Cuaca Ekstrem dan Antisipasi Potensi Bencana Wilayah Jakarta, Kepala BNPB dan Pj. Gubernur DKI Koordinasi Mitigasi dan Kesiapsiagaan

Cuaca Ekstrem dan Antisipasi Potensi Bencana Wilayah Jakarta, Kepala BNPB dan Pj. Gubernur DKI Koordinasi Mitigasi dan Kesiapsiagaan
Foto : Konferensi pers kerja sama penanggulangan bencana dengan DKI Jakarta (Komunikasi Kebencanaan BNPB/Apri Setiawan)

Salingka Media, Jakarta – Cuaca ekstrem dan antisipasi potensi bencana wilayah Jakarta, Kepala BNPB dan Pj. Gubernur DKI Koordinasi mitigasi dan kesiapsiagaan. Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto mengimbau masyarakat meningkatkan kesiapsiagaan, usai membahas kerja sama dengan Pemprov DKI Jakarta dalam penanggulangan bencana. Secara khusus, beliau menyatakan keprihatinannya terhadap bencana geologis dan hidrometeorologis basah serta cuaca ekstrem yang menyebabkan bencana tersebut.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana atau BNPB, Suharyanto mengatakan, bencana alam bisa terjadi dengan cepat, namun dampak jangka panjangnya bisa sangat besar. Sebagai contoh, Suharyanto mencontohkan gempa yang berlangsung 7 detik baru-baru ini di Kabupaten Cianjur. Bencana ini berdampak besar pada infrastruktur dan bangunan umum serta rumah, dan rumah makan lainnya yang tertimbun tanah longsor.

Keterangan Suharyanto, Jakarta, hari Selasa, menyebutkan bencana bisa datang kapan saja dan tetapi akibatnya sungguh sangat memprihatinkan, Jakarta, Selasa (26/12).

Mengalami potensi cuaca buruk ke depan, Suharyanto menegaskan kepada warga buat mencermati informasi cuaca. Dia berpesan apabila masyarakat mau bepergian dari satu titik ke titik lain ataupun posisi di suatu daerah, tingkatkan kesiapsiagaan serta kewaspadaan.

“ Apakah terdapat potensi bencana itu dilihat kalau memang telah hujan lebat sepanjang 1 jam berturut- turut. Kita amati jarak pandang di depan, apabila objek dalam jarak 100 meter telah tidak nampak, kita wajib hati- hati,” ucapnya.

Di samping itu, masyarakat yang terletak di tempat yang rendah, bisa lekas mencari tempat yang aman untuk menjauhi banjir ataupun potensi banjir bandang dari bagian hulu.

“ Selekasnya cari tempat yang aman jika berteduh, kalau misalnya lagi posisi di rumah makan, yang kebetulan di belakangnya tebing harus segera pindah, menghindari potensi longsor,” tambahnya.

Kepala BNPB berpesan, masyarakat yang hendak berliburan ataupun wisata pula harus mencermati data cuaca.

Baca Juga :  ACT Terus Bantu Korban Gempa Pasbar Dari Awal Tanggap Darurat Hingga Masa Transisi

“ Amati keadaan jangan memaksakan jika telah hujan, ya berhenti,” ucap Kepala BNPB.

Sedangkan itu PJ Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengujarkan, pihaknya melaksanakan kerja sama dengan BRIN serta Tentara Nasional Indonesia(TNI) Angkatan udara(AU) guna mengantisipasi potensi cuaca ekstrem, dengan pembedahan teknologi modifikasi cuaca( TMC). Penganggaran operasi TMC ini didukung oleh BNPB.

Pada kesempatan itu, Heru juga berkata BPBD dan dinas- dinas terkait tiap hari memantau keadaan cuaca serta tingkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi potensi cuaca ekstrem. Di samping itu, BPBD menginformasikan pertumbuhan periodik kondisi cuaca, seperti beberapa waktu kemudian berita kondisi cuaca 23 hingga 27 Desember 2022. Dia meminta masyarakat untuk waspada menghadapi cuaca ekstrem, serta untuk zona swasta dapat mengkondisikan masing- masing pegawainya dalam memperkirakan kondisi tersebut, misalnya dengan kebijakan work from home. Ini bertujuan untuk mereka tidak terjebak dalam kemacetan ataupun situasi pemborosan.

Tidak hanya membahas kesiapsiagaan dalam mengantisipasi bahaya cuaca ekstrem, BNPB serta Pemerintah DKI Jakarta mangulas kerja sama penanggulangan bencana, seperti dalam konteks bahaya gempa bumi serta penguatan kelembagaan BPBD DKI Jakarta.

Dapatkan update berita salingkamedia.com di akun facebook salingka media @salingkamedia serta twitter salingka media @salingkamedia dan ikuti juga kami di Google News pada link ini Salingka Media Google News

Tinggalkan Balasan