Global  

Dunia Bergejolak: Serangan AS ke Situs Nuklir Iran Picu Reaksi Global

Wujud Pesawat yang Digunakan AS untuk Bom 3 Situs Nuklir Iran
Wujud Pesawat yang Digunakan AS untuk Bom 3 Situs Nuklir Iran (Hasil tangkapan layar video dari 20.detik.com

Dunia diguncang oleh berita tentang serangan AS terhadap Iran pada Minggu (22/6/2025). Amerika Serikat (AS) secara resmi melancarkan serangan udara ke tiga situs nuklir Iran, yang memicu gelombang reaksi dari berbagai pemimpin dan organisasi internasional. Langkah militer ini langsung memanaskan kembali tensi di Timur Tengah, memicu kekhawatiran global akan dampak yang lebih luas.

Presiden AS Donald Trump mengumumkan bahwa serangan yang menargetkan situs Natanz, Isfahan, dan Fordow tersebut telah berjalan “sangat berhasil”. Dalam pernyataannya di Truth Social, Trump menegaskan, “Ini adalah momen bersejarah bagi AS, Israel, dan dunia. Iran sekarang harus setuju untuk mengakhiri perang ini.” Tindakan ini dilakukan setelah ketegangan antara kedua negara terus meningkat, dan sebelumnya dikabarkan AS telah bergabung dengan Israel dalam menekan Iran.

Reaksi Internasional atas Serangan AS terhadap Iran

Serangan AS ke fasilitas nuklir Iran segera mengundang tanggapan dari berbagai penjuru dunia, meskipun beberapa pihak membutuhkan waktu untuk bersikap. Berikut adalah rangkuman reaksi dari sejumlah negara dan organisasi, dikutip oleh Sindonews:

Israel

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyambut baik keputusan AS. Ia menyatakan, “Keputusan berani Trump akan mengubah sejarah.” Netanyahu menambahkan, “Presiden Trump dan saya sering mengatakan: ‘Perdamaian melalui kekuatan’. Pertama datang kekuatan, kemudian datang perdamaian. Dan malam ini, Donald Trump dan Amerika Serikat bertindak dengan sangat kuat.”

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres segera menyampaikan peringatan keras. Ia menegaskan bahwa serangan AS terhadap Iran adalah eskalasi yang sangat berbahaya di kawasan yang sudah tidak stabil, dan berpotensi menimbulkan ancaman serius bagi perdamaian serta keamanan global. “Ada risiko yang semakin besar bahwa konflik ini dapat dengan cepat lepas kendali – dengan konsekuensi yang sangat buruk bagi warga sipil, kawasan, dan dunia,” kata Guterres dalam sebuah pernyataan yang dilansir oleh Reuters. Ia menekankan pentingnya menghindari kekacauan dan menegaskan bahwa tidak ada solusi militer. “Satu-satunya jalan ke depan adalah diplomasi. Satu-satunya harapan adalah perdamaian,” tutupnya.

Venezuela

Menteri Luar Negeri Venezuela, Yvan Gil, mengutuk keras serangan tersebut melalui pesan Telegram. “Venezuela mengecam agresi militer AS terhadap Iran dan menuntut penghentian permusuhan segera. Republik Bolivarian Venezuela dengan tegas dan tegas mengutuk pengeboman yang dilakukan oleh militer Amerika Serikat, atas permintaan Negara Israel, terhadap fasilitas nuklir di Republik Islam Iran, termasuk kompleks Fordow, Natanz, dan Isfahan,” tulis Gil.

Baca Juga :  Tren Yaeba Di Negeri Sakura masih digemari

Kuba

Presiden Kuba, Miguel Diaz-Canel, juga menyuarakan kecamannya melalui platform media sosial X. Ia menulis, “Kami mengutuk keras pengeboman AS terhadap fasilitas nuklir Iran, yang merupakan eskalasi berbahaya dari konflik di Timur Tengah. Agresi tersebut secara serius melanggar Piagam PBB dan hukum internasional dan menjerumuskan umat manusia ke dalam krisis dengan konsekuensi yang tidak dapat diubah.”

Meksiko

Kementerian Luar Negeri Meksiko menyerukan dialog diplomatik sebagai jalan keluar. “Kementerian mendesak untuk mengadakan dialog diplomatik demi perdamaian antara pihak-pihak yang terlibat dalam konflik Timur Tengah. Sesuai dengan prinsip-prinsip konstitusional kebijakan luar negeri dan keyakinan pasifis negara kami, kami tegaskan kembali seruan kami untuk meredakan ketegangan di kawasan tersebut. Pemulihan koeksistensi damai di antara negara-negara di kawasan tersebut merupakan prioritas tertinggi,” bunyi pernyataan dari kementerian tersebut.

Hamas

Kelompok Hamas menyatakan bahwa serangan AS menguntungkan Israel, dan menegaskan solidaritasnya dengan Iran. “Gerakan Perlawanan Islam mengutuk dengan keras agresi Amerika yang terang-terangan,” kata Hamas. Mereka menyebut agresi ini sebagai “eskalasi yang berbahaya, pengejaran buta terhadap agenda pendudukan Zionis yang nakal.” Hamas menambahkan, “Kami menganggapnya sebagai contoh mencolok dari kebijakan memaksakan hegemoni melalui logika kekerasan, agresi yang berdasarkan hukum rimba.” Dalam pernyataannya, Hamas juga menegaskan, “Kami menegaskan solidaritas kami dengan saudara-saudara kami di Republik Islam, baik pemimpin maupun rakyat, dan keyakinan penuh kami pada kemampuan Iran untuk mempertahankan kedaulatannya dan kepentingan rakyatnya, serta untuk menghadapi agresi ini.”

Houthi Yaman

Kelompok Houthi Yaman langsung melontarkan ancaman kepada AS sebagai bentuk pembelaan terhadap Iran. “Washington harus menanggung akibatnya,” kata Hezam al-Assad, seorang anggota Biro Politik Houthi.

Hingga berita ini dirangkum oleh Sindonews, masih banyak negara yang belum mengeluarkan pernyataan resmi atau bersikap, termasuk negara-negara Arab yang berbatasan langsung dengan Iran. Perkembangan situasi ini akan terus menjadi perhatian utama komunitas internasional.

Tinggalkan Balasan