
Salingka Media – Pagi yang tenang di tepi Danau Maninjau, Kabupaten Agam, mendadak berubah menjadi kancah kejadian tragis pada Selasa, 7 Oktober. Warga Jorong Bancah, Nagari Maninjau, dikejutkan oleh temuan sesosok mayat di Danau Maninjau yang mengapung di permukaan air, tepatnya di sekitar Masjid Ummil Qura Duo Sidang. Peristiwa ini segera menarik perhatian banyak pihak dan memicu respons cepat dari aparat kepolisian setempat.
Sosok mayat berjenis kelamin perempuan tersebut pertama kali disaksikan oleh seorang nelayan lokal bernama Budiman (64) sekitar pukul 09.00 WIB. Melihat adanya tubuh manusia yang telungkup di air, Budiman lantas memberitahukan temuan tersebut kepada pengurus masjid, Yuali Umar (29), yang kemudian meneruskan laporan kepada warga sekitar dan jajaran Kepolisian Sektor (Polsek) Tanjung Raya.
Berdasarkan laporan cepat yang diterima Polsek Tanjung Raya, petugas bersama Koramil 05, perangkat Nagari, dan Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) segera bergerak menuju lokasi untuk mengamankan tempat kejadian perkara (TKP) dan melakukan proses evakuasi.
Kapolsek Tanjung Raya, AKP Muzakar, membenarkan kejadian ini. Ia menjelaskan bahwa saat ditemukan, korban masih mengenakan pakaian lengkap, terdiri dari jilbab, sweter, kaos kaki, dan sandal tipis. Selain itu, kunci sepeda motor dan kacamata korban masih tergenggam erat di tangannya. Ciri-ciri pakaian ini menjadi petunjuk awal yang sangat penting bagi tim identifikasi.

Setelah proses evakuasi ke Puskesmas Maninjau, tim Inafis Polres Agam dan tenaga medis setempat berhasil mengidentifikasi korban. Korban diketahui bernama Dechania Samura, berusia 27 tahun, yang merupakan seorang pegawai rumah sakit di Pekanbaru, Riau. Alamat domisili korban tercatat di Jalan Sarwo Edi, Kelurahan Suka Mulya, Kecamatan Sail, Kota Pekanbaru. Informasi ini segera ditindaklanjuti untuk menghubungi pihak keluarga.
Proses identifikasi dan pemeriksaan medis segera dilakukan di Puskesmas Maninjau untuk mencari tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Kapolsek Muzakar menyatakan bahwa hasil pemeriksaan awal menunjukkan tidak ditemukan tanda-tanda penganiayaan atau luka fisik pada jenazah Dechania Samura.
Tak jauh dari lokasi penemuan mayat, polisi menemukan sepeda motor milik korban terparkir dengan rapi di pinggir jalan. Temuan ini memunculkan dugaan awal bahwa korban datang ke tepian danau atas kemauannya sendiri. Penyelidikan kemudian mengarah pada penelusuran jejak terakhir korban sebelum ditemukan meninggal di Danau Maninjau.
Dari keterangan kekasih korban, Fadli (26), diketahui bahwa Dechania sempat menemuinya di Bukittinggi pada Senin sore sebelum kejadian. Korban kemudian berpamitan untuk menjenguk neneknya di Maninjau. Namun, sejak meninggalkan Bukittinggi, korban tidak lagi bisa dihubungi. Fadli juga mengungkapkan bahwa korban sempat menceritakan adanya masalah keluarga yang sedang dialaminya dengan kedua orang tuanya di Pekanbaru, serta menyampaikan rencana untuk pulang ke Maninjau. Sebelum berpisah, korban sempat menitipkan tas dan ponselnya kepada Fadli.
Keterangan dari Wali Jorong Ambacang, Iswandi Kali Tunaro, memperkuat informasi bahwa korban memang memiliki keterikatan dengan daerah tersebut. Korban diketahui berasal dari Kampung Sikumbang, Jorong Ambacang, Nagari Kotomalintang, meskipun kedua orang tuanya saat ini tinggal di Pekanbaru.
Meski demikian, pihak kepolisian menegaskan bahwa mereka masih akan menelusuri seluruh kemungkinan yang ada guna memastikan penyebab pasti dari kematian Dechania Samura. Meskipun hasil penyelidikan awal mengarah pada dugaan bunuh diri akibat tekanan psikologis yang dialami, Polsek Tanjungraya dan Tim Inafis Polres Agam terus melanjutkan penyelidikan secara profesional dan mendalam.
Usai proses identifikasi selesai, jenazah Dechania Samura diserahkan kepada pihak keluarga dan dibawa ke rumah neneknya di Kampung Sikumbang, Jorong Ambacang, Nagari Koto Malintang, untuk disemayamkan. Peristiwa penemuan mayat di Danau Maninjau ini menyisakan duka mendalam bagi keluarga serta menjadi peringatan akan pentingnya kesehatan mental. Aparat kepolisian berharap agar masyarakat yang memiliki informasi relevan segera melapor guna membantu proses penyelidikan hingga tuntas.