Bocah Perempuan Ditemukan Meninggal di Water Park Aie Malanca

Bocah Perempuan Ditemukan Meninggal di Water Park Aie Malanca
Bocah Perempuan Ditemukan Meninggal di Water Park Aie Malanca – Foto : Posmetropadang

Salingka Media – Sebuah peristiwa tragis dilaporkan dari Water Park Aie Malanca, yang berlokasi di Korong Toboh Marunggai, Nagari Sikucua Barat, Kecamatan V Koto Kampung Dalam, Kabupaten Padang Pariaman. Pada Selasa sore (24/6), seorang bocah perempuan berusia 10 tahun bernama Putri Nanti ditemukan mengapung tak bernyawa di salah satu kolam renang. Korban, Putri Nanti, adalah warga Korong Kalawi, Nagari Kuranji Hulu, Kecamatan Sungai Geringging, dan diketahui sedang menikmati waktu liburannya di Water Park Aie Malanca bersama anggota keluarganya.

Iptu Aldyka, Kepala Kepolisian Sektor V Koto Kampung Dalam, mengkonfirmasi kejadian memilukan ini. Berdasarkan laporan yang diterima kepolisian, insiden tersebut terjadi sekitar pukul 16.00 WIB. Diduga, kelengahan dari pihak keluarga saat Putri Nanti sedang mandi di kolam renang menjadi faktor penyebab utama musibah ini.

Iptu Aldyka menjelaskan detail kejadian, “Saat itu, korban datang ke pemandian bersama keluarganya untuk berlibur. Sesampai di lokasi, korban langsung mandi di kolam. Sekitar pukul 16.00 WIB, seorang saksi melihat ada seseorang mengapung di dalam kolam.”

Saksi yang melihat Putri Nanti mengapung segera bertindak cepat. Bersama dengan anggota keluarga korban, Putri Nanti berhasil diangkat keluar dari kolam. Pertolongan pertama segera diberikan di tempat kejadian. Setelah itu, dalam upaya penyelamatan, korban langsung dilarikan ke Puskesmas Kampung Dalam untuk mendapatkan penanganan medis lebih lanjut.

Baca Juga :  Penemuan Potongan Kaki di Batang Anai Diduga Terkait Mayat Mutilasi

Namun, setibanya di Puskesmas, kabar duka harus diterima. Iptu Aldyka menyatakan bahwa Putri Nanti telah dinyatakan meninggal dunia bahkan sebelum mendapatkan perawatan di Puskesmas. Hasil pemeriksaan tim medis mengindikasikan bahwa penyebab kematian adalah murni tenggelam. Tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban, yang memperkuat dugaan bahwa ini adalah kecelakaan murni.

Pihak keluarga korban, Manah (47) dan Sawir (55), telah menerima musibah ini sebagai takdir. Mereka menyatakan bahwa mereka tidak akan menuntut secara hukum atas kejadian yang menimpa Putri Nanti ini. Keluarga juga secara tegas menolak untuk dilakukan autopsi, mengutarakan bahwa mereka menerima sepenuhnya kematian korban akibat tenggelam. Tragedi di Water Park Aie Malanca ini menjadi pengingat penting bagi kita semua untuk selalu meningkatkan kewaspadaan dan pengawasan terhadap anak-anak, terutama saat berada di area perairan.

Tinggalkan Balasan