Penanganan Cepat Longsor di Ngarai Sianok, Agam: BPBD dan Warga Bahu-Membahu Normalisasi Sungai

BPBD Agam dan Warga Bersinergi Tangani Longsor yang Sumbat Aliran Sungai Ngarai Sianok

Penanganan Cepat Longsor di Ngarai Sianok, Agam BPBD dan Warga Bahu-Membahu Normalisasi Sungai
Penanganan Cepat Longsor di Ngarai Sianok, Agam BPBD dan Warga Bahu-Membahu Normalisasi Sungai – Dok. Humas

Salingka Media – Dunia kembali menyaksikan kekuatan alam yang tak terduga, kali ini di jantung Sumatera Barat. Ngarai Sianok, salah satu keajaiban alam Indonesia, menjadi saksi bisu betapa curah hujan yang intens dapat memicu bencana serius. Sebuah tebing di kawasan itu ambruk, menimbun aliran sungai yang menjadi urat nadi kehidupan di sekitarnya. Kejadian ini tidak hanya mengancam ekosistem, tetapi juga mengisolasi sejumlah wilayah akibat genangan air yang terbentuk. Namun, di tengah kepanikan, sebuah cerita tentang respons cepat dan solidaritas muncul, menunjukkan bahwa manusia mampu bersatu menghadapi tantangan terbesar sekalipun.

Longsor yang terjadi di Jorong Pahambek, Nagari Koto Panjang, Kecamatan Ampek Koto, pada Senin sore membawa material berat seperti tanah dan pohon besar, secara efektif menyumbat jalur aliran sungai Ngarai Sianok menuju Sitingkai dan Palembayan. Akibatnya, air terperangkap, menciptakan danau sementara dengan kedalaman mencapai delapan meter dan panjang sekitar 250 meter. Kondisi darurat ini membutuhkan respons yang luar biasa sigap. Tidak butuh waktu lama bagi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Agam untuk bertindak.

Baca Juga :  Presiden dan Ibu Iriana Tinjau Lokasi Banjir Bandang di Sumbar dan Salurkan Bantuan

Setelah menerima laporan pada malam yang sama, BPBD Kabupaten Agam segera menginisiasi koordinasi dengan berbagai instansi terkait, termasuk pemerintah kecamatan dan nagari. Sinergi ini diperkuat dengan melibatkan Dinas PUTR Kabupaten Agam dan SDABK Provinsi Sumatera Barat. Langkah awal yang diambil adalah melakukan survei lapangan secara komprehensif pada Selasa, sehari setelah kejadian. Survei ini penting untuk memahami skala bencana dan merencanakan strategi penanganan yang efektif.

Tindakan pemulihan masif dimulai pada Kamis. Tim gabungan yang terdiri dari BPBD Agam, TNI, Polri, pemerintah nagari, serta Kelompok Siaga Bencana (KSB) dari Balingka dan Koto Tuo, CORE ORARI Lokal Bukittinggi-Agam, dan masyarakat setempat, terjun langsung ke lokasi. Menggunakan peralatan spesialis seperti sepuluh unit shin saw, mesin portabel, dan perlengkapan vertical rescue, mereka memulai misi berat untuk membersihkan material longsor. Kerja keras ini juga didukung dengan peralatan manual seperti cangkul dan parang, menunjukkan kolaborasi apik antara teknologi modern dan metode tradisional.

Baca Juga :  Dokter Spesialis Mata RSUD M. Yamin Meninggal Usai Melompat dari Lantai 6 Hotel di Padang

Sinergi yang kuat antara berbagai pihak ini terbukti menjadi kunci keberhasilan. Proses pembersihan material yang menutup aliran sungai berjalan lebih cepat dari perkiraan. Setelah material berhasil disingkirkan, aliran Sungai Ngarai Sianok kembali lancar, dan genangan air yang sempat mengkhawatirkan dengan cepat menyusut. Tim dari BPBD Kabupaten Agam memastikan bahwa pemantauan tetap dilakukan secara berkala. Langkah ini krusial untuk mengantisipasi potensi longsor susulan, mengingat ramalan cuaca menunjukkan bahwa hujan masih berpotensi turun di wilayah tersebut.

Kepala Pelaksana BPBD Agam, Rahmad Lasmono, memberikan apresiasi mendalam atas kerja sama seluruh pihak yang terlibat. “Penanganan bencana ini adalah bukti nyata betapa pentingnya sinergi antara pemerintah, relawan, dan masyarakat dalam menghadapi situasi darurat,” ujarnya. Ia menekankan bahwa keberhasilan ini adalah cerminan dari kesadaran kolektif dan semangat gotong royong yang tinggi. Ke depan, BPBD Agam bertekad untuk terus meningkatkan kesiapsiagaan guna meminimalisir dampak bencana yang mungkin terjadi di masa mendatang. Kisah ini menjadi pengingat berharga tentang kekuatan solidaritas dan pentingnya persiapan dalam menghadapi tantangan alam.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *