Operasi Kemanusiaan Sumbar Digencarkan, Polda Sumbar Kerahkan 5.236 Personel turun Tangani Dampak Bencana Terparah 2025

Operasi Kemanusiaan Sumbar Digencarkan, Polda Sumbar Kerahkan 5.236 Personel turun Tangani Dampak Bencana Terparah 2025
Operasi Kemanusiaan Sumbar Digencarkan, Polda Sumbar Kerahkan 5.236 Personel turun Tangani Dampak Bencana Terparah 2025 – Dok. Ist

Salingka Media – Operasi kemanusiaan Sumbar memasuki tahap paling krusial setelah bencana hidrometeorologi melanda sejumlah wilayah di provinsi tersebut. Polda Sumbar memastikan seluruh kekuatan lapangan digerakkan secara maksimal untuk menangani situasi darurat yang masih berlangsung. Penegasan ini disampaikan setelah jumlah personel yang dikerahkan mencapai skala terbesar sepanjang tahun 2025. Kesiapan ini menjadi bagian dari upaya mempercepat penanganan, pencarian, serta pemulihan wilayah terdampak. Kata kunci operasi kemanusiaan Sumbar digunakan sebagai langkah penguatan fokus dalam proses penanganan di lapangan.

Peningkatan jumlah personel merupakan langkah strategis aparat dalam menghadapi medan yang tersebar di banyak titik sulit. Sebanyak 5.236 petugas gabungan kini bekerja di area yang masih mengalami hambatan akses hingga risiko cuaca ekstrem. Kekuatan besar ini melibatkan unsur kepolisian, tim medis, hingga pendukung teknis dari berbagai satuan Polda dan Polres.

Kabid Humas Polda Sumbar, Kombes Pol Susmelawati Rosya, menjelaskan bahwa pengerahan ini menjadi mobilisasi terbesar tahun ini. Menurutnya, seluruh satuan bergerak serentak demi mempercepat proses penanganan di lapangan. Ia menegaskan bahwa seluruh personel ditempatkan di daerah dengan tingkat kerusakan tertinggi, terutama di wilayah yang masih terisolasi.

Baca Juga :  Pemahaman Dan Pelatihan Mitigasi Bencana, Vertical Rescue, Survival Display

Dalam data resmi yang disampaikan, distribusi personel meliputi Pusdokkes Mabes Polri sebanyak 8 orang, bantuan DVI Polda Riau sebanyak 20 orang, dan dukungan dari Polda Jambi dengan 66 personel. Selain itu, 284 anggota Brimob Polda Riau turut terlibat dalam penguatan operasi. Sementara itu, Polda Sumbar mengerahkan 868 anggota ditambah 3.990 personel dari jajaran Polres yang mendukung langsung kegiatan lapangan.

Fokus utama dalam operasi kemanusiaan ini adalah mempercepat pencarian korban, pembukaan jalur vital, serta identifikasi jenazah oleh Tim DVI. Kondisi lapangan yang masih labil membuat seluruh unit bekerja dengan kehati-hatian penuh. Banyak area yang masih terancam longsor susulan maupun peningkatan debit sungai.

Dalam laporan terbaru, jumlah korban yang meninggal dunia kembali bertambah. Hingga Minggu sore, total 148 korban telah ditemukan. Dari jumlah tersebut, 126 korban sudah berhasil diidentifikasi, sementara 22 lainnya masih dalam tahap identifikasi oleh tim ahli. Selain itu, terdapat 86 warga yang dilaporkan hilang dan masih dalam proses pencarian. Mereka tersebar di sepanjang aliran sungai, kawasan lereng, dan permukiman yang tersapu banjir bandang.

Baca Juga :  Gempa Bangladesh Makan Korban Jiwa Hingga Ratusan Orang Terluka Parah

Tim di lapangan terdiri dari gabungan TNI–Polri, Basarnas, BPBD, serta berbagai kelompok relawan. Perahu penyelamat, alat berat, serta unit khusus untuk medan ekstrem telah diturunkan. Proses evakuasi dilakukan dari pagi hingga malam sesuai kondisi cuaca. Situasi cuaca yang tidak stabil membuat setiap regu harus menyesuaikan strategi agar tidak membahayakan keselamatan personel.

Setiap lokasi yang memiliki potensi risiko mendapat pengawasan berlapis. Tekanan berat datang dari kondisi sungai yang masih berpotensi meluap dan bukit yang belum sepenuhnya stabil. Hal ini menyebabkan pengerjaan jalur logistik berlangsung bertahap dan membutuhkan waktu.

Dengan masih adanya korban hilang dan banyak titik yang belum terjangkau, operasi ini berubah menjadi perlombaan dengan waktu. Setiap jam menentukan peluang menemukan korban yang masih dapat diselamatkan serta mempercepat distribusi bantuan bagi masyarakat yang aksesnya terputus. Aparat berharap percepatan ini dapat meminimalkan dampak lanjutan dan mempercepat pemulihan.

Baca Juga :  Penertiban TWA Lembah Anai: Demi Selamatkan Hutan, Kemenhut Tutup Pemandian hingga Restoran Ilegal

Operasi kemanusiaan Sumbar kini menjadi salah satu penanganan darurat terbesar sepanjang tahun ini. Seluruh kekuatan masih terus bergerak untuk memastikan setiap wilayah terdampak mendapatkan perhatian dan penanganan yang memadai. Dalam beberapa hari ke depan, intensitas pencarian akan terus ditingkatkan hingga seluruh wilayah selesai dipetakan dan dinormalisasi. Dengan keterlibatan ribuan personel, proses ini diharapkan menjadi tahap penting dalam pemulihan Sumatera Barat dari bencana hidrometeorologi terburuk tahun ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *