
Salingka Media – BNNP Sumbar bongkar 14 kasus narkoba sepanjang tahun 2025 dan meringkus total 37 orang tersangka yang berperan sebagai bandar serta kurir. Kepala BNNP Sumbar, Brigjen Pol Ricky Yanuarfi, menegaskan bahwa seluruh tersangka tersebut merupakan pemain besar dalam jaringan narkotika, bukan sekadar pengguna atau penyalahguna.
Dalam konferensi pers akhir tahun di Kantor BNNP Sumbar pada Selasa, Ricky menjelaskan bahwa pihaknya mencatat 14 Laporan Kejadian Narkotika (LKN). Para petugas mengamankan puluhan tersangka tersebut dari berbagai lokasi pengembangan kasus di wilayah Sumatera Barat.
Ricky menyoroti perubahan signifikan pada pola peredaran gelap narkotika di wilayahnya. Sumatera Barat yang sebelumnya merupakan daerah tujuan, kini berubah peran menjadi daerah pengirim sabu ke provinsi lain.
Sebagai contoh, petugas mengungkap kasus pengiriman sabu dari Sumatera Barat menuju Sumatera Selatan. Hal ini menandakan pergeseran strategi jaringan pengedar dalam mendistribusikan barang haram tersebut ke luar wilayah.
Selama periode 2025, BNNP Sumbar mencatat kenaikan jumlah barang bukti sabu hingga hampir 100 persen jika membandingkannya dengan tahun sebelumnya. Data internal menunjukkan bahwa Sumatera Barat menerima pasokan sekitar 20 kilogram sabu setiap bulannya.
Keberhasilan BNNP Sumbar bongkar 14 kasus narkoba ini juga mengungkap modus penyimpanan para pelaku. Meski awalnya petugas hanya menemukan bekas pemakaian di lokasi kejadian, pengembangan penyelidikan berhasil menemukan stok sabu yang tersimpan rapi di rumah tersangka sebelum mereka mengedarkannya ke pasar.
Berdasarkan pemetaan petugas, Sumatera Utara menjadi pemasok utama narkotika yang masuk ke Sumatera Barat. Pasaman dan Pasaman Barat tetap menjadi pintu masuk utama untuk jenis ganja, sementara sabu umumnya masuk melalui jalur dari Sumatera Utara dan Riau.
Data survei BNNP menunjukkan bahwa sekitar 1,1 persen penduduk Sumatera Barat telah terpapar narkotika. Dari angka tersebut, hampir 60 persen di antaranya merupakan pengguna ganja. Ricky menekankan pentingnya kolaborasi lintas instansi untuk memperketat pengawasan di pintu-pintu masuk wilayah guna mencegah peredaran barang terlarang ini.
Melalui langkah tegas BNNP Sumbar bongkar 14 kasus narkoba ini, pihak berwenang berharap dapat memutus rantai distribusi bandar dan kurir yang mengancam keamanan masyarakat Sumatera Barat.





