BNPB Akan Lakukan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) Untuk Antispasi Dampak Bencana Banjir

BNPB Akan Lakukan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) Untuk Antispasi Dampak Bencana Banjir
BNPB Akan Lakukan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) Untuk Antispasi Dampak Bencana Banjir

Salingka Media, Riau – Banjir masih menggenangi beberapa wilayah di Provinsi Riau.

Potensi bahaya banjir susulan masih berpeluang terjadi dalam sepekan ke depan.

Mengantisipasi dampak bencana ini, BNPB akan menerapkan teknologi modifikasi cuaca (TMC).

Hal tersebut disampaikan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto, S.Sos., M.M. pada Rapat Koordinasi (Rakor) Penanganan Bencana Hidrometeorologi Provinsi Riau, Kota Pekanbaru, Jumat (19/1).

Operasional TMC bertujuan untuk mengurangi dampak banjir yang lebih luas.

Berdasarkan prakiraan cuaca, kata Suharyanto, hujan lebat berpotensi terjadi dalam tiga hari hingga seminggu ke depan di wilayah Riau.

Baca Juga :  RAKOR Percepatan Data Kerusakan Rumah Pasca Gempa Pasbar, Wabup Risnawanto Beri Tenggang Waktu 3 Hari

Hal senada disampaikan Gubernur Edy Nasution pada Rakor yang dihadiri bupati atau perwakilan BPBD se-Provinsi Riau.

Ia mengatakan, potensi hujan dengan intensitas ringan hingga lebat masih bisa terjadi hampir di sebagian wilayah Riau.

Dengan adanya potensi bahaya banjir yang dipicu oleh faktor cuaca, BNPB telah berdiskusi dengan instansi terkait untuk melaksanakan operasi TMC.

Operasi ini akan menyasar wilayah yang masih terendam.

Sebab, daerah yang terdampak mempunyai dampak ekonomi yang besar.

Pihaknya juga akan meminta masukan dari gubernur dan BMKG.

Suharyanto mengatakan saat bertemu Bupati Pelalawan, harga gas di sana melonjak tajam karena pasokan terganggu.

Dalam kesempatan itu, Kepala BNPB menyampaikan, pengoperasian TMC tentu tidak mudah, berbeda dengan penanganan karhutla.

Baca Juga :  Pray For Agam, Lahar Dingin Mengamuk! Banjir Bandang Telan Nagari Bukik Batabuah

TMC dalam bencana ini bertujuan untuk mendatangkan hujan.

Sedangkan pada musim hujan tentu saja sebaliknya.

Sejauh ini BNPB telah melakukan TMC untuk menangani potensi bahaya hidrometeorologi basah di wilayah DKI Jakarta dan Jawa Barat.

Sejauh ini pemerintah provinsi, kabupaten, dan kota telah melakukan berbagai upaya untuk mengatasi banjir di wilayah tersebut.

Gubernur mengatakan, antara lain pejabat BPBD dan instansi terkait, TNI, Polri, dan mitra kerja lainnya tetap sigap membantu warga terdampak, seperti evakuasi, pengoperasian dapur umum, sosialisasi, dan peringatan dini.

Data BPBD Provinsi Riau hingga saat ini (19/1), jumlah warga terdampak banjir pada 1 – 15 Januari 2024 mencapai 36.541 KK atau 147.301 jiwa. BNPB.(*)

Baca Juga :  Tim Gabungan Masih Melakukan Pencarian Terhadap Pendaki Gunung Marapi

 

BNPB

Tinggalkan Balasan