Kunjungan Bersejarah Ratu Juliana ke Indonesia Tahun 1971: Babak Baru Hubungan Diplomatik

Kunjungan Bersejarah Ratu Juliana ke Indonesia Tahun 1971: Babak Baru Hubungan Diplomatik
Kunjungan Bersejarah Ratu Juliana ke Indonesia Tahun 1971: Babak Baru Hubungan Diplomatik – foto : KITLV (Via FB Exsotis Sumbar)

Pada tanggal 26 Agustus 1971, sebuah peristiwa bersejarah tercatat di Indonesia: kunjungan Ratu Juliana ke Indonesia. Momen ini bukan sekadar kunjungan kenegaraan biasa, melainkan yang pertama kalinya seorang pemimpin Kerajaan Belanda menginjakkan kaki di bumi pertiwi setelah ratusan tahun dominasi kolonial. Fakta ini menegaskan betapa unik dan pentingnya lawatan Ratu Juliana, yang membuka lembaran baru dalam hubungan antara kedua negara.

Sejarah Panjang dan Hubungan yang Terputus

Selama berabad-abad sejak bangsa Belanda pertama kali menjejakkan kakinya di Nusantara pada abad ke-16, tidak ada satu pun pemimpin Kerajaan Belanda yang pernah berkunjung ke Hindia Belanda, wilayah yang mereka jajah. Keadaan ini semakin diperparah setelah kemerdekaan Republik Indonesia, di mana hubungan diplomatik antara Jakarta dan Den Haag nyaris terhenti sepenuhnya.

Titik Balik di Tahun 1966

Pergeseran signifikan baru terjadi pada tahun 1966. Di tahun inilah, hubungan diplomatik antara Indonesia dan Belanda mulai terjalin kembali secara perlahan. Jalinan kerja sama yang baru ini segera membuahkan hasil positif. Majalah Tempo edisi 28 Agustus 1971 bahkan mencatat bahwa Pemerintah Indonesia kala itu menerima bantuan dana sebesar Rp 573.300 juta dari Belanda, sebuah indikasi kuat dari dimulainya era rekonsiliasi dan kerja sama.

Lawatan Presiden Soeharto dan Kunjungan Balasan

Hubungan bilateral semakin harmonis ketika rombongan Presiden Soeharto untuk pertama kalinya melawat ke Belanda pada tahun 1970. Kunjungan kenegaraan ini merupakan salah satu momen terpenting dalam sejarah hubungan kedua negara, menandai era baru saling pengertian dan respek. Sebagai balasan atas kunjungan bersejarah tersebut, Ratu Juliana dan Pangeran Bernhard, Raja Belanda saat itu, pun tiba di Indonesia pada 26 Agustus 1971. Momen ini secara resmi menandai puncak dari upaya pemulihan hubungan diplomatik pasca-kemerdekaan.

Baca Juga :  Mari Napak Tilas Wisata Bangunan Tua Bersejarah di Kota Padang

Ikatan Sejarah yang Tak Terhapus

Terlepas dari pasang surutnya hubungan, ikatan antara Indonesia dan Belanda tidak dapat dihapuskan dari catatan sejarah. Keberadaan Kerajaan Belanda merupakan bagian integral dari proses panjang yang pada akhirnya membentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia. Oleh karena itu, kunjungan Ratu Juliana ke Indonesia di tahun 1971 bukan hanya sekadar kunjungan diplomatik, melainkan simbol dari pengakuan sejarah dan harapan akan masa depan hubungan yang lebih konstruktif antara kedua bangsa.

Tinggalkan Balasan