
Salingka Media – Rabu siang (26/11), Bupati Agam, Ir. H. Benni Warlis, MM Dt. Tan Batuah, melakukan kunjungan langsung ke lokasi yang paling parah dilanda bencana alam di Jorong Lurah Dalam, Nagari Pasie Laweh, Kecamatan Palupuah. Penanganan bencana Agam menjadi prioritas utama kunjungan ini, dengan tujuan krusial memastikan upaya evakuasi korban dan langkah-langkah penanggulangan dampak berjalan secara cepat, terkoordinasi, dan mencapai hasil yang maksimal. Kunjungan ini merupakan respons cepat dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Agam menyusul peningkatan intensitas curah hujan tinggi yang memicu serangkaian bencana hidrometeorologi di wilayah tersebut.
Pendekatan proaktif ini ditunjukkan dengan mobilisasi seluruh sumber daya yang dimiliki Pemkab Agam. Bupati Benni Warlis secara tegas menginstruksikan penggunaan penuh personel dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), penyediaan peralatan darurat esensial seperti chainsaw (gergaji mesin), armada pendukung yang memadai, dan pengerahan alat berat untuk pembersihan material longsor.
Dalam peninjauannya, Bupati didampingi oleh sejumlah pejabat kunci, termasuk Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Agam Rahmad Lasmono, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUTR) Ofrizon, Camat Palupuah Nong Rianto Dt. Maruhun, Walinagari Pasie Laweh, serta anggota gabungan TNI-Polri yang telah bertugas di lokasi sejak awal operasi tanggap darurat. Kehadiran tim terpadu ini mencerminkan komitmen kolaboratif dalam menghadapi situasi darurat.
Kendala Akses dan Jaminan Bantuan
Salah satu tantangan terbesar di lokasi terdampak adalah terbatasnya akses masuk bagi alat berat. Oleh karena itu, Bupati Benni Warlis meminta dukungan penuh dari masyarakat setempat dan perangkat nagari untuk segera membuka dan mengamankan jalur alternatif. Pembukaan jalur ini menjadi krusial agar alat berat dapat mencapai lokasi yang terisolasi dan mempercepat proses pemulihan infrastruktur.
“Keselamatan masyarakat adalah harga mati dan menjadi prioritas utama kami,” tegas Benni Warlis. Ia juga menjamin bahwa Pemkab Agam akan berupaya keras untuk memastikan seluruh proses penanganan bencana Agam di Palupuah, termasuk bantuan kepada warga terdampak, dapat tersalurkan dan berjalan dengan efisien tanpa hambatan. Pernyataan ini sekaligus memberikan ketenangan bagi warga yang harus menghadapi kerugian materiil dan psikologis akibat bencana.
Data Kerusakan dan Upaya Penanggulangan di Palupuah
Kecamatan Palupuah menjadi salah satu titik fokus utama dengan beragam insiden bencana yang terjadi dalam beberapa hari terakhir. Data sementara dari lokasi yang telah ditinjau mencatat beberapa titik kerusakan signifikan:
Jorong Pasia Laweh (Banjir): Sebanyak 14 keluarga terpaksa dievakuasi dari rumah mereka. Tragisnya, dua unit rumah warga dilaporkan hanyut diterjang arus banjir.
Jorong Pasia Laweh (Longsor & Pohon Tumbang, 23/11): Sebuah pohon tumbang sempat menutup total jalan provinsi. Selain itu, dilaporkan jalan amblas sepanjang 25 meter dan sawah seluas 3 hektar mengalami kerusakan parah. Lokasi ini sudah mendapatkan penanganan awal dan telah disurvei untuk langkah pemulihan selanjutnya.
Koto Rantang: Pohon tumbang juga sempat menjadi penghalang akses jalan provinsi, namun kondisi saat ini sudah dinyatakan aman setelah proses pembersihan.
Nan Tujuah (23/11): Longsor menutup sebagian akses jalan dengan estimasi material sepanjang 5 hingga 8 meter. Meskipun demikian, kendaraan roda dua dan roda empat masih dilaporkan dapat melintas secara terbatas.
Pagadih (24/11): Beberapa titik jalan di wilayah ini mengalami amblas dan tertutup material longsor. Bahkan, halaman kantor nagari pun turut terdampak. Penanganan di beberapa titik ini dilaporkan masih belum sepenuhnya tuntas.
Nan Limo (25/11): Insiden longsor besar menimbun sebuah kedai atau warung. Dalam kejadian ini, satu orang korban dinyatakan hilang atas nama M. Daud (35 tahun) yang berprofesi sebagai pekerja swasta. Tim gabungan masih terus berupaya melakukan pencarian korban yang hilang tersebut.
Instruksi Pembentukan Posko Darurat
Menyikapi meluasnya dampak bencana, Bupati Agam telah mengeluarkan instruksi tegas kepada seluruh camat dan walinagari di daerah yang terdampak. Instruksi tersebut mewajibkan pendirian posko darurat di masing-masing nagari.
Posko ini dirancang untuk berfungsi sebagai pusat kendali dan koordinasi terpusat untuk semua aktivitas penanganan bencana. Dengan adanya posko ini, diharapkan distribusi bantuan logistik, koordinasi operasi lapangan, dan manajemen data korban serta kerusakan dapat dilakukan dengan lebih cepat dan terorganisir.
Total, saat ini tercatat ada 13 kecamatan di Kabupaten Agam yang merasakan dampak dari curah hujan tinggi dan bencana hidrometeorologi. Melalui pendirian posko darurat ini, Pemkab Agam berharap dampak buruk yang ditimbulkan oleh bencana dapat diminimalisir dan diatasi secara maksimal. Hal ini menjadi kunci dalam upaya pemulihan pasca-bencana.
Kunjungan langsung Bupati Agam ke Palupuah menegaskan komitmen pemerintah daerah dalam mengutamakan keselamatan dan kesejahteraan masyarakat yang terdampak bencana. Dengan mobilisasi sumber daya, instruksi pembukaan jalur, dan pendirian posko darurat di 13 kecamatan, Pemkab Agam telah mengambil langkah strategis yang diperlukan. Meskipun berbagai tantangan, seperti pencarian korban hilang dan pemulihan akses infrastruktur, masih harus dihadapi, koordinasi yang solid antara pemerintah, TNI-Polri, BPBD, dan masyarakat menjadi modal utama dalam percepatan penanganan bencana Agam. Masyarakat diminta untuk terus waspada dan mengikuti arahan dari petugas di posko-posko darurat yang telah dibentuk.





