Iran mendesak Jepang membebaskan dana Teheran

Foto: Presiden Iran (Ebrahim Raeisi)
Foto: Presiden Iran (Ebrahim Raeisi)

Salingkamedia.com, Iran – Iran mendesak Jepang untuk membebaskan dana Teheran yang dibekukan oleh Tokyo karena sanksi Amerika Serikat (AS).

Desakan itu disampaikan Presiden Ebrahim Raisi ketika bertemu dengan Menteri Luar Negeri Jepang Motegi Toshimitsu di Teheran 22 Agustus.

Peningkatan hubungan dengan Jepang sangat penting bagi Iran. Setiap penundaan dalam membuka blokir aset Iran di bank-bank Jepang tidak dibenarkan,” ujar Raisi.

Menurut Ketua Komite Gabungan Perdagangan Iran-Jepang, Bahram Shakouri, jumlah dana Teheran yang dibekukan oleh Tokyo diperkirakan hingga US$5-10 miliar, setara Rp72 triliun.

Sanksi AS untuk Iran ditujukan agar Teheran tidak mendapatkan puluhan miliar dolar asetnya, terutama dari ekspor minyak dan gas, di bank asing.

Sanksi-sanksi itu diberlakukan kembali Washington terhadap Teheran pada 8 Mei 2018, setelah mantan Presiden Donald Trump mengumumkan penarikan sepihak AS dari kesepakatan nuklir Iran 2015, yang juga dikenal sebagai Rencana Aksi Komprehensif Gabungan (JCPOA).

Baca Juga :  Seorang Pemuda di Kota Padang menjual Handphone dari Hasil Curian dan Beli Baju Kemeja, Rokok dan Snack

Tepat setahun kemudian, Iran menyatakan akan mulai menangguhkan kewajibannya sesuai JCPOA, termasuk yang berkaitan dengan pengayaan uranium.

Namun sejak April 2021, Teheran dan enam kekuatan dunia telah melakukan pembicaraan di Wina untuk memulihkan JCPOA.

Menurut Perwakilan Tetap Rusia di Wina Mikhail Ulyanov, negosiasi untuk kembali menghidupakan JCPOA sudah mencapai 90%, dengan 10% sisanya mencakup beberapa masalah sensitif yang belum diselesaikan.
PW

Tinggalkan Balasan