Polisi Tangkap Tiga Pelaku Penipuan Deepfake Gubernur Jawa Timur di Pangandaran

Polisi Tangkap Tiga Pelaku Penipuan Deepfake Gubernur Jawa Timur di Pangandaran
Polisi Tangkap Tiga Pelaku Penipuan Deepfake Gubernur Jawa Timur di Pangandaran – Dok. Humas

Salingka Media – Kepolisian Republik Indonesia kembali mengungkap praktik penipuan berbasis teknologi canggih. Kali ini, Direktorat Tindak Pidana Siber (Dittipidsiber) Bareskrim Polri berhasil menangkap tiga orang pelaku penipuan deepfake Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. Ketiganya dibekuk di Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, pada Rabu, 16 April 2025.

Brigadir Jenderal Himawan Bayu Aji, Direktur Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri, mengungkapkan bahwa penangkapan ini merupakan hasil kerja keras tim Ditreskrimsus Polda Jawa Timur yang mengendus adanya penyalahgunaan teknologi deepfake di media sosial TikTok.

“Ditressiber Polda Jawa Timur berhasil mengungkap penggunaan AI deepfake yang menyeret nama Gubernur Jawa Timur di platform TikTok,” jelas Himawan dalam keterangan tertulisnya, Kamis, 24 April 2025.

Lebih lanjut, Himawan menjabarkan modus operandi para pelaku. Mereka membuat sejumlah akun palsu yang menampilkan sosok Gubernur Khofifah Indar Parawansa. Dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi AI deepfake, mereka memanipulasi video agar tampak seolah-olah asli, lalu menggunakannya untuk menipu masyarakat.

Baca Juga :  Satpol PP Padang Gerebek Pasangan Ilegal di Hotel, 16 Orang Diamankan

“Modusnya adalah menawarkan pembelian sepeda motor dengan harga jauh di bawah pasaran, sehingga menarik minat banyak orang,” terang Himawan.

Dalam upaya mencegah meluasnya kejahatan serupa, Dittipidsiber Bareskrim Polri terus meningkatkan patroli siber. Langkah preventif ini menjadi penting untuk mengantisipasi tindak pidana baru yang memanfaatkan kecanggihan teknologi.

“Kami mengimbau masyarakat agar selalu berhati-hati, tidak mudah percaya, dan rajin memverifikasi setiap informasi yang diterima, khususnya yang beredar di media sosial,” tambahnya.

Kasus penipuan deepfake Gubernur Jawa Timur ini bukanlah yang pertama. Sebelumnya, polisi juga menangkap dua pelaku lain yang menggunakan teknologi serupa untuk menipu dengan mencatut wajah Presiden Prabowo Subianto serta sejumlah pejabat tinggi lainnya.

Baca Juga :  413 Personel Baharkam Polri Disiagakan Amankan May Day 2025

Pelaku pertama, berinisial AMA, ditangkap pada 16 Januari 2025. Dalam kurun empat bulan, AMA diketahui telah menipu 11 orang, mengantongi keuntungan hingga Rp30 juta lewat video deepfake. Pelaku kedua, berinisial JS, diamankan di Kabupaten Pringsewu, Lampung, pada 4 Februari 2025. Dari hasil kejahatannya, JS mengumpulkan Rp65 juta dari sekitar 100 korban yang tersebar di 20 provinsi, dengan jumlah terbanyak di Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Papua.

Dalam aksinya, JS mengunggah video manipulasi wajah Presiden Prabowo yang disertai narasi pemberian bantuan sosial dari pemerintah.

Menghadapi maraknya penipuan deepfake Gubernur Jawa Timur dan kasus serupa, Polri kembali mengingatkan masyarakat untuk tidak mudah terjebak oleh tampilan visual yang tampak meyakinkan di media sosial. Verifikasi informasi dari sumber resmi menjadi langkah pertama dalam menangkal modus kejahatan berbasis teknologi ini.

Tinggalkan Balasan