Kerupuk Ubi Samba, Produk Unggulan Lapas Terbuka Pasaman dari Program Pertanian Warga Binaan

Lapas Terbuka Pasaman Panen Ubi Roti, Dukung Ketahanan Pangan Dan Bekali Warga Binaan kemandirian
Kepala Lapas Terbuka Kelas IIB Pasaman, Abraham B. Harjo, S.H., M.H., memimpin langsung panen ubi roti bersama jajaran

Salingka Media – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Terbuka Kelas IIB Pasaman menunjukkan komitmennya dalam mendukung ketahanan pangan nasional sekaligus membekali warga binaan dengan keterampilan hidup. Pada Kamis, 24 Juli 2025, Kepala Lapas Terbuka Kelas IIB Pasaman, Abraham B. Harjo, S.H., M.H., memimpin langsung panen ubi roti atau singkong jenis ubi roti, sebuah kegiatan yang merupakan bagian dari program kerja tahun 2024.

Panen ubi roti ini bukan sekadar kegiatan rutin, melainkan upaya konkret Lapas Terbuka Pasaman dalam menjalankan fungsi pembinaan bagi warga binaan. “Ini adalah salah satu program yang mendukung ketahanan pangan nasional dalam rangka pembinaan untuk warga binaan di Lapas Terbuka Pasaman,” ujar Abraham B. Harjo.

Lahan seluas 9 hektar dari total 20 hektar lahan Lapas Terbuka Pasaman ditanami singkong jenis ubi roti. Sisa lahan dimanfaatkan untuk komoditas lain seperti jagung, nilam, anggur, serta tanaman jangka panjang seperti sawit dan matoa. Keberagaman komoditas ini menunjukkan optimalisasi pemanfaatan lahan untuk berbagai sektor produktif.

Abraham B. Harjo menjelaskan bahwa peran warga binaan dalam kegiatan ini sangat vital. “Dalam proses pembinaan, kami membina mereka agar nantinya setelah mereka menjalani pidana di Lapas ada bekal atau modal untuk mereka bisa mengaplikasikan tentang kegiatan keahlian mereka di luar,” katanya. Harapannya, dengan bekal keterampilan yang didapat, warga binaan dapat kembali ke masyarakat dengan kemandirian dan tidak mengulangi perbuatan pidana.

Program ketahanan pangan ini merupakan turunan dari program kementerian yang lebih besar, sejalan dengan program nasional tentang ketahanan pangan. Hasil panen singkong jenis ubi roti tidak hanya untuk konsumsi internal, tetapi juga memiliki potensi ekonomi yang besar. “Produk ubi roti ini juga dapat menambah perekonomian dan juga dapat menghidupkan masyarakat di luar karena hasil dari ubi roti ini dapat dipasarkan di beberapa masyarakat atau pengusaha-pengusaha,” tambah Abraham.

Baca Juga :  Kanwil Kemenkumham Sumbar Evaluasi Capaian Kinerja Tahun 2022

Kerupuk Ubi Samba, Produk Unggulan Lapas Terbuka Pasaman dari Program Pertanian Warga Binaan

Salah satu produk unggulan dari hasil panen ubi roti ini adalah Kerupuk Ubi Samba yang diolah langsung oleh warga binaan. “Ini adalah hasil panen dari kebun Lapas Terbuka Kelas IIB Pasaman, yang dikelola warga binaan menjadi kerupuk yang siap dipasarkan dengan harga terjangkau,” jelas Abraham.

Untuk ke depannya, pemasaran produk kerupuk ubi samba lapas terbuka pasaman olahan ini akan terus diperluas. “Untuk sementara akan kami kirim ke UPT-UPT pemasyarakatan,” ungkap Abraham. Namun, target jangka panjangnya jauh lebih ambisius. “Target untuk pemasaran kita akan tingkatkan untuk ke swalayan-swalayan yang ada di Pasaman Barat, Sumatera Barat, dan bila perlu seluruh Indonesia, bahkan sampai ke tingkat ekspor ke mancanegara.”

Proses pembinaan yang dilakukan Lapas Terbuka Kelas IIB Pasaman mencakup seluruh tahapan, mulai dari penanaman, pengelolaan menjadi keripik, hingga pemasaran. “Jadi semuanya dikelola oleh warga binaan atau narapidana yang ada dan ini merupakan pelatihan kepada mereka agar mereka cakap atau pandai dalam membuat keripik/kerupuk ubi samba,” tegasnya.

Produk unggulan dari program kerja tahun 2024 ini adalah Kerupuk Ubi Samba. Abraham B. Harjo memperkenalkan dengan bangga produk andalan mereka: “Kerupuk Ubi Samba Lapas Terbuka Pasaman, LAMAK BANA!” (Enak Sekali!). Ini menunjukkan optimisme dan keyakinan akan kualitas produk yang dihasilkan dari kerja keras warga binaan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *