
Salingka Media – Banjir lahar dingin yang melanda Sumatera Barat pada Minggu (12 Mei 2024) membawa duka mendalam bagi masyarakat. Nagari Bukik Batabuah di Kabupaten Agam menjadi wilayah yang paling terdampak parah, dilanda luapan air dan material dari Gunung Marapi yang menghantam pemukiman warga.
Menurut Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sumatera Barat, banjir lahar dingin ini telah menyebabkan 27 orang meninggal dunia di dua kabupaten dan satu kota. Seluruh korban telah berhasil diidentifikasi.
“Nagari Bukik Batabuah menjadi wilayah terdampak paling parah karena posisinya yang paling dekat dengan hulu Gunung Marapi,” ungkap Fajar Sukma, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Provinsi Sumbar.
Selain Nagari Bukik Batabuah, empat nagari di Kabupaten Tanah Datar juga mengalami kerusakan cukup parah. BPBD masih terus mendata jumlah pasti korban dan kerusakan yang terjadi.
Di Kota Padang Panjang, banjir lahar dingin menyebabkan sebagian badan jalan lintas Padang-Bukittinggi di Air Terjun Lembah Anai terban, sehingga tidak dapat dilalui kendaraan.
Meskipun belum menetapkan status tanggap darurat, BPBD Sumbar telah mengirimkan satu tangki air bersih untuk membantu warga di Nagari Bukik Batabuah.
Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi, menyampaikan duka cita mendalam bagi keluarga korban dan menegaskan bahwa pemerintah telah berkoordinasi dengan semua pihak untuk penanganan pascabencana secepat mungkin.