
Salingka Media – Di balik keindahan pesona Danau Maninjau, tersimpan sebuah kisah pilu yang menggegerkan warga setempat. Seorang pria dilaporkan hilang secara misterius saat sedang mencari ikan, memicu operasi pencarian besar-besaran yang melibatkan berbagai pihak. Peristiwa ini menjadi pengingat pahit akan bahaya yang selalu mengintai di perairan luas, bahkan bagi mereka yang sudah akrab dengan Danau Maninjau.
Dodi Prinando (40), seorang warga Jorong Nagari, Sungai Batang, kini menjadi fokus utama dalam operasi pencarian yang tiada henti. Hilangnya Dodi berawal dari aktivitasnya pada Kamis malam, 11 September, saat ia bersama rekannya, Awalauddin (49), pergi menembak ikan. Keduanya berpisah pada dini hari. Dodi melanjutkan petualangannya di atas perahu, sementara Awalauddin memilih untuk tidak ikut. Sayangnya, hingga mentari pagi muncul, Dodi tak kunjung kembali.
Kecurigaan muncul ketika pada pukul 06.00 WIB, warga menemukan perahu Dodi dalam kondisi kosong. Di dalamnya, hanya tersisa beberapa ekor ikan hasil tangkapan, pakaian, dan sebuah jeriken. Tanpa menunggu lama, penemuan ini segera dilaporkan kepada keluarga korban dan pemerintah nagari. Sontak, berita hilangnya Dodi menyebar cepat, menimbulkan kekhawatiran yang mendalam di kalangan warga Sungai Batang. Tragedi ini menjadi kabar duka yang menyelimuti komunitas kecil tersebut, menyadarkan betapa rentannya hidup di alam terbuka. Pihak keluarga dan warga sekitar berharap penuh agar Dodi bisa segera ditemukan dalam keadaan selamat.
Menanggapi laporan yang masuk, tim gabungan yang terdiri dari BPBD Agam, TNI, Polri, Basarnas, Pemadam Kebakaran, pemerintah nagari, serta masyarakat setempat langsung bergerak cepat. Operasi pencarian pun dimulai sejak pagi hari, dengan fokus menyisir area perairan di sekitar lokasi penemuan perahu. Mereka menggunakan berbagai peralatan pendukung, mulai dari perahu aluminium, mesin tempel, hingga pelampung. Tim bekerja ekstra keras, menyisir setiap sudut perairan yang dicurigai sebagai tempat hilangnya Dodi, dengan harapan menemukan jejak atau keberadaan korban.
Upaya pencarian yang berlangsung sepanjang hari, sayangnya, belum membuahkan hasil. Hingga pukul 17.00 WIB, keberadaan Dodi masih menjadi misteri. Kepala Pelaksana BPBD Agam, Rahmad Lasmono, menegaskan bahwa timnya tidak akan menyerah. Ia menyatakan bahwa operasi pencarian akan dilanjutkan pada Sabtu pagi pukul 08.00 WIB, dengan tambahan personel Basarnas dari Padang. “Hari ini tim sudah melakukan pencarian dan penyisiran di lokasi namun korban belum ditemukan,” jelas Rahmad. “Besok kita akan melanjutkan operasi dengan menambah lima personel Basarnas, termasuk melakukan penyelaman di titik yang dicurigai.” Langkah ini menunjukkan keseriusan pihak berwenang dalam menyelesaikan kasus ini dan menemukan warga Sungai Batang yang hilang.
Kasus hilangnya Dodi Prinando menjadi pengingat keras bagi semua pihak akan pentingnya keselamatan di perairan, khususnya Danau Maninjau. Rahmad Lasmono mengimbau masyarakat untuk selalu berhati-hati dan melengkapi diri dengan perlengkapan keselamatan yang memadai. “Kami mengingatkan warga untuk berhati-hati dan melengkapi diri dengan perlengkapan keselamatan agar kejadian serupa tidak terulang,” tambahnya. Pesan ini bukan sekadar imbauan, melainkan sebuah peringatan serius agar tidak ada lagi nyawa yang menjadi korban akibat kelalaian. Keindahan danau memang memukau, namun bahaya selalu mengintai, dan kewaspadaan adalah kunci utama untuk mencegah tragedi. Semua mata kini tertuju pada operasi pencarian yang akan dilanjutkan esok hari, dengan harapan besar agar Dodi segera ditemukan dan misteri ini bisa terungkap.