
Salingka Media – Sebuah insiden kebakaran hebat telah menghanguskan dua unit rumah permanen di Pasar Baru Simpang Tambang, Padang Aro, Solok Selatan, pada Minggu pagi, 18 Agustus 2025. Peristiwa ini menyisakan puing-puing dan kerugian materiil yang ditaksir mencapai Rp400 juta. Kobaran api yang berkobar cepat membuat warga sekitar panik, dan tak banyak yang bisa diselamatkan dari amukan si jago merah.
Menurut kesaksian warga di lokasi, api mulai terlihat sekitar pukul 07.15 WIB dan dengan cepat merembet ke bangunan di sebelahnya. Angin pagi yang kencang mempercepat laju api, membuat perabotan, pakaian, hingga dokumen penting di dalam rumah habis tak bersisa. “Api membesar begitu cepat. Kami hanya bisa berteriak minta tolong, sementara beberapa tetangga mencoba menyiram dengan air seadanya,” ungkap seorang saksi mata yang menyaksikan langsung kejadian tersebut.
Kedua rumah yang ludes terbakar ini diketahui milik Rapit (45) dan Noni (40), yang berprofesi sebagai wiraswasta. Mereka tidak sempat menyelamatkan barang-barang berharga mereka, sehingga hampir seluruh isi rumah, termasuk dokumen penting, habis dilalap api. Meskipun demikian, tidak ada korban jiwa dalam insiden ini. Para pemilik rumah hanya bisa pasrah melihat tempat tinggal mereka berubah menjadi arang.
Laporan terkait kebakaran ini diterima oleh Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Solok Selatan pada pukul 07.15 WIB. Kepala Bidang Damkar Solok Selatan, Arnonsyah, menyatakan bahwa timnya segera meluncur dan tiba di lokasi sekitar pukul 07.25 WIB. Dua unit armada damkar dikerahkan untuk memadamkan api dan mencegahnya merambat ke bangunan lain di sekitarnya.
Tim pertama dipimpin oleh Dandru Thomas Alva Edison, bersama driver Wiyono dan anggota Indra Murdani serta Syafrianto. Sementara itu, unit kedua dikomandoi oleh Dandru Dedi Candra, bersama driver Doni Osmon serta anggota Hari Eka Putra. Berkat kesigapan tim Damkar, api berhasil dikuasai sebelum menyebar ke kios-kios dan rumah warga lainnya.
Dugaan awal penyebab kebakaran mengarah pada korsleting listrik. Meskipun demikian, pihak berwenang masih melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk memastikan penyebab pastinya. Peristiwa ini menjadi pengingat penting bagi masyarakat untuk selalu memeriksa instalasi listrik secara berkala. Pasca-kejadian, warga sekitar bahu-membahu membersihkan puing-puing, sementara pemilik rumah hanya bisa meratapi sisa-sisa bangunan mereka. Arnonsyah menambahkan, “Kerugian diperkirakan mencapai Rp400 juta. Bukan hanya bangunan, tapi semua isi rumah juga hangus terbakar.”