24 Jenazah Korban Banjir Bandang Dimakamkan Tanpa Identitas

Tragedi Duka, 24 Jenazah Korban Banjir Bandang Sumbar Dimakamkan dengan Penghormatan Militeristik

24 Jenazah Korban Banjir Bandang Dimakamkan Tanpa Identitas
24 Jenazah Korban Banjir Bandang Dimakamkan Tanpa Identitas – Dok. Ist

Salingka Media – Sumatera Barat (Sumbar) kembali diselimuti duka mendalam. Sebanyak 24 jenazah korban banjir bandang Sumbar dan tanah longsor yang melanda berbagai wilayah beberapa waktu lalu, akhirnya dimakamkan secara resmi pada Rabu, 10 Desember 2025. Keputusan pemakaman ini harus diambil karena mempertimbangkan batas waktu penyimpanan jenazah yang telah cukup lama setelah bencana. Jenazah-jenazah ini, yang sayangnya belum berhasil diidentifikasi, mendapatkan penghormatan terakhir yang menyentuh.

Prosesi pelepasan jenazah dilaksanakan dengan suasana khidmat, menggabungkan nuansa militeristik dan religius. Kegiatan berawal dari RS Bhayangkara Polda Sumbar, tempat tim forensik bekerja keras. Rangkaian penghormatan dilanjutkan dengan pelaksanaan salat jenazah berjemaah di Masjid Syekh Ahmad Khatib Al-Minangkabawi Padang. Momen ini menjadi penanda perpisahan terakhir bagi para korban yang meninggal tanpa teridentifikasi.

Kapolda Sumbar, Irjen Pol Gatot Tri Suryanta, menunjukkan komitmen dan rasa hormat yang tinggi dengan memimpin langsung salat jenazah sebagai imam. Sementara itu, doa pelepasan dipimpin oleh Imam Besar Masjid Raya, Ustadz Rahimul Amin. Tindakan Kapolda ini memberikan pesan kuat mengenai perhatian negara dan aparat terhadap tragedi kemanusiaan yang terjadi.

Kapolda juga memerinci asal daerah ke-24 jenazah yang belum teridentifikasi. Data menunjukkan bahwa Kabupaten Agam menyumbang jumlah korban terbesar, yaitu 17 jenazah. Dari jumlah tersebut, 9 adalah laki-laki, 5 perempuan, dan 3 jenazah berupa bagian tubuh. Selain itu, Kabupaten Padang Pariaman mencatat 6 jenazah, sementara Kabupaten Padang Panjang terdapat 1 jenazah. Perincian ini memberikan gambaran tentang sebaran dampak bencana yang meluas. Pihak berwenang telah melakukan segala upaya untuk mengidentifikasi jenazah-jenazah ini, namun hingga batas waktu yang ditentukan, identitas mereka belum berhasil dikonfirmasi.

Baca Juga :  Sebanyak 47 Personel Polres Pasaman Barat Mendapatkan Kenaikan Pangkat

Pemakaman ke-24 jenazah korban banjir bandang Sumbar dilaksanakan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Bungus Teluk Kabung. Lokasi pemakaman ini diketahui juga merupakan area yang pernah digunakan untuk pemakaman jenazah COVID-19. Irjen Pol Gatot Tri Suryanta memberikan jaminan bahwa setiap makam akan diberikan nisan dan penanda khusus yang jelas.

“Kami sudah siapkan penandanya. Ini sangat penting untuk memudahkan proses identifikasi. Jika di kemudian hari ada keluarga yang datang mencari dan mengidentifikasi anggota keluarga mereka, makamnya bisa langsung diketahui dan diverifikasi,” tegas Irjen Pol Gatot Tri Suryanta. Jaminan ini penting untuk memberikan ketenangan bagi keluarga yang masih berharap menemukan kerabat mereka yang hilang.

Baca Juga :  Empat Orang Pelajar Pasbar, Terpilih Menjadi Paskibra Tingkat Provinsi Sumbar

Komitmen penuh Polda Sumbar dalam penanganan pascabencana juga ditegaskan, terutama melalui peran vital tim Disaster Victim Identification (DVI). Kapolda memastikan bahwa tim DVI akan terus melayani masyarakat yang masih mencari anggota keluarga mereka yang hilang tanpa henti.

“Kami akan tetap memberikan pelayanan kepada masyarakat selama 24 jam penuh. Kami mengimbau kepada seluruh masyarakat yang masih merasa kehilangan sanak atau saudaranya, agar segera melapor. Laporkan kehilangan tersebut ke posko pusat DVI Polda Sumbar di RS Bhayangkara Padang, atau hubungi layanan telepon darurat 110,” ujarnya.

Pelayanan 24 jam ini menunjukkan keseriusan pihak kepolisian dalam memberikan dukungan psikologis dan teknis bagi keluarga korban. Proses identifikasi jenazah sering kali memakan waktu lama dan membutuhkan pencocokan data antemortem (data sebelum meninggal) dari keluarga dengan data postmortem (data setelah meninggal) dari jenazah. Dengan adanya posko siaga 24 jam, proses komunikasi dan pelaporan diharapkan berjalan lebih cepat dan efektif.

Tragedi ini menjadi pengingat pahit tentang kekuatan alam yang tak terduga. Bencana banjir bandang dan tanah longsor ini telah meninggalkan luka yang mendalam bagi masyarakat Sumbar. Pemerintah daerah dan aparat keamanan terus bekerja keras untuk memastikan bahwa setiap korban mendapatkan penanganan yang layak, meskipun identitasnya belum terungkap. Pemakaman ini adalah bentuk penghormatan terakhir yang diberikan kepada mereka yang berpulang dalam bencana, sekaligus simbol bahwa upaya pencarian dan identifikasi tidak akan berhenti hingga tuntas.

Baca Juga :  Seorang Wanita Digelandang Satpol PP Padang Di Sebuah Kafe

Semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan dan kekuatan dalam menghadapi cobaan ini. Masyarakat diimbau untuk terus memantau informasi resmi dari otoritas terkait dan memanfaatkan layanan posko DVI jika masih memiliki kerabat yang hilang. Kesigapan dan kolaborasi semua pihak menjadi kunci dalam menanggulangi dampak jangka panjang dari tragedi kemanusiaan ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *