
Salingka Media – Wakil Presiden Republik Indonesia, Gibran Rakabuming, secara langsung menyampaikan apresiasinya terhadap penanganan terpadu Karhutla Riau yang dinilai berhasil. Pujian ini diutarakan saat Gibran meninjau lokasi kebakaran hutan dan lahan di sekitar Pangkalan Udara TNI AU Roesmin Nurjadin, Pekanbaru, pada Senin (28/7). Keberhasilan operasi modifikasi cuaca (OMC) menjadi sorotan utama, terutama karena cuaca mendung saat pendaratan pesawat Wapres di lokasi, mengindikasikan efektivitas upaya tersebut.
Dalam kesempatan itu, Gibran secara spesifik memuji komitmen berbagai pihak, mulai dari Kepala BNPB, Gubernur, Wali Kota, Forkopimda, hingga seluruh kementerian dan lembaga terkait. “Berkat dedikasi dan kerja sama yang solid, modifikasi cuaca hari ini berjalan sukses dan situasi Karhutla Riau terpantau aman terkendali,” tegas Gibran, menekankan pentingnya kolaborasi dalam menghadapi bencana.
Meski demikian, Wapres Gibran menegaskan bahwa tindakan preventif tetap menjadi prioritas utama untuk mencegah terulangnya Karhutla Riau. Beliau menekankan perlunya monitoring berkelanjutan, deteksi dini, dan penegakan hukum yang tidak pandang bulu. Pesan ini sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto yang menggarisbawahi pentingnya penguatan kapasitas mitigasi dan respons bencana, terutama di wilayah yang secara historis sering dilanda kebakaran setiap tahun. Gibran juga menyoroti pentingnya penguatan regulasi dan pengawasan terkait pembukaan lahan, guna memastikan aktivitas tersebut sesuai dengan hukum dan tidak merusak lingkungan.
Di sisi lain, Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB, Mayjen TNI Budi Irawan, turut merinci dukungan penanganan terpadu yang telah diberikan oleh BNPB dalam mengatasi Karhutla Riau. Menurut Budi, BNPB telah aktif melakukan OMC sejak 2 Mei 2025 sebagai langkah mitigasi awal. Tujuannya adalah menjaga kelembapan lahan gambut dan secara signifikan mengurangi potensi kebakaran yang lebih luas.
Budi menjelaskan lebih lanjut bahwa operasi modifikasi cuaca di Provinsi Riau telah berlangsung intensif dari 2 Mei hingga 27 Juli 2025. Selama periode tersebut, total 48 sortie penerbangan telah dilakukan, dengan akumulasi waktu terbang mencapai 64 jam 8 menit. Sebanyak 43.600 kilogram bahan semai telah disebarkan untuk pembasahan lahan dan pemadaman titik-titik api. Selain itu, BNPB juga mengerahkan tiga helikopter patroli udara sejak 1 Mei 2025, yang telah melakukan 69 sortie dengan total waktu terbang 212 jam 45 menit. Untuk area yang sulit dijangkau dari darat, lima unit helikopter water bombing dikerahkan dan berhasil menumpahkan lebih dari 4,5 juta liter air di lokasi terdampak.
Tak hanya penanganan teknis, upaya penanggulangan Karhutla juga didukung penuh oleh penegakan hukum setempat sesuai peraturan yang berlaku. Sinergi antara berbagai elemen ini menjadi kunci keberhasilan dalam mengendalikan ancaman kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Riau.