Kelahiran Langka di Bukittinggi, 2 Anak Harimau Sumatera Baru Perkuat Konservasi Nasional

Kelahiran Langka di Bukittinggi, 2 Anak Harimau Sumatera Baru Perkuat Konservasi Nasional
Kelahiran Langka di Bukittinggi, 2 Anak Harimau Sumatera Baru Perkuat Konservasi Nasional – Dok. Tangkapan Layar Video FB KLHK

Salingka Media – Di tengah upaya gigih pelestarian satwa endemik Indonesia, sebuah kabar gembira yang membanggakan datang dari kota Bukittinggi. Pada hari Sabtu siang, 21 Juni 2025, Taman Margasatwa dan Budaya Kinantan (TMSBK), atau yang lebih dikenal sebagai Kebun Binatang Bukittinggi, menyambut kelahiran dua anak harimau Sumatera yang sehat. Kelahiran ini tidak hanya menambah koleksi harimau di TMSBK, tetapi juga menjadi tonggak penting dalam program konservasi nasional untuk menjaga keberlangsungan hidup spesies langka ini.

Momen bersejarah ini disaksikan langsung dengan penuh suka cita. Menteri Kehutanan RI, Raja Juli Antoni, didampingi Ketua Komisi IV DPR RI, Titiek Soeharto, secara simbolis menandatangani sertifikat kelahiran untuk kedua satwa mungil tersebut. Mereka diberi nama yang mengandung makna mendalam: “Rizky Kinantan” dan “Lestari Kinantan”. Kehadiran Rizky dan Lestari membawa harapan baru, sekaligus menjadi bukti nyata keberhasilan kolaborasi antara Kementerian Kehutanan RI dengan berbagai lembaga konservasi mitra.

Dengan lahirnya dua individu baru ini, total populasi Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) di TMSBK kini mencapai sebelas ekor. Ini adalah pencapaian luar biasa yang menunjukkan komitmen dan dedikasi dalam menjaga keragaman hayati Indonesia. Kedua anak harimau Sumatera ini merupakan buah cinta dari pasangan Bujang Mandeh (jantan) dan Mantagi (betina), yang keduanya merupakan bagian integral dari program konservasi jangka panjang yang dijalankan TMSBK.

Baca Juga :  Kafilah MTQ Bukittinggi Tembus Babak Final di 11 Cabang MTQ Sumbar ke-39

Cerita Bujang Mandeh sendiri adalah kisah yang mengharukan sekaligus menginspirasi. Harimau jantan ini diselamatkan dari jerat pemburu liar di kawasan Mandeh, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat. Meskipun harus kehilangan sebagian kakinya akibat amputasi untuk menyelamatkan nyawanya, Bujang Mandeh kini telah menjadi salah satu harapan terbesar dalam upaya pengembangbiakan Harimau Sumatera. Kisahnya menjadi pengingat betapa rentannya kehidupan satwa liar di alam bebas dan betapa pentingnya peran kita dalam melindungi mereka.

Semoga kelahiran Rizky Kinantan dan Lestari Kinantan ini dapat menginspirasi dan membangkitkan kesadaran kolektif kita. Mari bersama-sama terus mendukung dan berpartisipasi aktif dalam upaya pelestarian satwa liar endemik Indonesia, memastikan bahwa generasi mendatang juga dapat menyaksikan keindahan dan keunikan satwa-satwa langka ini. Keberadaan anak harimau Sumatera ini adalah cerminan dari keberhasilan dan komitmen, yang harus terus kita jaga dan tingkatkan.

Tinggalkan Balasan