Salingka Media – Pekon Tiga Jaya, Kecamatan Sekincau, Lampung Barat digemparkan oleh serangan harimau yang menimpa seorang warga bernama Amir saat ia pulang dari ladang bersama anaknya. Kejadian ini membuat panik masyarakat sekitar, terutama karena lokasi insiden berbatasan langsung dengan hutan yang menjadi habitat harimau Sumatera.
Kejadian nahas ini berlangsung ketika Amir selesai beraktivitas di ladang dan memutuskan untuk pulang menggunakan sepeda motor ditemani anaknya. Menurut saksi mata, Andi, jalan yang dilalui relatif sepi dan dikelilingi perkebunan serta semak belukar yang berdekatan dengan hutan.
Tanpa diduga, seekor harimau tiba-tiba muncul dari semak-semak dan langsung menyerang Amir. Serangan mendadak itu membuat motor yang dikendarainya oleng dan menimbulkan suasana mencekam. “Dia sedang pulang pakai motor sama anaknya, tiba-tiba diterkam harimau. Warga sekitar langsung panik,” jelas Andi.
Akibat serangan itu, Amir menderita luka serius di leher, kepala, dan punggung akibat gigitan dan cakaran harimau. Beruntung, warga yang mendengar teriakan anak korban segera menolong dan mengevakuasi Amir ke puskesmas terdekat.
“Katanya luka di leher, kepala, dan punggung. Ada bekas gigitan dan cakaran. Syukurlah dia selamat,” ujar Andi. Sementara itu, anak Amir selamat tanpa luka serius, meskipun mengalami trauma akibat insiden tersebut.
Dandim 042 Lampung Barat, Letkol Rizky Kurniawan, membenarkan insiden serangan harimau tersebut. Pihaknya bersama aparat kepolisian dan petugas Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) tengah melakukan pengamanan serta penyelidikan lebih lanjut.
“Kami sudah menerima laporan dan sedang berkoordinasi dengan pihak terkait untuk memastikan kondisi korban serta mengamankan lokasi,” ungkap Rizky.
Insiden ini menambah daftar konflik manusia dengan satwa liar di Lampung Barat. Warga merasa khawatir beraktivitas di sekitar hutan, terutama karena populasinya harimau Sumatera yang semakin terdesak akibat berkurangnya habitat.
Masyarakat berharap pemerintah daerah dan BKSDA dapat segera mengambil langkah antisipatif untuk menjaga keselamatan warga, sambil tetap melestarikan satwa liar yang dilindungi. Langkah seperti patroli rutin, pemasangan peringatan, dan edukasi mengenai cara aman beraktivitas di dekat hutan dianggap penting.
Kejadian serangan harimau di Lampung Barat menjadi pengingat nyata akan pentingnya kehati-hatian warga di sekitar hutan. Sementara aparat dan BKSDA berupaya menanggulangi ancaman, masyarakat dihimbau tetap waspada dan segera melaporkan aktivitas harimau di area pemukiman. Kejadian ini juga menjadi bukti perlunya keseimbangan antara keselamatan manusia dan kelestarian satwa liar.
