Menguak Kisah Kondom Kuno: Skandal Seksualitas Abad ke-19 di Rijksmuseum

Menguak Kisah Kondom Kuno Skandal Seksualitas Abad ke-19 di Rijksmuseum
Sebuah museum di Amsterdam, Belanda, sedang memamerkan sebuah kondom berusia 200 tahun. Artefak ini menjadi bagian dari koleksi yang ditampilkan di Rijksmuseum, seperti yang didokumentasikan oleh Kelly Schenk untuk AFP. Via cnnindonesia

Sebuah artefak langka yang menguak tabir sejarah seksualitas manusia dipamerkan di Rijksmuseum Amsterdam. Museum nasional Belanda ini kini menjadi sorotan setelah menampilkan sebuah kondom 200 tahun yang menyimpan cerita provokatif dari masa lalu. Artefak unik ini, yang diperkirakan berasal dari tahun 1830, memiliki cetakan gambar erotis yang menampilkan biarawati dan tiga pendeta dalam pose tak senonoh, mencerminkan gambaran yang mengejutkan tentang norma-norma sosial pada abad ke-19.

Kondom 200 tahun yang telah berusia dua abad ini mulai dipamerkan di Rijksmuseum Amsterdam sejak pekan lalu. Diperkirakan terbuat dari usus domba, kondom tersebut merupakan hadiah dari salah satu rumah bordil terkemuka pada zamannya. Pameran ini tidak hanya menampilkan benda itu sendiri, tetapi juga memberikan wawasan mendalam tentang bagaimana proses percetakan telah berkembang dan bagaimana seksualitas serta prostitusi dipahami di Eropa pada abad ke-19. Menurut keterangan dari pihak Rijksmuseum, “Ini menunjukkan bahwa proses percetakan memiliki banyak aplikasi dan menawarkan wawasan tentang seksualitas dan prostitusi pada abad ke-19,” demikian pernyataan yang dikutip dari AFP.

Baca Juga :  Sejarah Munculnya Istilah "Hidung Belang"

Pihak museum berencana untuk memamerkan pelindung bersejarah ini sebagai bagian integral dari pameran yang lebih besar, yang berfokus pada kehidupan prostitusi dan seksualitas di Belanda hingga Eropa selama abad ke-19. Gambar yang terpampang pada kondom 200 tahun tersebut sangat gamblang: seorang biarawati mengangkat roknya dan menunjuk ke arah tiga pendeta yang secara vulgar memamerkan alat kelamin mereka. “Ini merupakan sebuah gambaran sisi terang dan gelap dari kesehatan seksual,” tambah pernyataan dari pihak museum, menyoroti kompleksitas tema yang diangkat.

Rijksmuseum lebih lanjut mencatat bahwa kondom ini berasal dari periode ketika seks seringkali menjadi “momok akan kehamilan yang tidak diinginkan dan penyakit menular seksual, terutama sifilis.” Ruang cetakan museum sendiri menyimpan koleksi luas sekitar 750 ribu cetakan dan berbagai macam gambar, namun kondom ini adalah yang pertama dari jenisnya. “Ini merupakan sebuah contoh pertama dalam koleksi Rijksmuseum berupa cetakan pada kondom,” tegas museum di Amsterdam tersebut, menandakan signifikansi temuan ini dalam koleksi mereka.

Tinggalkan Balasan