
Salingka Media, Pasaman Barat – Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Terbuka Pasaman, Abraham Benyamin Harjo, meninjau langsung pelatihan penanaman nilam yang diikuti oleh warga binaan. Program ini merupakan bagian dari pembinaan kemandirian yang dirancang untuk memberikan keterampilan produktif, khususnya dalam sektor pertanian. Setelah berjalan selama delapan hari, para warga binaan bergotong royong bersama pegawai dan calon pegawai negeri sipil (CPNS) Lapas untuk menanam bibit nilam di lahan Sarana Asimilasi dan Edukasi (SAE) Lapas Terbuka Pasaman.
Nilam sendiri adalah komoditas dengan nilai ekonomi tinggi. Tanaman ini dapat diolah menjadi minyak atsiri yang menjadi bahan baku penting untuk industri parfum, kosmetik, dan farmasi, menjadikan pelatihan ini sangat relevan untuk masa depan warga binaan.
Dalam kunjungannya, Kalapas Abraham Benyamin Harjo mengapresiasi semangat dan antusiasme seluruh peserta. Beliau melihat bahwa program ini telah memberikan manfaat nyata. “Hari ini kita melihat langsung hasil nyata dari pembinaan kemandirian. Warga binaan tidak hanya belajar teori, tetapi juga langsung praktik menanam bibit nilam di lahan SAE. Kami berharap keterampilan ini akan menjadi bekal berharga bagi mereka setelah kembali ke tengah masyarakat,” ujarnya.
Penanaman bibit nilam ini menjadi tahapan penting dalam pelatihan. Peserta dapat mempraktikkan langsung teknik pengolahan lahan, cara menanam, dan merawat tanaman nilam. Kehadiran pegawai dan CPNS dalam kegiatan ini juga menciptakan suasana kebersamaan antara pembina dan warga binaan.
Program ini tidak hanya berfokus pada keterampilan bercocok tanam, melainkan juga menanamkan nilai-nilai penting seperti disiplin, tanggung jawab, dan kemandirian. Dengan pendampingan dari instruktur ahli, diharapkan tanaman nilam dapat tumbuh optimal dan memberikan nilai ekonomi di masa mendatang.
Kegiatan ini membuktikan komitmen Lapas Terbuka Pasaman dalam menjalankan fungsi pemasyarakatan secara menyeluruh. Pembinaan yang dilakukan tidak hanya menyentuh aspek moral dan mental, tetapi juga berfokus pada peningkatan kompetensi dan pemberdayaan warga binaan.
Dengan semangat gotong royong dan antusiasme tinggi, kegiatan pelatihan penanaman nilam di Lapas Terbuka Pasaman diharapkan menjadi fondasi yang kuat bagi keberhasilan program kemandirian berbasis pertanian, membuka harapan baru bagi para warga binaan untuk mandiri setelah bebas nanti.