Tanimbar dan penduduknya telah berperan penting dalam membentuk budaya dan tradisi di kawasan Maluku.