Strategi Peningkatan Pertanian Sumbar: Gubernur Mahyeldi Tantang Alumni IPB Jadi Motor Penggerak Inovasi

Strategi Peningkatan Pertanian Sumbar Gubernur Mahyeldi Tantang Alumni IPB Jadi Motor Penggerak Inovasi
Strategi Peningkatan Pertanian Sumbar Gubernur Mahyeldi Tantang Alumni IPB Jadi Motor Penggerak Inovasi – Dok. Humas

Salingka Media – Apakah Sumatera Barat siap untuk menyambut babak baru dalam sektor pertaniannya? Sektor yang menjadi tumpuan hidup bagi lebih dari separuh penduduk ini kini memiliki harapan baru. Tantangan besar itu datang langsung dari orang nomor satu di Ranah Minang, Gubernur Mahyeldi Ansharullah. Beliau secara eksplisit meminta Himpunan Alumni Institut Pertanian Bogor (Alumni IPB) yang baru dilantik untuk mengambil peran sentral sebagai motor penggerak kemajuan pertanian Sumatera Barat.

Permintaan tegas ini disampaikan Mahyeldi dalam acara pelantikan pengurus DPD Himpunan Alumni Institut Pertanian Bogor (HA IPB) Sumatera Barat di Auditorium Istana Gubernur, Padang, pada Sabtu (25/10/2025). Dalam seremoni tersebut, Yozarwardi Utama Putra resmi dikukuhkan sebagai Ketua DPD HA IPB Sumbar untuk periode bakti 2025–2029 oleh Ketua Umum DPP HA IPB, Dr. Ir. Walneg S. Jas, MM, bersama seluruh jajaran pengurus baru. Momen ini bukan sekadar perhelatan organisasi, melainkan penanda dimulainya sinergi yang lebih erat antara pemerintah daerah dan para pakar di bidang pertanian.

Gubernur Mahyeldi mengucapkan selamat kepada pimpinan dan seluruh anggota pengurus yang baru mengemban amanah. Ia menyampaikan harapannya agar seluruh Alumni IPB di provinsi ini dapat terkoordinasi dengan baik untuk menyalurkan kontribusi yang maksimal bagi kemajuan daerah dan negara. Dalam pandangannya, para lulusan IPB memiliki potensi besar yang tidak bisa diabaikan dalam upaya memajukan sektor pertanian Sumatera Barat.

Sektor pertanian telah lama menjadi tulang punggung perekonomian provinsi, sebuah fakta yang disoroti oleh Mahyeldi. Dengan 57 persen masyarakat bekerja di sektor ini dan alokasi 10 persen dari APBD provinsi diarahkan ke bidang tersebut, jelas bahwa peningkatan kesejahteraan petani harus menjadi prioritas utama. Oleh karena itu, kehadiran dan peran aktif Alumni IPB dianggap sebagai solusi strategis untuk mendorong peningkatan produksi, efisiensi, dan daya saing produk pertanian lokal.

Baca Juga :  Tegas! Gubernur Sumbar Desak Penguatan Koordinasi Satuan Pelayanan Gizi, Bupati Agam Ambil Langkah Cepat Tutup Dapur SPPG Tak Berizin

Memperkuat kerangka kerja sama yang telah terjalin sejak 2021 antara Pemerintah Provinsi Sumbar dan IPB, Gubernur Mahyeldi menegaskan perlunya adaptasi inovasi dari kampus terkemuka tersebut. Beliau menceritakan kunjungannya ke IPB beberapa waktu lalu, di mana ia menyaksikan langsung berbagai keberhasilan yang patut dicontoh, khususnya dalam pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) dan pemberdayaan masyarakat.

Salah satu aspek yang sangat diapresiasi oleh Mahyeldi adalah model pembinaan masyarakat yang dilakukan IPB di sekitar lingkungan kampus. Institusi tersebut tidak hanya berkutat pada penelitian akademik, tetapi juga memberikan pendampingan praktis dan bantuan pemasaran bagi produk lokal warga.

“Cara IPB membina masyarakat di sekitar kampus sungguh luar biasa. Produk masyarakat bahkan bisa dijual di pasar modern dengan label atau merek IPB. Hal ini menunjukkan bahwa nama besar dan kredibilitas IPB secara otomatis meningkatkan daya terima produk masyarakat di pasar,” jelas Mahyeldi, menunjukkan optimisme bahwa model serupa dapat direplikasi oleh para alumni di Sumatera Barat.

Selain aspek pemberdayaan masyarakat, Gubernur juga menyoroti beragam inovasi teknologi IPB. Mulai dari tata kelola sampah yang efektif hingga pemanfaatan limbah sawit untuk material anti peluru, ide-ide progresif ini diharapkan dapat diinternalisasi dan diadaptasi oleh alumni yang berada di Sumbar. “Banyak hal baik yang bisa kita tiru dan aplikasikan. Saya yakin, dengan kapasitas dan semangat juang yang dimiliki para alumni, kita bisa membawa keberhasilan IPB ke pertanian Sumatera Barat,” tambahnya.

Baca Juga :  Polri Pecat AKP DI, Pelaku Penembakan di Sumbar: Bukti Ketegasan Institusi

Di sisi lain, Ketua Umum DPP HA IPB, Dr. Ir. Walneg S. Jas, MM, menyambut baik semangat tinggi para alumni di Sumatera Barat yang konsisten membangun jaringan dan berkontribusi nyata bagi daerahnya. Ia memaparkan bahwa organisasi alumni ini telah memiliki kepengurusan di 34 provinsi, hampir 250 kabupaten/kota, dan bahkan tersebar di 10 negara. “Ini adalah bukti dari semangat kontribusi alumni IPB di seluruh dunia. Kami berharap Sumatera Barat dapat menjadi salah satu DPD yang paling aktif dalam mendukung program ketahanan pangan nasional,” ujar Walneg.

Walneg juga mengajak DPD Sumbar untuk ikut serta dalam program nasional Dapur Makan Bergizi Gratis, sebuah inisiatif yang telah berjalan di hampir 100 lokasi di seluruh Indonesia. Program ini dianggap sebagai wadah yang efektif untuk kolaborasi antaralumni sekaligus membantu masyarakat.

Menanggapi harapan tersebut, Ketua DPD HA IPB Sumatera Barat yang baru, Yozarwardi Utama Putra, menyampaikan rasa terima kasih atas kepercayaan yang diberikan. Ia menegaskan bahwa prosesi pelantikan bukanlah sekadar acara formal, melainkan titik awal dimulainya kerja nyata. “Kami berkomitmen menjadikan HA IPB Sumbar lebih aktif dan siap bersinergi dengan pemerintah daerah, khususnya dalam bidang pertanian, perikanan, peternakan, dan isu-isu strategis ketahanan pangan,” tegas Yozarwardi. Ia juga menyampaikan apresiasi khusus kepada Gubernur Mahyeldi atas dukungan dan perhatiannya. “Insyaallah, kami akan terus berupaya keras agar kehadiran kami membawa manfaat konkret bagi masyarakat Sumbar,” tutupnya.

Baca Juga :  Vasko Ruseimy Dorong Perlindungan Khusus bagi Pekerja Migran Sumbar

Pelantikan pengurus baru HA IPB DPD Sumatera Barat ini menandai babak baru dalam kolaborasi strategis untuk memajukan sektor pertanian daerah. Dorongan kuat dari Gubernur Mahyeldi Ansharullah, yang didukung oleh komitmen sinergi dari pihak Alumni IPB di bawah kepemimpinan Yozarwardi Utama Putra, menciptakan optimisme terhadap transformasi pertanian di Ranah Minang. Fokus pada adaptasi inovasi IPB, pemberdayaan masyarakat, dan peningkatan kesejahteraan petani diharapkan dapat segera terealisasi. Masyarakat kini menanti realisasi konkret dari janji-janji sinergi ini, menjadikannya tonggak penting dalam upaya mewujudkan ketahanan pangan dan kemakmuran bagi seluruh penduduk Sumatera Barat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *