
Salingka Media – Kejadian pria tikam di Mamuju kembali menggegerkan warga setelah seorang pemuda nekat menganiaya pria lain di sebuah kos-kosan. Aksi penikaman ini diduga dipicu oleh rasa cemburu dan emosi, setelah pelaku mendapati tempat tinggal pacarnya digunakan untuk pesta minuman keras.
Polresta Mamuju bergerak cepat menyikapi laporan masyarakat soal dugaan penganiayaan yang melibatkan seorang pria bernama Muh. Arsin. Peristiwa berdarah ini terjadi di Jalan Nelayan, Kelurahan Karema, Kecamatan Mamuju, tepat pada Senin, 9 Juni 2025, sekitar pukul 11.00 WITA.
Menurut keterangan AKP Reza selaku Kasat Reskrim, insiden bermula satu jam sebelumnya, sekitar pukul 10.00 WITA. Saat itu, korban bersama seorang rekannya sedang mengonsumsi minuman beralkohol di kamar kos milik Andi Emy Febrianty, yang diketahui merupakan kekasih dari pelaku.
Situasi memanas ketika Saipul (25), pria yang dikenal sebagai pacar penghuni kos tersebut, tiba-tiba datang dan membuka pintu secara kasar. Tanpa basa-basi, ia langsung melontarkan pertanyaan keras kepada korban, menanyakan keberadaan sang pacar.
Korban menjawab bahwa pemilik kos tidak berada di lokasi. Mendengar hal itu, pelaku yang sudah terbakar emosi langsung mencabut sebilah badik dari pinggangnya dan tanpa pikir panjang menikam korban.
“Korban mengalami beberapa luka tusuk, di antaranya pada bagian pinggul, kedua tangan, dan punggung,” ungkap AKP Reza kepada awak media.
Begitu laporan warga masuk, Tim Resmob dan personel gabungan Polresta Mamuju segera meluncur ke tempat kejadian perkara (TKP). Di sana, mereka menemukan korban dalam kondisi luka parah dan bersimbah darah. Sementara pelaku telah melarikan diri.
Pengejaran pun dilakukan intensif selama kurang lebih lima jam. Hasilnya, Saipul berhasil ditangkap di lokasi persembunyiannya. Menariknya, tangan kiri pelaku juga terluka akibat terkena badik yang digunakan saat insiden penikaman. Ia kemudian dibawa ke RS Bhayangkara untuk mendapatkan perawatan medis.
Hingga kini, pihak kepolisian masih mendalami motif lengkap di balik aksi nekat ini. Dugaan sementara, rasa cemburu dan pengaruh emosi menjadi pemicu utama. Kasus ini tengah ditangani secara serius oleh Polresta Mamuju untuk proses hukum lanjutan.
“Kami imbau masyarakat tetap tenang dan tidak berspekulasi. Serahkan penanganan sepenuhnya kepada aparat kepolisian,” tegas AKP Reza.