Pilu, Bocah di Koltim Tewas Digorok Saat Hendak Pergi Mengaji

Pilu, Bocah di Koltim Tewas Digorok Saat Hendak Pergi Mengaji
Pilu, Bocah di Koltim Tewas Digorok Saat Hendak Pergi Mengaji – Dok. Istimewa

Salingka Media – Pada pagi yang seharusnya tenang dan penuh berkah, Desa Wundubite, Kolaka Timur, Sulawesi Tenggara, justru diliputi kabar duka yang mengguncang. Nyawa seorang bocah perempuan berusia 10 tahun, MZA, direnggut secara tragis ketika ia sedang dalam perjalanan untuk mengaji. Kejadian ini meninggalkan luka mendalam bagi keluarga, kerabat, dan seluruh warga. Insiden pilu bocah di Koltim tewas digorok saat hendak pergi mengaji ini menjadi pengingat pahit tentang kerapuhan kehidupan.

Kepergian MZA yang tiba-tiba ini tidak hanya mengejutkan, tetapi juga menimbulkan pertanyaan besar mengenai motif di balik kejahatan keji yang dilakukan oleh seorang remaja pria berusia 18 tahun berinisial RH. Sungguh ironis, meski pelaku sudah ditangkap dan sedang diperiksa, hati kita tetap pilu mendengar seorang anak yang polos harus menjadi korban kekerasan brutal ketika ia hendak pergi mengaji.

Pada Jumat (5/9), sekitar pukul 06.30 Wita, MZA bersama adik laki-lakinya, W (7), berangkat dari Desa Hakambololi menuju tempat mengaji di Desa Wundubite. Keduanya mengendarai sepeda listrik, menempuh perjalanan singkat yang hanya memakan waktu sekitar tiga menit. Akan tetapi, saat mereka berada di tengah perjalanan, langkah keduanya dihadang oleh RH yang kedapatan membawa sebilah parang.

Baca Juga :  Pria di Padang Babak Belur Dihajar Massa Setelah Tertangkap Mencuri di Toko

Melihat pelaku yang membawa senjata tajam, MZA dan adiknya dilanda ketakutan. Mereka berusaha melarikan diri ke dalam kebun warga. Sayangnya, MZA tidak seberuntung adiknya. Ia tertangkap oleh RH, sementara W berhasil kabur dan berlari menuju tempat mengaji untuk meminta pertolongan.

Iptu Irwan Pansha, selaku Kasi Humas Polres Kolaka Timur, mengungkapkan bahwa pengejaran terhadap MZA berlanjut sampai korban masuk ke kebun cokelat. Di sana, MZA diserang secara brutal di bagian lehernya menggunakan parang. Adiknya yang ketakutan lantas meminta bantuan warga. Berkat laporan W, beberapa warga, termasuk paman korban, segera mendatangi lokasi.

BOCAH DIBUNUH REMAJA - Kolase foto kasus pembunuhan sadis di Kolaka Timur Sulawesi Tenggara (Sultra). Remaja 18 tahun inisial RH tega membunuh bocah perempuan 10 tahun inisial MA di Kabupaten Kolaka Timur, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra). Remaja itu menggorok leher MA jdi Desa Wundubite, Kecamatan Poli Polia, Kabupaten Koltim, Jumat (5/9/2025).
BOCAH DIBUNUH REMAJA – Kolase foto kasus pembunuhan sadis di Kolaka Timur Sulawesi Tenggara (Sultra). Remaja 18 tahun inisial RH tega membunuh bocah perempuan 10 tahun inisial MA di Kabupaten Kolaka Timur, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra). Remaja itu menggorok leher MA jdi Desa Wundubite, Kecamatan Poli Polia, Kabupaten Koltim, Jumat (5/9/2025). Kolase/ TribunnewsSulltra.com

Saksi mata berinisial L, yang saat itu hendak pergi ke kebun, menemukan MZA tergeletak dalam kondisi bersimbah darah. Ia segera meminta pertolongan warga lainnya. Bersama beberapa warga lain, mereka kembali ke lokasi dan berusaha menolong korban. Salah satu saksi, MY, menceritakan bahwa korban sempat merespons sentuhan tangannya, memberikan secercah harapan.

Namun, harapan itu sirna. Meskipun segera dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ladongi, nyawa MZA tidak dapat diselamatkan. Korban dinyatakan meninggal dunia setibanya di rumah sakit. Berita kematian ini sontak membuat keluarga dan kerabat korban diliputi kesedihan yang tak terkira. Jasad MZA kemudian dibawa ke rumah duka menggunakan ambulans, mengakhiri kisah pilu bocah di Koltim tewas digorok saat hendak pergi mengaji.

Baca Juga :  Sebarkan Dokumen Asusila lewat MiChat, Mahasiswa 19 tahun Diamankan Ditreskrimsus Polda Sumbar

Pihak kepolisian berhasil mengamankan RH, remaja 18 tahun yang diduga sebagai pelaku, tidak lama setelah peristiwa tragis itu terjadi. Kasat Reskrim Polres Kolaka Timur, AKP Ahmad Fatoni, mengungkapkan bahwa RH langsung dibawa ke Satuan Reserse Kriminal Polres Kolaka Timur untuk menjalani pemeriksaan intensif.

Meskipun penyelidikan masih berlanjut, dugaan awal menyebutkan bahwa motif di balik pembunuhan ini adalah dendam. RH diduga sakit hati karena sering diejek oleh korban. Namun, pihak kepolisian masih mendalami lebih lanjut mengenai jenis ejekan yang dimaksud untuk memastikan motif sebenarnya. Pihak berwajib juga masih mencari tahu apakah RH dapat dikategorikan sebagai anak di bawah umur berdasarkan usia kelahirannya. Kasus ini menunjukkan betapa fatalnya dendam yang tidak terkendali, yang berujung pada hilangnya nyawa seseorang.

MZA dikenal sebagai murid yang cerdas dan aktif. Ia bersekolah di Madrasah Ibtidaiyah Swasta (MIS) di Andowengga, Kecamatan Poli Polia. Kepergiannya meninggalkan lubang besar di hati teman-teman dan para guru. Tragedi ini bukan hanya merenggut nyawa MZA, tetapi juga menodai rasa aman yang seharusnya dimiliki oleh setiap anak.

Baca Juga :  Pria di Lampung Tengah Ditangkap Usai Tembak Istri dengan Senpi Rakitan

Kasus ini menjadi peringatan keras bagi masyarakat untuk lebih memperhatikan lingkungan sekitar dan mengatasi potensi konflik sejak dini. Semoga tragedi pilu bocah di Koltim tewas digorok saat hendak pergi mengaji ini menjadi yang terakhir, dan pihak berwajib dapat mengusut tuntas kasus ini hingga ke akar-akarnya, memberikan keadilan bagi keluarga korban dan efek jera bagi pelaku.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *