
Salingka Media – Seorang pria bernama Indra Septiaraman (26) kini menjadi buronan polisi setelah diduga kuat sebagai pelaku pemerkosaan dan pembunuhan terhadap Nia Kurnia Sari (18), seorang gadis penjual gorengan di Padang Pariaman, Sumatera Barat. Kejahatan keji ini terjadi pada Jumat, 6 September 2024, saat Nia sedang berjualan gorengan di daerah Kayu Tanam. Jenazah Nia ditemukan terkubur dengan kondisi mengenaskan, tangan terikat dan tanpa busana, pada Minggu, 8 September 2024.
Indra, yang juga mantan residivis kasus pencabulan dan narkoba, langsung melarikan diri setelah jasad Nia ditemukan. Menurut saksi, Indra terlihat meminjam cangkul selama dua jam sebelum melarikan diri dengan membawa tas ransel tanpa alas kaki.
Polisi Tetapkan Tersangka dan Barang Bukti Ditemukan
Polisi telah menetapkan Indra Septiaraman sebagai tersangka berdasarkan hasil penyelidikan dan kesaksian warga. Barang bukti berupa tas milik tersangka ditemukan di hutan sekitar Kenagarian Guguak, Kayu Tanam, yang memperkuat dugaan bahwa Indra adalah pelaku utama.
Namun, upaya penangkapan tersangka masih terkendala karena Indra sangat mengenal medan di wilayah pelariannya. “Pelaku sangat memahami area, sehingga menyulitkan personel kami yang belum familiar dengan medan,” ujar Kabid Humas Polda Sumbar, Kombes Dwi Sulistyawan.
Keluarga Korban Meminta Hukuman Mati
Keluarga korban sangat terpukul atas kejadian ini. Eli Marlina, ibu Nia, berharap agar pelaku segera ditangkap dan dihukum mati. “Orang jahat itu harus dihukum mati. Hati saya hancur melihat anak saya tewas dengan cara yang begitu keji,” ucapnya.
Eli juga menceritakan bahwa Nia berjualan gorengan untuk membantu biaya kuliahnya. Biasanya, Nia pulang menjelang maghrib, tetapi pada malam kejadian, ia tak kunjung kembali hingga keluarganya mulai mencarinya.
Polisi Intensifkan Pencarian
Foto-foto tersangka kini telah disebarkan ke masyarakat, memperlihatkan Indra berswafoto tanpa mengenakan baju dan memiliki tato di lengannya. Polisi terus mengintensifkan pencarian, berharap bisa menangkap tersangka sebelum ia melarikan diri lebih jauh.
“Kami berharap masyarakat juga turut membantu dengan melaporkan jika melihat tanda-tanda keberadaan tersangka di daerahnya,” ujar Kombes Dwi.
Pihak kepolisian juga mengimbau masyarakat di seluruh Indonesia untuk waspada dan segera melapor jika melihat orang mencurigakan yang sesuai dengan ciri-ciri tersangka.