Padang  

Tim Gabungan Terus Lakukan Pencarian Balita Diduga Hanyut di Sungai Padang

Tim Gabungan Terus Lakukan Pencarian Balita Diduga Hanyut di Sungai Padang – Dok. Humas

Salingka Media – Kepolisian Sektor Lubuk Kilangan bersama tim gabungan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Padang, aparat kelurahan, serta masyarakat setempat, kini tengah melakukan upaya pencarian intensif terhadap seorang balita yang diduga hanyut di Sungai Padang, tepatnya di kawasan Bandar Buat, Kecamatan Lubuk Kilangan.

Balita tersebut bernama Alif Hafiz Rizki, berusia 3,5 tahun, yang dilaporkan hilang pada Senin (7/4/2025) sekitar pukul 15.00 WIB. Alif terakhir kali terlihat sedang bermain di jembatan dekat rumahnya yang terletak di Belakang Pemancar RCTI, RT 03 RW 05, Kelurahan Bandar Buat, Kecamatan Lubuk Kilangan.

Setelah kejadian tersebut, warga setempat langsung melakukan pencarian di sekitar lokasi kejadian, termasuk memeriksa rumah-rumah tetangga, namun hingga kini Alif belum ditemukan.

Alif merupakan anak ketiga dari pasangan Reva (24) dan almarhum suaminya. Tim pencari yang terdiri dari Polsek Lubuk Kilangan, BPBD, Kelompok Siaga Bencana (KSB), RT, RW, serta masyarakat setempat terus berupaya mencari korban di sekitar area tersebut.

“Tim gabungan terus bekerja keras untuk menemukan Alif. Hingga saat ini, korban belum ditemukan,” ujar Kompol Sosmedya, Kapolsek Lubuk Kilangan.

Baca Juga :  Pencurian di SMA Semen Padang: Laptop dan Sound System Hilang, Polisi Turun Tangan

Kapolsek Lubuk Kilangan juga mengimbau kepada masyarakat yang memiliki informasi mengenai keberadaan Alif untuk segera menghubungi Call Center Polresta Padang di nomor 110 atau Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (PUSDALOPS-PB) BPBD Kota Padang melalui nomor telepon (0751) 778775 atau WhatsApp di 0858-9152-2181.

Sosmedya juga menegaskan pentingnya pengawasan ekstra terhadap anak-anak, terutama yang tinggal di daerah dekat sungai atau badan air lainnya. “Orang tua dan masyarakat diminta untuk lebih waspada dan memberikan perhatian khusus kepada anak-anak mereka di sekitar lokasi yang berpotensi berbahaya,” tegasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *