
Foto: Azin Haghighi/Kantor Berita Moj/Anadolu/Getty ImagesPhotograph: Azin Haghighi/Moj News Agency/Anadolu/Getty Images Via theguardian.com
Salingka Media – Tragedi helikopter Presiden Iran, terjatuhnya helikopter yang terjadi di provinsi Kerman, Iran, baru-baru ini menewaskan seorang penasihat menteri dan melukai 15 orang lainnya, termasuk Menteri Olahraga Hamid Sajjadi. Insiden ini menyoroti penggunaan teknologi penerbangan yang sudah ketinggalan zaman dalam transportasi pemerintah Iran [[❞]] [[❞]].
Menurut laporan, helikopter tersebut mengalami kecelakaan saat mendarat di sebuah stadion di kota Baft. Helikopter itu jatuh beberapa meter sebelum mencapai tanah, mengakibatkan cedera serius pada beberapa penumpangnya. Penasihat menteri, Esmail Ahmadi, tewas dalam insiden tersebut, sementara Menteri Sajjadi mengalami cedera kepala [[❞]]
Kesulitan Iran dalam mempertahankan armada penerbangannya, termasuk helikopter, sebagian besar disebabkan oleh sanksi internasional yang telah berlangsung lama. Sanksi-sanksi ini membuat Iran sulit mendapatkan pesawat modern dan suku cadang penting, memaksa mereka untuk bergantung pada model dan teknologi lama. Kondisi ini telah menjadi faktor utama dalam sejumlah kecelakaan udara di negara tersebut dalam beberapa tahun terakhir [[❞]]
Insiden ini menggarisbawahi kebutuhan mendesak untuk memperbarui dan memodernisasi armada penerbangan Iran. Penggunaan teknologi penerbangan yang usang tidak hanya membahayakan keselamatan pejabat pemerintah tetapi juga warga sipil yang menggunakan transportasi udara di Iran.
Pada 19 Mei 2024, helikopter yang membawa Presiden Iran, Ebrahim Raisi, mengalami kecelakaan tragis di Provinsi Azerbaijan Timur. Helikopter tersebut merupakan model Bell 212, yang pertama kali diperkenalkan pada tahun 1968. Meskipun memiliki teknologi yang sudah lama, helikopter ini masih digunakan dalam beberapa misi pemerintahan karena dianggap andal dan telah terbukti selama bertahun-tahun [[❞]]
Kecelakaan tersebut menyebabkan kematian beberapa penumpang, termasuk seorang penasihat menteri olahraga Iran, dan mengakibatkan cedera serius pada beberapa penumpang lainnya. Penyelidikan atas penyebab kecelakaan ini masih berlangsung, dan pemerintah Iran berjanji akan melakukan peninjauan menyeluruh terhadap keselamatan penerbangan pejabat tinggi [[❞]]
Tragedi ini menimbulkan pertanyaan mengenai kondisi teknis dan keamanan helikopter yang digunakan oleh pejabat tinggi Iran. Helikopter yang digunakan oleh presiden Iran sering kali merupakan model lama, mengingat negara tersebut mengalami kesulitan dalam memperoleh suku cadang dan teknologi terbaru akibat sanksi internasional yang diterapkan selama beberapa dekade [[❞]] [[❞]]
Keputusan untuk tetap menggunakan teknologi yang lebih tua mungkin didorong oleh keterbatasan sumber daya dan hambatan politik yang menghalangi pembaruan peralatan militer dan transportasi resmi negara. Hal ini menekankan pentingnya investasi dalam keselamatan dan modernisasi peralatan kritis untuk mencegah tragedi serupa di masa mendatang.