Membangun Mental dan Empati, Lomba Sholat Jenazah di Solok Selatan Jadi Ajang Edukasi Anak

Membangun Mental dan Empati, Lomba Sholat Jenazah di Solok Selatan Jadi Ajang Edukasi Anak
Membangun Mental dan Empati, Lomba Sholat Jenazah di Solok Selatan Jadi Ajang Edukasi Anak – Foto : Via posmetropadang

Salingka Media – Lomba sholat jenazah Solok Selatan menjadi sebuah acara yang lebih dari sekadar kompetisi. Kegiatan ini dirancang sebagai sarana efektif untuk menanamkan kesadaran, tanggung jawab, dan empati pada anak-anak sejak usia dini. Dua sosok pembimbing, Ali Firman dan Sholihin, menyoroti pentingnya pembinaan mental dan keterampilan dalam kegiatan ini, yang mereka sampaikan di sela-sela acara di Kantor Bupati Solok Selatan pada Kamis (7/8).

Ali Firman, seorang penyuluh dari Nagari Dusun Tangah, Kecamatan Sangir Batang Hari, melihat bahwa esensi dari penyelenggaraan jenazah tidak hanya terletak pada penguasaan teknik. “Hal yang paling penting adalah bagaimana anak-anak tampil semaksimal mungkin dan mampu mempraktekkan sholat jenazah serta mengkafani sesuai ketentuan,” ungkapnya. Menurutnya, pembelajaran yang tepat sejak dini adalah kunci keberhasilan, tanpa adanya tantangan berarti. Ia juga menekankan peran aktif orang tua untuk menumbuhkan kesadaran ini di rumah, agar anak-anak kelak dapat menjalankan kewajiban tersebut dengan sukarela.

Sementara itu, Sholihin, guru pendamping dari Pakan Rabaa Utara, Kecamatan Koto Parik Gadang Diateh, fokus pada tantangan psikologis yang dihadapi anak. Ia menyebut bahwa masalah utama adalah mental anak-anak yang kerap minder atau takut. Untuk mengatasinya, Sholihin menerapkan jadwal latihan rutin setiap Senin dan Rabu. Metode ini bertujuan membiasakan anak-anak agar lebih berani dan kompak saat menghadapi situasi nyata di masyarakat.

Sholihin juga berharap pemerintah daerah dapat mendukung acara semacam ini secara berkelanjutan. Ia percaya bahwa adanya lomba dapat memotivasi anak-anak untuk belajar lebih giat. “Kalau ada lomba, maka anak-anak akan lebih semangat belajar, dan dampaknya juga sangat positif bagi masyarakat. Anak-anak bisa ikut membantu saat ada yang meninggal dunia di lingkungan mereka,” jelasnya.

Baca Juga :  Delapan Pabrik Sawit Di Pasbar Di Duga Langgar Permentan

Kegiatan ini merupakan bagian dari perayaan HUT ke-80 Republik Indonesia. Selain itu, lomba sholat jenazah Solok Selatan ini sejalan dengan program unggulan Pemerintah Kabupaten Solok Selatan, yaitu Satu Jorong Satu Rumah Tahfidz, di mana penyelenggaraan jenazah menjadi salah satu materi yang diajarkan. Kolaborasi antara pembinaan agama dan kegiatan lomba ini secara tidak langsung memperkuat nilai-nilai keislaman dan tanggung jawab sosial.

Dengan demikian, kegiatan ini tidak hanya membentuk keterampilan keagamaan pada anak-anak, tetapi juga menumbuhkan empati, tanggung jawab sosial, serta penguatan nilai-nilai keislaman dalam kehidupan sehari-hari mereka.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *