
Salingka Media – Sejumlah petugas kebersihan di Kecamatan Medan Polonia, Kota Medan, mengeluhkan uang minyak yang belum dibayarkan selama tujuh bulan terakhir. Dana tersebut seharusnya digunakan untuk operasional becak motor pengangkut sampah, yang berjumlah 22 unit, dengan nominal Rp 20 ribu per hari per kendaraan.
“Sejak September 2024 sampai Maret 2025, kami tidak menerima uang minyak sama sekali. Totalnya bisa mencapai Rp 600 ribu per bulan untuk satu orang,” ungkap salah satu petugas kebersihan, Kamis (10/4/2025).
Ia menambahkan bahwa dirinya telah berkali-kali menanyakan hal ini kepada mandor, namun dijawab bahwa dana tersebut belum diberikan oleh pihak Kasi Sarana dan Prasarana (Sarpras) Kecamatan Medan Polonia, Khairul Aminsyah Lubis.
“Katanya masih tertahan di bagian Sarpras, belum diserahkan ke kami,” tambahnya.
Karena dana tersebut tidak cair, para petugas terpaksa menggunakan uang gaji mereka sendiri untuk menutupi biaya BBM. Hal ini bahkan memicu keluhan dari pihak keluarga di rumah karena gaji bulanan berkurang signifikan.
“Harapan kami, uang minyak yang tertunggak selama ini bisa dibayar lunas. Supaya kami tidak perlu terus-menerus nombok dari gaji pribadi,” harapnya.
Keluhan serupa disampaikan oleh petugas lainnya. Ia mengatakan bahwa mereka diminta menyertakan bon pembelian BBM, namun uangnya tak kunjung diganti.
“Sudah sering serahkan bon, tapi uangnya tidak pernah kembali. Kami sampai berutang ke sana-sini untuk beli minyak,” ujarnya.
Jika dihitung secara total, tunggakan uang minyak selama tujuh bulan tersebut bisa mencapai hampir Rp 100 juta, dengan asumsi 22 unit becak dikali Rp 20 ribu per hari selama tujuh bulan.
Sementara itu, Khairul Aminsyah Lubis, Kasi Sarpras Kecamatan Medan Polonia, menyatakan bahwa dana BBM telah dibayarkan hingga Desember 2024. Namun untuk Januari-Maret 2025, ia mengakui adanya keterlambatan.
“Untuk bulan Januari sampai Maret, memang belum kami salurkan. Karena ke depannya sistem pembayaran akan diubah menjadi voucher BBM yang langsung digunakan di SPBU,” jelas Khairul.
Ia menambahkan bahwa saat ini pihaknya masih menunggu kejelasan teknis terkait rincian distribusi voucher dari pihak terkait.