Pengamat Desak Investigasi Menyeluruh atas Kecelakaan Bus ALS di Padang Panjang yang Tewaskan 12 Orang

Pengamat Desak Investigasi Menyeluruh atas Kecelakaan Bus ALS di Padang Panjang yang Tewaskan 12 Orang
Pengamat Desak Investigasi Menyeluruh atas Kecelakaan Bus ALS di Padang Panjang yang Tewaskan 12 Orang – Dok. ist via sumbarkita.id

Salingka Media, Padang Panjang – Tragedi kecelakaan bus ALS yang terjadi di kawasan Bukit Surungan, Padang Panjang, pada Selasa pagi (6/5), telah mengguncang publik. Sebanyak 12 penumpang meninggal dunia dan 22 lainnya mengalami luka-luka dalam peristiwa nahas tersebut. Insiden ini kembali menyorot kondisi darurat sistem keselamatan transportasi umum, khususnya angkutan darat lintas provinsi.

Ulul Azmi, seorang pakar keinsinyuran dan pemerhati keselamatan transportasi, menyampaikan keprihatinan mendalam atas kejadian ini. Ia menegaskan bahwa kecelakaan bus ALS di Padang Panjang tidak boleh dianggap sebagai insiden biasa yang berlalu begitu saja.

“Ini bukan hanya tentang satu kecelakaan. Ini adalah cerminan dari betapa rapuhnya sistem keselamatan transportasi publik kita,” ujar Ulul.

Baca Juga :  Tragedi Kecelakaan Maut di Langkat: Mobil Sekeluarga Terjun ke Jurang, 3 Orang Tewas

Ia mendesak agar pemerintah segera melakukan investigasi menyeluruh terhadap operator bus ALS. Ulul menekankan pentingnya audit terhadap standar keselamatan operasional, mulai dari pemeriksaan teknis armada, sistem kerja sopir, hingga jadwal pemeliharaan kendaraan. Menurutnya, bila ditemukan kelalaian, perusahaan harus dikenakan sanksi tegas—baik administratif maupun pidana.

Tak berhenti di situ, Ulul menyerukan reformasi menyeluruh terhadap sistem transportasi darat nasional. Ia menyoroti perlunya inspeksi berkala armada, pembatasan usia kendaraan yang layak jalan, pelatihan intensif untuk pengemudi, dan penerapan teknologi digital dalam pengawasan perjalanan.

“Negara tidak boleh lagi mentolerir kelalaian yang mengorbankan nyawa rakyat,” tegasnya.

Ia juga menyoroti aspek infrastruktur. Menurut Ulul, desain dan kondisi jalan, khususnya di wilayah yang rawan seperti tanjakan curam dan tikungan tajam, harus mendapat perhatian serius. Ia meminta pemerintah pusat dan daerah untuk segera menerapkan rekayasa lalu lintas berbasis keselamatan, serta memperketat pengawasan terhadap kelengkapan administratif kendaraan, termasuk uji kelayakan atau KIR.

Baca Juga :  Cabuli Anak Kandung Hingga Melahirkan, Seorang Ayah Diamankan Tim Satreskrim Polres Padang Panjang

Meski mengkritik keras sisi regulasi, Ulul menyampaikan apresiasi kepada tim evakuasi dan tim DVI atas kecepatan penanganan di lokasi kejadian. Namun, menurutnya, perhatian tidak boleh berhenti di situ. Pendampingan bagi korban selamat dan keluarga yang ditinggalkan, baik berupa dukungan trauma healing, bantuan hukum, maupun kompensasi yang layak, harus menjadi prioritas.

“Kecelakaan bus ALS di Padang Panjang ini harus menjadi titik balik. Kita berbicara tentang manusia, bukan angka statistik. Bila tak ada perubahan, maka tinggal menunggu waktu sebelum tragedi serupa kembali terjadi,” pungkas Ulul.

Tinggalkan Balasan