
Salingka Media – Bencana tanah longsor yang melanda dua dusun di Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, telah memasuki hari kelima operasi pencarian dan evakuasi. Peristiwa nahas ini terjadi pada Kamis malam (13/11) sekitar pukul 20.00 WIB, dipicu oleh curah hujan tinggi yang berlangsung lama di wilayah Majenang. Akibatnya, bencana Longsor Majenang Cilacap ini telah menyebabkan total 16 korban meninggal dunia. Tim gabungan Search and Rescue (SAR) pada hari Senin (17/11) berupaya keras untuk menemukan tujuh korban yang masih dinyatakan hilang.
Hingga pemutakhiran data pada Senin (17/11), pukul 11.00 WIB, Tim SAR gabungan berhasil menemukan dan mengevakuasi tiga jenazah tambahan dari timbunan material. Penemuan ini membuat total korban meninggal dunia akibat Longsor Majenang Cilacap menjadi 16 jiwa. Dengan demikian, upaya pencarian kini difokuskan pada sisa tujuh korban yang masih belum ditemukan.
Operasi yang dikoordinasikan langsung oleh Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) ini dimulai sejak pukul 07.00 pagi. Upaya pencarian di lokasi longsor semakin diintensifkan dengan penambahan dukungan alat berat. Sebanyak dua unit ekskavator telah dikerahkan, masing-masing disediakan oleh Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Cilacap dan Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah. Kondisi cuaca pada pagi hari yang cerah turut mendukung kelancaran proses evakuasi korban yang terdampak Longsor Majenang Cilacap.
Selain kerugian jiwa, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cilacap mencatat dampak signifikan terhadap infrastruktur permukiman. Sebanyak 16 unit rumah warga mengalami kerusakan kategori berat. Kerusakan tersebut tersebar merata, yakni delapan unit di Dusun Cibuyut dan delapan unit di Dusun Tarukahan. Selain itu, ada 16 unit rumah lain yang berada dalam status terancam akibat adanya potensi gerakan tanah susulan.
Langkah mitigasi juga dilakukan terhadap warga yang kehilangan tempat tinggal atau berada di zona berbahaya. Tercatat 106 jiwa warga desa terpaksa mengungsi sementara waktu. Mereka ditampung di dua lokasi berbeda: 56 orang di Balai Desa Cibeunying dan 50 orang di MTS SS Cibeunying. BPBD Kabupaten Cilacap, dengan dukungan penuh dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), memastikan ketersediaan pelayanan dasar bagi para pengungsi. Salah satu layanan vital yang dipenuhi adalah kebutuhan pangan melalui operasional dapur umum.
Untuk meninjau langsung penanganan bencana di lapangan, Kepala BNPB, Letnan Jenderal TNI Dr. Suharyanto, dijadwalkan tiba di Kecamatan Majenang pada hari Senin (17/11). Kunjungan ini tidak hanya sebatas peninjauan, tetapi juga untuk membahas langkah-langkah strategis selanjutnya. Salah satu agenda utama yang akan dibahas adalah dukungan terkait penyediaan hunian sementara (huntara) bagi warga yang rumahnya mengalami kerusakan parah akibat bencana ini. Dukungan huntara ini menjadi krusial untuk memastikan kehidupan warga terdampak dapat pulih secara bertahap.






