Sains  

Semut “Pengambil Budak”: Fenomena Unik dalam Dunia Serangga

Semut “Pengambil Budak” Fenomena Unik dalam Dunia Serangga
Seorang pekerja Polyergus breviceps kembali dari penyerbuan gundukan sarang kelompok Formica fusca – Foto : antwiki

Salingka Media – Asal-usul perilaku semut sering kali menyimpan kejutan yang tak terduga. Beberapa spesies bahkan menunjukkan cara hidup yang begitu unik hingga membuat para ilmuwan kagum. Salah satunya datang dari kelompok semut yang disebut Polyergus. Semut ini dikenal dengan julukan “semut pengambil budak”, karena mereka hidup dengan cara memaksa semut lain untuk bekerja bagi mereka.

Apa Itu Parasit Sosial Obligat?

Polyergus disebut sebagai parasit sosial obligat.

  • Parasit sosial berarti semut ini tidak mencari makan atau membangun sarangnya sendiri, melainkan mengandalkan kerja keras koloni semut lain untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Jadi, yang mereka manfaatkan bukan tubuh semut lain secara langsung, melainkan seluruh aktivitas dan tenaga yang seharusnya digunakan semut itu untuk koloninya sendiri.
  • Obligat berarti sifat ini wajib atau mutlak. Koloni Polyergus sepenuhnya bergantung pada tenaga semut lain untuk bisa bertahan hidup.

Cara Semut Polyergus “Menculik”

Semut ini punya cara khusus untuk mendapatkan pekerja. Mereka melakukan raiding party atau serangan kelompok.

  • Ketika melakukan penyerangan, target utama Polyergus umumnya adalah koloni semut Formica yang hidup berdekatan.
  • Mereka tidak mengambil telur atau larva (bayi semut yang masih sangat muda), melainkan pupa.
    • Pupa adalah tahap perkembangan semut yang sudah membungkus diri, mirip kepompong pada kupu-kupu, sebelum berubah menjadi semut dewasa.

Pupa yang dibawa ke sarang Polyergus kemudian akan menetas. Saat menetas, semut muda Formica mengira bahwa sarang Polyergus adalah rumah asli mereka. Akibatnya, mereka bekerja tanpa sadar untuk melayani Polyergus, mulai dari memberi makan, membersihkan sarang, sampai merawat ratu Polyergus dan anak-anaknya.

Polyergus Tidak Bisa Hidup Tanpa “Budak”

Hal yang lebih mengejutkan, pekerja Polyergus sebenarnya tidak bisa melakukan pekerjaan dasar seperti memberi makan larva, mencari makan, atau membersihkan sarang. Satu-satunya kemampuan utama mereka adalah berperang dan merampas pupa dari koloni lain.

Koloni Polyergus hanya bisa tetap hidup karena ada semut lain yang mereka jadikan pekerja. Karena itu, strategi unik ini sudah menjadi bagian dari cara hidup mereka selama jutaan tahun evolusi.

Fenomena yang Sudah Banyak Diteliti

Perilaku ini disebut manipulasi kimia karena semut Polyergus diduga mengeluarkan zat kimia tertentu agar semut hasil rampasan mau bekerja untuk mereka. Fenomena seperti ini dikenal sebagai parasitisme sosial, yaitu gaya hidup dengan memanfaatkan koloni serangga lain.

Yang menarik, bukan hanya satu spesies Polyergus yang berperilaku seperti ini. Ada beberapa jenis Polyergus di dunia yang sama-sama melakukan “perbudakan” semut. Jenis semut Polyergus dapat dijumpai di berbagai wilayah dunia, mulai dari benua Amerika Utara, beberapa negara di Eropa, hingga mencapai kawasan Asia tertentu.

Fenomena semut Polyergus menunjukkan bahwa kehidupan serangga sangat kompleks dan penuh strategi. Dari luar, mungkin mereka terlihat kecil dan sederhana. Namun, perilaku “mengambil budak” ini memperlihatkan betapa beragam cara hidup yang ada di alam, bahkan dalam dunia semut sekalipun.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *