
Salingka Media – Aksi main hakim sendiri kembali terjadi menyusul penangkapan seorang terduga pelaku tindak pidana pencurian sepeda motor (curanmor) di wilayah Kabupaten Pesisir Selatan. Pelaku berinisial Adam Meri (26) mengalami luka parah setelah diamuk oleh warga yang geram atas perbuatannya. Peristiwa penangkapan Maling Motor Pesisir Selatan ini berlangsung di Kampung Ujung Batu, Nagari Taluak, Kecamatan Batang Kapas, Kabupaten Pesisir Selatan, pada Kamis malam (13/11). Insiden ini menjadi perhatian utama kepolisian setempat, terutama dalam upaya pencegahan aksi main hakim sendiri yang berpotensi membahayakan nyawa terduga pelaku.
Adam Meri, salah satu terduga dalam jaringan aksi Maling Motor Pesisir Selatan, berhasil ditangkap warga ketika ia sedang membeli Pertalite di sebuah warung minyak eceran. Massa yang mengetahui identitasnya sebagai buronan kasus pencurian sepeda motor langsung menyerbu dan menghajarnya hingga babak belur. Beruntung, situasi yang sempat ricuh tersebut segera tertangani setelah pihak kepolisian dari Polsek Batang Kapas tiba di lokasi. Personel Polsek Batang Kapas segera mendatangi lokasi setelah menerima laporan cepat dari masyarakat terkait penangkapan terduga pelaku pencurian.
Pelaku yang mengalami luka memar di bagian kepala dan goresan di tangan tersebut langsung diamankan dari amukan massa oleh petugas. Penyerahan terduga pelaku tindak pidana ini dilakukan langsung oleh Wali Nagari Taluak, Bapak Isarzen, kepada pihak Kepolisian sekitar pukul 19.40 WIB. Langkah cepat dari Wali Nagari dan Kepolisian menjadi kunci dalam menjaga situasi tetap kondusif dan mencegah korban jiwa.
Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Batang Kapas, Iptu Rovendra Borti, menyampaikan apresiasi tinggi kepada Wali Nagari dan seluruh warga yang telah menunjukkan tindakan yang bertanggung jawab. Ia menegaskan bahwa penyerahan pelaku kepada pihak berwajib adalah langkah yang tepat, mengingat aksi main hakim sendiri dapat berujung pada konsekuensi hukum yang serius, bahkan hingga merenggut nyawa pelaku.
“Kami sangat berterima kasih kepada Bapak Wali Nagari beserta seluruh warga Nagari Taluak yang telah menyerahkan terduga pelaku kepada kami dengan tetap menjaga situasi aman dan terkendali,” ujar Iptu Rovendra, dalam keterangannya pada Jumat (14/11). “Kami terus mengimbau agar masyarakat selalu menghindari tindakan main hakim sendiri. Proses hukum harus sepenuhnya dipercayakan kepada Kepolisian untuk penanganan yang adil dan sesuai prosedur,” tambahnya.
Meskipun satu pelaku sudah tertangkap, satu pelaku lain yang diduga kuat merupakan otak dan perencana utama aksi pencurian, Heru alias Doni, berhasil melarikan diri. Heru alias Doni berhasil kabur ke arah semak belukar dan lolos dari pengejaran warga. Polsek Batang Kapas saat ini tengah memfokuskan seluruh sumber daya untuk melakukan pengejaran terhadap rekan Adam Meri tersebut. Heru alias Doni harus mempertanggungjawabkan perbuatannya di mata hukum.
Berdasarkan keterangan yang diperoleh dari Adam Meri, ia mengakui bahwa tindak pidana pencurian tersebut dilakukan bersama Heru alias Doni. Sepeda motor yang dicuri adalah Honda Supra Fit berwarna hitam dengan nomor polisi BA 5322 GN. Kendaraan tersebut adalah milik Abdul Aziz (68), seorang warga Kampung Tanjung Kandis. Menurut pengakuan Adam, pencurian itu terjadi pada Minggu (7/9) sekitar pukul 15.00 WIB.
Kasus ini memiliki tantangan tersendiri karena diketahui bahwa korban, Abdul Aziz, hingga Kamis malam belum membuat laporan resmi terkait kehilangan sepeda motornya. Meski demikian, pihak kepolisian telah mengantongi dua nama saksi kunci, yaitu Mubes Triandi (40) dari Kampung Limpaso dan Andito Saputra (28) dari Kampung Sungai Pampan, yang melihat Adam membawa sepeda motor tersebut pada hari kejadian. Keterangan saksi-saksi ini menjadi bukti penting untuk memperkuat proses hukum yang sedang berjalan.
Iptu Rovendra menjelaskan bahwa sejumlah langkah penanganan awal telah dilakukan oleh Polsek Batang Kapas sejak insiden penangkapan tersebut. Langkah-langkah tersebut meliputi mendatangi lokasi kejadian, mengamankan terduga pelaku yang tertangkap, mengumpulkan keterangan dari para saksi, dan berupaya mencari barang bukti yang berkaitan dengan aksi Maling Motor Pesisir Selatan tersebut.
Pada penutup keterangannya, Iptu Rovendra Borti menegaskan bahwa meskipun sempat terjadi insiden amuk massa, situasi di wilayah hukum Polsek Batang Kapas secara keseluruhan tetap terpantau aman dan terkendali.





