Aksi BNPB! Salurkan Logistik Bencana Tapanuli Via Darat dan Udara, Total Bantuan Capai 10 Ton

Aksi BNPB! Salurkan Logistik Bencana Tapanuli Via Darat dan Udara, Total Bantuan Capai 10 Ton
Petugas memasukkan logistik bantuan ke pesawat angkut militer milik TNI AU di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Sabtu (29/11/2025). TNI telah mendistribusikan 76.500 ton bantuan dari posko di Pangkalan TNI AU (Lanud) Halim Perdanakusuma ke wilayah terdampak bencana di Aceh, Sumatera Barat dan Sumatera Utara dengan lima pesawat angkut dan 11 helikopter untuk menjangkau wilayah terisolir. (ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/bar)

Salingka Media – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengambil langkah cepat mengirimkan bantuan logistik kepada warga terdampak banjir dan tanah longsor yang melanda Kabupaten Tapanuli Selatan, Tapanuli Tengah, dan Tapanuli Utara di Provinsi Sumatra Utara. Mereka memastikan kebutuhan dasar masyarakat dapat terpenuhi secara merata dan cepat. Operasi penyaluran bantuan ini memanfaatkan jalur darat dan udara sekaligus. BNPB menggenjot distribusi logistik bencana Tapanuli untuk wilayah yang terisolasi.

Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan (Pusdatin) BNPB mengonfirmasi, distribusi bantuan melalui jalur darat memusatkan kegiatan dari Bandar Udara Raja Sisingamangaraja XII, yang akrab dikenal sebagai Bandara Silangit. Kepala Pusdatin BNPB, Abdul Muhari, menjelaskan bahwa Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat, didukung penuh oleh unsur TNI dan Polri, melaksanakan penyaluran ini secara bertahap. Tujuannya hanya satu: memastikan bantuan tiba di masing-masing wilayah terdampak dengan tertib, aman, dan tepat sasaran. Pernyataan ini disampaikan Abdul Muhari pada Minggu (14/12/2025).

Melalui jalur darat, total bantuan logistik mencapai 8.365 kilogram. Logistik sebanyak ini mencakup berbagai kebutuhan esensial bagi warga, seperti tenda keluarga, logistik pangan, air minum, perlengkapan tidur, dan peralatan pendukung lainnya. Bantuan kemanusiaan ini tersebar ke berbagai wilayah krusial seperti Desa Rampa di Kecamatan Sitahuis, Tarutung di Kabupaten Tapanuli Utara, GOR Pandan di Kabupaten Tapanuli Tengah, dan Kota Sibolga.

Baca Juga :  Secercah Harapan Masyarkat Satu Tahun Tragedi Gempa Pasaman Barat

Tak hanya mengandalkan darat, BNPB juga menggelar operasi distribusi logistik via jalur udara. Operasi ini bergerak dari Bandara Silangit menuju titik-titik krusial yang sulit diakses di Kabupaten Tapanuli Utara. Operasi udara berjalan sukses dan selesai sesuai rencana pada hari yang sama dengan distribusi darat.

Dalam satu hari pelaksanaan, operasi udara mencatat empat kali penerbangan helikopter (sortie) dengan total muatan sekitar 1.994 kilogram. Helikopter menjangkau wilayah yang aksesnya terhambat melalui jalur darat, memastikan kebutuhan mendesak masyarakat terdampak tetap terpenuhi. Seluruh rangkaian misi distribusi ini dilaporkan berjalan lancar tanpa menghadapi kendala berarti.

Operasi udara ini melibatkan tiga unit helikopter spesialis, yaitu Helikopter PK-RTY tipe AS365-N2, Helikopter Bell 412 dengan nomor registrasi HA-5176, dan Helikopter EC155-B1 bernomor registrasi PK-VPD. Helikopter ini menyasar titik-titik tujuan seperti Desa S. Kalangan, Lapangan Pandan, dan kawasan Puncak GM di Simanininggir.

BNPB memprioritaskan penyaluran logistik bencana Tapanuli melalui jalur udara untuk memenuhi kebutuhan pokok. Logistik tersebut meliputi beras, gula, mi instan, minyak goreng, dan sarden, serta kebutuhan pendukung lainnya seperti ransum, peralatan dapur, dan bahan bakar.

Baca Juga :  Air Mata Mengalir di Pengungsian, Korban Bencana Banjir Lahar Dingin Sumbar Menanti Harapan Baru

Secara spesifik, Helikopter Bell 412 mengangkut muatan sekitar 598 kilogram. Muatan ini tidak hanya berisi kompor dan alat masak, tetapi juga membawa tiga unit drone. Keberadaan drone ini sangat vital untuk mendukung kebutuhan komunikasi dan pemantauan situasi di lapangan.

Secara terpisah, Ketua MPR RI, Ahmad Muzani, turut memberikan dukungan. Beliau mengunjungi Bandara Silangit dan menyerahkan 2.000 paket bantuan secara simbolis. Paket tersebut berupa sembako dan obat-obatan yang ditujukan bagi masyarakat terdampak di Tapanuli Tengah, Tapanuli Utara, Kota Sibolga, dan Tapanuli Selatan. Kunjungan ini menunjukkan komitmen berbagai pihak dalam upaya penanganan bencana di Tapanuli. Sayangnya, rencana kunjungan langsung ke wilayah Tapanuli Selatan batal karena kondisi cuaca yang tidak memungkinkan.

BNPB, pemerintah daerah, dan unsur terkait terus mempererat koordinasi. Mereka bekerja sama memastikan penanganan darurat dan proses pemulihan pascabencana berjalan optimal.

Sementara itu, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini cuaca. BMKG mencatat, wilayah Provinsi Sumatra Utara berpotensi mengalami hujan dengan intensitas sedang hingga lebat, yang mungkin disertai kilat atau petir dan angin kencang pada Sabtu (13/12/2025). Potensi cuaca ekstrem ini mencakup banyak wilayah, termasuk Kabupaten Tapanuli Tengah, Tapanuli Utara, Tapanuli Selatan, Langkat, Karo, dan Medan. BMKG juga mengingatkan potensi cuaca ekstrem di perairan, seperti Danau Toba, yang berpotensi meningkatkan risiko banjir, tanah longsor, pohon tumbang, serta mengganggu transportasi darat dan perairan.

Baca Juga :  Erupsi Marapi Capai 1.200 Meter, PVMBG Peringatkan Bahaya Maut Lahar Hujan

Menindaklanjuti peringatan tersebut, BNPB mengimbau masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan. Mereka meminta warga menghindari aktivitas di luar ruangan saat cuaca buruk dan menjauhi wilayah rawan bencana. BNPB juga mendesak pemerintah daerah dan BPBD setempat untuk terus memantau perkembangan cuaca dari instansi terkait. Mereka wajib menyebarluaskan informasi peringatan dini ini kepada seluruh masyarakat secara efektif.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *