News  

Syekh Abdurrahman Al – Khalidi, Ulama Besar Serta Pelopor Ilmu Tilawatil Qur’an

kakek dari sang proklamator, bapak Moh. Hatta

Ulama Besar Serta Pelopor Ilmu Tilawatil Qur'an
     Syekh Abdurrahman Al – Khalidi

Salingka Media, Sejarah – Syekh Abdurrahman lahir pada tahun 1192H/1777M dari pasangan Abdullah (gelar Rajo Bintan) dan seorang wanita yang dikenal sebagai “Tuo Tungga” di Batu Hampar, Kota Payakumbuh, Sumatera Barat. Saat itu, kedekatan keluarga Abdurrahman sebagai pemuka agama dengan pemerintah kolonial Belanda memberikan kesempatan kepada Abdurrahman untuk belajar agama di beberapa daerah, bahkan di luar negeri. Pada usia 15 tahun, Abdurrahman belajar agama dengan “Dia Galogandang” di Galogandang, Batusangkar. Pendidikannya dilanjutkan ke Tapaktuan Aceh Barat untuk menimba ilmu selama kurang lebih delapan tahun. Dari Serambi Mekkah, Abdurrahman belajar di Mekkah dan bertemu dengan saudaranya, Ismail bin Abdullah al-Minangkabawi. Di antara ulama Melayu yang pernah menjadi gurunya di Mekkah adalah Syekh Abdus Shomad bin Abdur Rahman al-Falimbani dan Syekh Daud bin Abdullah al-Fathani. Para guru yang berasal dari bahasa Arab antara lain: Syekh Usman Dimyati, Syekh Muhammad Said Qudsi, Syekh Muhammad Salih bin Ibrahim ar-Rais, Sayyid Ahmad al-Marzuqi, dan Syekh Abdullah Affandi. Pelajaran yang paling diminati Gus Dur adalah mengaji. Ia juga menganut tarekat Naqsyabandiyah karena telah mendapat bai’at dari Syekh Jabal Qubays di Mekkah dan Syekh Muhammad Ridwan di Madinah. Pada usia 63 tahun, Gus Dur kembali ke kampung halamannya. Pada saat itu masyarakat Batu Hampar sudah memeluk agama Islam semua, namun sebagian besar belum benar-benar menghayati dan mengamalkan ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, Syekh Abdurrahman menggunakan metode persuasif dan motivasional dalam berdakwah. Semua lapisan masyarakat dirangkul, mulai dari masyarakat biasa hingga tokoh adat. Setelah kondisi keislaman masyarakat membaik, Syekh Abdurrahman mulai mengajarkan cara membaca Alquran. Metode pengajaran yang diterapkan adalah ceramah dan pengajian. Abdurrahman membangun surau besar tempat orang Siak/santri belajar dan tinggal. Dalam perkembangannya, surau tersebut tidak mampu menampung santri/santri yang terus bertambah, sehingga Syekh Abdurrahman membangun kompleks pendidikan Islam yang berisi sekitar 30 surau, yang rata-rata berukuran 7×8 meter dan berlantai dua. Kompleks tersebut kemudian dikenal dengan nama Kampung Dagang, dan masing-masing surau diberi nama daerah asal Siak/santri yang belajar di kompleks tersebut. Seiring berjalannya waktu, tradisi menamatkan Alquran setiap tahun di Batu Hampar menjadi kebiasaan. Peserta Khataman telah belajar mengaji minimal selama tiga tahun. Khataman juga dimeriahkan dengan arak-arakan di sepanjang jalan Batu Hampar dan diiringi oleh qasidah/barzanji.

Baca Juga :  Hamrawi Dewa Perkasa dari pegunungan Kabupaten Lampung Barat (Lambar) turun gunung menantang Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan

Sepanjang hidupnya, Syekh Abdurrahman menikahi enam wanita, yaitu: Labu, ‘Afifah, Zainab, Saadiyah, Habibah, dan Juriah. Dari enam pernikahan tersebut, Syekh Abdurrahman dikaruniai delapan putra dan dua putri. Dari Labu (Kt. Anyir) Fatimah lahir. Dari ‘Afifah (Chaniago) lahirlah M. Saleh dan Arsyad. Dari Zainab (Mandailing) lahir M. Thaib. Dari Saadiyah (Chaniago) lahir M. Jamil, Ahmad, Nuruddin, dan M. Saleh. Dari Habibah (Kt. Tengah) mereka tidak dikaruniai anak. Dari Juriah (Pitopang) lahirlah M. Nur dan Sofiah. Proklamator Indonesia, Moh. Hatta adalah anak dari M. Jamil dan Saleha (istri keempatnya dari Bukittinggi). Putra Syekh Abdurrahman yang ditunjuk sebagai pengganti (Guru Tuo) bernama Arsyad. Murid Syekh Abdurrahman yang menjadi ulama antara lain Syekh Salim Batubara (Dia Andalas), Syekh Ibrahim Kubang, dan Syekh Sulaiman ar-Rasuli. Di penghujung hayatnya, Syekh Abdurrahman berbahagia karena putranya mewarisi ilmu penghafal Al-Qur’an. Selama 122 tahun Syekh Abdurrahman hidup di dunia dan kembali ke sisi-Nya pada tanggal 23 Oktober 1899M.

Baca Juga :  Gowes Siti Nurbaya Adventure - Olahraga Penting di Masa Pandemi

 

 

Sumber : Lajnah Kemenag.go.id

Penulis : (Harits Fadlly) – Diringkas dari buku Para Penjaga Al-Qur’an, Jakarta: Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an, 2011)

Respon (2)

  1. Assalamualaikum warrahmatullahi wabarakatuh….
    Pertama tentu nya saya perkenalkan diri… nama syaipuddin zuhri tinggal di desa pasar benmbah kabupaten bengkulu utara provinsi bengkulu.
    Secara ringkas saya ingin menceritakan pencarian silsilah keluarga terkhusus ada kaitannya dgn syech abdurrahman…
    Proses pencarian yang panjang, hingga menemukan titik temu…
    Berawal dari pencarian silsilah orang tua dari ibu saya Hj. Raudah binti KH abdul Muthalib bin H. Abdul syukur bin syech abdurrahman.
    Titik awal terbuka nya silsilah ini adalah penelusuran riwayat pendidikan Datuk saya KH. Abdul Muthalib… dimana beliau adalah murid dari syech sulaiman arrasulii. ( saya sudah k sekolah MTI perti candung ) .. KH abdul muthalib semasa menjadi pelajar MTI candung pernah sebagai ketua pelajar se ampek angkek candung…( kebenaran cerita ini sudah saya konfirmasi dgm Buya Sahruddin arrasuli bin syech sulaiman arrasuli pada tahun 2001.. dan dan saya konfirmasi dgn beliau juga bahwa KH abdul Muthalib di jadikan anak angkat dari syech sulaiman arrasuli.
    Kmudian proses pencarian silsilah keluarga syech abdurrahman saya juga menemukan keturunan syech abdurrahman di bayang pesisir selatan ( yaitu : Hasbi hasan, ilyas yacoub dan nazar yacoub) 3 bersaudara tersebut bin yacoub bin syech abdurrahman, bukti nya yaitu foto mereka ber 3 tsb ada di album datuk KH abdul muthalib.
    Dan saya pribadi juga audah terhubung dgn anak buya sahtuddin arrasuli.
    Itulah sekelumit proses pencarian silsilah. Dari pihak kami.
    Kepada bapak EFRI ZON kiranya, kita berkenan berkomunikasi melalui wa utk memperoleh cerita yg lebih lengkap
    Wa saya 082298814448.
    Terima kasih wassalamualaukum warrahmatullahi wabarakatuh.

  2. Waalaukumsallam W.W, Terima kasih banyak atas informasinya pak Syaipuddin zuhri…kontak bapak sudah saya simpan, nanti saya akan komfirmasi kembali

Tinggalkan Balasan