Salingka Media, Padang Panjang – Event Tambo Art yang digelar di GOR Bancalaweh sejak 29 November lalu, berakhir hari ini, Kamis (8/11). Pameran seni yang mengangkat tema “Alua Jo Patuik” ini, diakhiri dengan mengarak Garobak Galeri dari lokasi pameran menuju halaman Gedung M Syafei, Padang Panjang.
Garobak berukuran 300 x 250 x 160 cm, dengan dinding berasal dari seng bekas yang disulap menjadi ruang pamer di dalamnya ini, merupakan karya dari Rumah Ada Seni (RAS). Founder RAS, Yusuf Fadly Aser, M.Sn menjelaskan, Garobak Galeri ini mengusung tema “Meretas Ruang Menyeka Jarak” dengan mamerkan sembilan lukisan dari berbagai karya perupa.
Dikatakannya, pemilihan lokasi pelataran Gedung M. Syafei ini karena merupakan lokasi strategis dan dekat dengan lokasi Pasar Kuliner (Paskul). Sehingga masyarakat bisa secara tidak langsung singgah dan menikmati lukisan yang terpajang di Garobak Galeri.
Di sekitaran lokasi Garobak Galeri, nampak para perupa sedang asyik melukis suasana malam di Paskul. Ini disaksikan langsung oleh masyarakat yang melintas di kawasan tersebut.
Sementara itu Ketua Tambo Art Centre, Yon Indra, S.Sn menyampaikan, ada tiga lukisan lagi yang terjual pada event ini. Tiga lukisan tersebut berlokasi di luar ruang pamer yaitu pada ruang kreatif di Komunitas Belanak dan Komunitas Gudang Menata yang lokasinya berada di Padang.
“Hingga hari ini lukisan yang terjual pada event pameran Tambo Art berjumlah sembilan lukisan. Enam lukisan terjual pada 29 November lalu saat pembukaan, dan tiga lukisan lagi terjual pada 1 Desember. Hingga saat ini masih ada beberapa karya yang sedang dilakukan negosiasi dengan kolektor,” terangnya.
Yon menambahkan, event yang telah terselenggara selama 10 hari ini, dalam rangka menyambut event Art Tambo #5 pada 2023 mendatang. Pihak pelaksana sudah mulai mempersiapkan proposal untuk ditujukan ke Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif guna mendukung terlaksananya event tersebut.