
Salingka Media – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Terbuka Pasaman mengambil langkah konkret dalam membekali warga binaan dengan keterampilan produktif. Pada Jumat (1/8), Lapas secara resmi membuka program pelatihan kemandirian lapas meubelair dan keramba. Program ini dirancang untuk memberikan bekal berharga kepada para warga binaan agar mereka memiliki kompetensi yang relevan di dunia kerja setelah bebas. Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya Lapas Terbuka Pasaman untuk mengoptimalkan fungsi pembinaan.
Acara pembukaan berlangsung di pendopo Lapas Terbuka Pasaman dan dipimpin langsung oleh Kepala Lapas, Bapak Abraham Benyamin Harjo. Sejumlah pejabat struktural, instruktur teknis dari mitra pelatihan, serta seluruh peserta warga binaan turut hadir. Abraham Benyamin Harjo menekankan pentingnya program ini sebagai jembatan menuju kesempatan kedua bagi para warga binaan.
“Kami ingin memastikan setiap warga binaan memiliki bekal yang nyata. Keterampilan yang mereka dapatkan di sini dapat langsung diterapkan di dunia kerja atau untuk memulai usaha mandiri,” ujar Abraham. “Pelatihan meubelair dan budidaya ikan melalui keramba dipilih karena potensi ekonominya yang besar, terutama di sektor ekonomi lokal.”
Fokus utama dalam pelatihan kemandirian lapas meubelair adalah memberikan kemampuan praktis dalam mengolah kayu untuk membuat berbagai perabot rumah tangga seperti meja, kursi, dan lemari. Sementara itu, pelatihan keramba mencakup seluruh aspek budidaya ikan air tawar, mulai dari instalasi keramba apung hingga teknik pemeliharaan ikan yang efektif.
Program ini akan berlangsung selama 12 hari kerja penuh. Instruktur yang dihadirkan adalah para profesional berpengalaman di bidangnya masing-masing. Tidak hanya itu, selain keterampilan teknis, para peserta juga akan mendapatkan materi tambahan mengenai manajemen usaha kecil dan strategi pemasaran produk.
Melalui program pelatihan kemandirian lapas ini, Lapas Terbuka Pasaman menunjukkan komitmen kuatnya dalam menjalankan fungsi pemasyarakatan yang edukatif, rehabilitatif, dan produktif. Tujuannya adalah untuk membantu warga binaan menjadi individu yang mandiri dan berdaya saing, sehingga dapat kembali ke masyarakat dengan bekal yang kuat.