Indeks

Mesin Espreso Pertama Buatan Anak Bangsa, Sudah Rilis 3 Tipe

Mesin Espreso Pertama Buatan Anak Bangsa, Sudah Rilis 3 Tipe

Salingka Media – Mesin Espreso Pertama Buatan Anak Bangsa, Franky Angkawijaya yang sudah 12 tahun berkarir di industri kopi, menemukan satu inovasi yang menurutnya bisa menjadi solusi bagi rekan sejawat, juga pencinta kopi.
Hal itu terjadi tujuh tahun lalu, tepatnya pada 2015, saat ia mulai merancang mesin espreso lokal pertama di Indonesia.

Alasannya sederhana, tidak ingin bergantung dengan mesin espreso impor yang mungkin bisa ditarik kapan saja.
“Kami bikin langsung, tetapi dengan teknologi di atas yang lain. Kami adaptif dengan market, kebutuhan yang ada di Indonesia,” kata Franky, konseptor Asterion Espresso Machine.

Asterion Espresso Machine adalah nama mesin yang diluncurkan resmi pada 2017 dan masih diproduksi hingga kini.

Asterion Espresso Machine pertama kali dirilis dengan ukuran besar berbentuk empat grup atau delapan gelas.
Franky mengaku, pembuatan mesin espreso lokal ini memakan banyak waktu dan biaya. Ia menganggapnya sebagai “uang sekolah“.

Sebab menurutnya, kesalahan yang pernah dialami saat pembuatan mesin espreso ini bisa menjadi pelajaran bagi para teknisi junior yang tergabung dalam Esperto, perusahaan yang membawahi Asterion.

Mesin espreso lokal buatannya pertama kali dipakai langsung di kedai kopi milik Franky, Monolog Coffee.

“Kami taruh di sana untuk percobaannya dan tahu kekurangan mesin ini apa saja. Itu sangat membantu sekali buat input kita,”jelas Frangky.

“Jadi ini kekurangan di mana, kami harus sempurnakan di sisi apa. Akhirnya sampai sekarang ya kami berhasil, mesinnya bekerja dengan maksimal,” ungkap dia.

Rilis tipe terbaru
Asterion Espresso Machine merilis mesin espreso delapan grup atau 16 gelas setelah tipe empat grup berhasil diluncurkan sebelumnya.

Respons para calon pembeli berbeda-beda. Menurutnya, lebih banyak yang menginginkan mesin espreso dengan ukuran lebih kecil dari empat maupun delapan grup.

Franky dan tim menjawab tantangan itu. Pada Rabu (9/11/2022), Asterion meluncurkan tipe mesin espreso terbaru dengan dua grup.

Tidak ada perbedaan signifikan mesin espreso dua grup ini bila dibandingkan dengan tipe sebelumnya.

Asterion merancang dua jenis penggunaan dalam satu jenis mesin espreso, yakni manual dan semi auto.

“Karena di dunia tidak pernah ada mesin yang menyatukan manual dan semi auto, akhirnya kami bilang, sudah bikin saja yang semi auto dan manual, dijadikan satu,” kata Franky.

“Sebisanya kami coba inovasi yang semi auto bisa kerja kayak manual, itu yang unik, itu yang teknologinya gak ada yang punya,” jelas dia.

Pembeli juga bisa merasakan keunggulan lain dari mesin espreso lokal ini, yakni minimnya kabel dan daya listrik yang rendah.

Mulai dari 500 watt saja, pembeli bisa mengoperasikan Asterion Espresso Machine dengan maksimal.
Daya listrik tertingginya adalah 4.000 watt. Menurut dia, daya ini terbilang rendah bila dibandingkan produk lainnya.

“Konsumsi energinya pun bisa kita atur, berapa yang kita mau pakai, berapa yang kita perlukan saat sepi,” ujar Franky.

Asterion Espresso Machine 2 grup dijual seharga Rp 95 juta. Pembelian bisa menghubungi media sosial Asterion atau berkunjung langsung ke workshop mereka untuk mencoba penggunaan mesin espreso.

Exit mobile version