Agama  

Khadijah Binti Khuwailid: Pengusaha Wanita Visioner yang Memberdayakan Kebangkitan Islam

Khadijah Binti Khuwailid: Pengusaha Wanita Visioner yang Memberdayakan Kebangkitan Islam
Khadijah Binti Khuwailid: Pengusaha Wanita Visioner yang Memberdayakan Kebangkitan Islam. (Gambar ilustrasi oleh Freepik)

Salingka Media – Khadijah binti Khuwailid, nama yang identik dengan dukungan yang tak tergoyahkan, kecerdasan bisnis yang cerdik, dan keyakinan yang tak tergoyahkan, memainkan peran penting di masa-masa awal Islam. Lebih dari sekedar istri pertama Nabi Muhammad (SAW), Khadijah adalah seorang pengusaha wanita luar biasa yang memberdayakan misi Nabi dan menjadi mercusuar kekuatan bagi komunitas Muslim yang baru lahir.

Tokoh Kuat di Arab Pra-Islam

Lahir dari keluarga pedagang kaya di Mekah, Khadijah membuktikan dirinya sebagai pengusaha wanita terkemuka yang dikenal karena kecerdasan, integritas, dan praktik perdagangannya yang adil. Dia mempekerjakan laki-laki untuk melakukan perjalanan jauh, memperoleh dan menjual barang di seluruh Semenanjung Arab. Reputasinya atas kejujuran dan naluri bisnisnya yang cerdik menarik banyak orang, termasuk Muhammad muda, yang akhirnya ia pekerjakan sebagai pemimpin karavan dagang.

Latar Belakang dan Kelahiran

Khadijah binti Khuwailid lahir pada tahun 555 Masehi di Mekah, dari keluarga terhormat suku Quraisy. Ayahnya, Khuwailid bin Asad, adalah seorang tokoh berpengaruh dalam masyarakatnya. Khadijah tumbuh dalam lingkungan yang mendidik dan memberikan banyak pelajaran berharga tentang perdagangan dan etika hidup.

Pernikahan dan Kehidupan Awal

Khadijah dikenal sebagai seorang wanita yang cerdas, kaya, dan berwibawa. Ia mewarisi bisnis perdagangan ayahnya dan menjalankannya dengan sukses. Sebelum menikah dengan Nabi Muhammad SAW, Khadijah sudah pernah menikah dua kali, tetapi kedua suaminya meninggal dunia. Dari pernikahan tersebut, ia memiliki beberapa anak.

Pertemuan dengan Nabi Muhammad SAW

Pada usia 40 tahun, Khadijah mendengar tentang kejujuran dan integritas seorang pemuda bernama Muhammad bin Abdullah yang berusia 25 tahun. Tertarik untuk mengembangkan bisnisnya lebih jauh, Khadijah menawarkan pekerjaan kepada Muhammad untuk memimpin kafilah dagangnya ke Suriah. Muhammad menerima tawaran tersebut dan melakukan perjalanan dengan sukses, kembali dengan keuntungan besar.

Pernikahan dengan Nabi Muhammad SAW

Khadijah terkesan dengan kejujuran dan kemampuan bisnis Muhammad. Ia pun mengirimkan lamaran pernikahan melalui seorang sahabat, Nafisah binti Munyah. Muhammad menerima lamaran tersebut, dan mereka menikah meski terdapat perbedaan usia yang cukup signifikan. Pernikahan ini sangat harmonis dan penuh cinta. Dari pernikahan ini, mereka dikaruniai enam anak: dua putra, Qasim dan Abdullah, serta empat putri, Zainab, Ruqayyah, Ummu Kultsum, dan Fatimah.

Peran dalam Awal Kenabian

Pada usia 40 tahun, Muhammad menerima wahyu pertamanya di Gua Hira. Dalam keadaan ketakutan dan kebingungan, ia pulang ke rumah dan menceritakan kejadian tersebut kepada Khadijah. Khadijah dengan penuh keyakinan menenangkannya dan menyatakan bahwa Allah tidak akan menyia-nyiakannya. Untuk meyakinkan suaminya, Khadijah membawa Muhammad kepada sepupunya, Waraqah bin Naufal, seorang pendeta Kristen yang paham tentang kitab-kitab suci. Waraqah mengonfirmasi bahwa Muhammad telah menerima wahyu dari Allah, sebagaimana nabi-nabi sebelumnya.

Dukungan dan Pengorbanan

Khadijah merupakan orang pertama yang memeluk Islam dan selalu mendukung Nabi Muhammad dalam setiap langkah dakwahnya. Ia memberikan semua hartanya untuk kepentingan dakwah dan umat Islam. Khadijah mengalami banyak penderitaan dan tekanan dari masyarakat Quraisy yang menentang ajaran Islam, namun ia tetap teguh dan setia mendampingi suaminya.

Baca Juga :  Mengenal Syekh Imam Nawawi Al-Bantani Penyusun Kitab Nashoihul Ibad

Akhir Hayat

Khadijah wafat pada tahun ke-10 kenabian, di usia 65 tahun. Wafatnya Khadijah sangat mempengaruhi Nabi Muhammad. Tahun tersebut dikenal sebagai “Tahun Kesedihan” karena tidak lama setelah itu, paman Nabi, Abu Thalib, juga meninggal dunia. Kehilangan dua orang yang sangat dicintai dan dihormati membuat tahun itu sangat berat bagi Nabi Muhammad.

Warisan dan Penghormatan

Khadijah dikenang sebagai seorang wanita yang kuat, cerdas, dan penuh cinta. Perannya dalam mendukung dakwah Islam sangat besar dan tak ternilai. Nabi Muhammad sering mengenang Khadijah dengan penuh kasih sayang dan hormat. Bahkan setelah wafatnya, Nabi selalu menghormati teman-teman Khadijah dan mengingat kebaikan serta pengorbanannya.

Khadijah adalah teladan bagi semua muslim dalam hal keteguhan iman, dukungan tanpa syarat kepada pasangan, dan pengorbanan untuk kebaikan umat. Namanya tetap harum dalam sejarah Islam sebagai salah satu wanita mulia yang pertama kali menyokong dan menyebarkan ajaran Islam.

Sumber:

  • Aisha Bewley.“Wanita Muhammad:Kehidupan dan Peran Mereka dari Al-Qur’an dan Tradisi.”Penerbitan Bloomsbury, 2013
  • Yusuf E.B.pinggang.”Haji:Ziarah dalam Islam.” SAYA.B.Tauris, 2004
  • Jonatan A.C.Cokelat.“Kesalahpahaman tentang Muhammad dan Islam.”Penerbitan Bloomsbury, 2014

Kisah tentang Khadijah binti Khuwailid didasarkan pada berbagai sumber utama sejarah Islam yang telah diakui dan diterima luas oleh umat Islam serta para sejarawan. Berikut adalah beberapa sumber yang memberikan informasi tentang kehidupan Khadijah:

1. Sirah Nabawiyah oleh Ibnu Ishaq dan Ibnu Hisyam:
– Buku ini adalah salah satu biografi paling awal dan terkenal tentang Nabi Muhammad SAW, yang juga mencakup kisah Khadijah secara rinci.

2. Al-Bidayah wan-Nihayah oleh Ibnu Katsir:
– Merupakan karya sejarah besar yang mencakup banyak informasi tentang kehidupan para sahabat Nabi, termasuk Khadijah.

3. Tarikh al-Tabari oleh Muhammad bin Jarir al-Tabari:
– Sebuah karya sejarah yang mencatat peristiwa-peristiwa penting dalam sejarah Islam, termasuk kisah Khadijah dan perannya dalam mendukung Nabi Muhammad SAW.

4. Hadis-Hadis Shahih:
– Beberapa hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim juga menyebutkan tentang keutamaan Khadijah dan dukungannya terhadap Nabi Muhammad SAW.

5. Kitab-Kitab Sejarah Islam Lainnya:
– Buku-buku seperti “Women Around the Messenger” oleh Muhammad Ali Qutb dan “The Life of the Prophet Muhammad” oleh Leila Azzam dan Aisha Gouverneur juga memberikan wawasan tentang kehidupan Khadijah.

Kisah-kisah ini dikompilasi dari berbagai sumber tersebut dan disajikan berdasarkan narasi yang diterima luas dalam tradisi Islam.

Tinggalkan Balasan