Aksi Heroik Mastilizal Aye Terjang Banjir Padang Demi Selamatkan Warga

Aksi Heroik Mastilizal Aye Terjang Banjir Padang Demi Selamatkan Warga
Wakil Ketua DPRD Kota Padang Mastilizal Aye Turun Meninjau Lokasi Bencana Banjir di Padang (Dok: Novri) Via dirgantaraonline

Salingka Media – Intensitas hujan yang sangat tinggi mengguyur Kota Padang tanpa henti selama beberapa hari terakhir mengakibatkan sejumlah kawasan pemukiman terendam air cukup parah. Dalam situasi darurat tersebut, Wakil Ketua DPRD Kota Padang, Mastilizal Aye terjang banjir Padang secara langsung guna memastikan keselamatan masyarakat yang terjebak genangan di rumah mereka. Ia tidak sekadar menunggu laporan di balik meja kerja, melainkan terjun langsung ke titik lokasi terparah tanpa mempedulikan kondisi cuaca yang ekstrem.

Bencana hidrometeorologi ini memang memberikan dampak signifikan bagi warga, terutama di kawasan Kubu Utama Tabiang Banda Gadang serta Kampung Lapai. Air bah yang datang secara cepat membuat banyak akses jalan terputus dan rumah-rumah warga dimasuki air hingga ketinggian yang mengkhawatirkan. Situasi ini menciptakan kepanikan tersendiri bagi penduduk yang khawatir akan adanya banjir susulan maupun ancaman longsor. Di tengah kekalutan itulah, kehadiran sosok pemimpin daerah di lokasi bencana menjadi penguat moral yang sangat dibutuhkan oleh para korban.

Mastilizal Aye terlihat hadir di lokasi tanpa protokoler yang kaku. Ia datang saat hujan masih turun dengan derasnya. Tidak ada upaya untuk mencari tempat berteduh atau sekadar memantau dari kejauhan agar pakaian tetap kering. Sebaliknya, politisi yang akrab disapa dengan panggilan Aye ini memilih untuk membasahi dirinya, berjalan kaki menerobos genangan air yang keruh dan berlumpur. Langkahnya mantap menuju titik-titik di mana warga masih tertahan dan membutuhkan bantuan segera. Kehadirannya di lapangan bukan untuk kebutuhan dokumentasi semata, melainkan murni panggilan kemanusiaan.

Baca Juga :  Pengembangan Wisata Pantai Air Manis Padang, Fadly Amran Soroti Infrastruktur dan Keramahan Warga

Proses evakuasi berlangsung cukup dramatis. Di beberapa titik, ketinggian air sudah mencapai pinggang orang dewasa, bahkan merendam lantai dasar rumah warga. Menggunakan perahu karet, Mastilizal Aye terjang banjir Padang bersama tim gabungan yang terdiri dari aparat kepolisian, personel Basarnas, dan sejumlah relawan bencana. Fokus utamanya adalah menyelamatkan kelompok rentan seperti lansia, ibu-ibu, dan anak-anak yang kesulitan untuk keluar dari kepungan air.

Salah satu momen yang terekam jelas adalah ketika Aye ikut mendayung perahu karet menyusuri gang-gang sempit yang berubah menjadi sungai. Ia menghampiri satu per satu rumah warga, mengetuk pintu, dan menawarkan bantuan evakuasi. Ia bahkan terlihat menggendong anak-anak kecil untuk dipindahkan ke perahu dan menenangkan seorang ibu yang tampak gemetar kedinginan akibat suhu air yang rendah. Dengan nada bicara yang tenang, ia meyakinkan warga bahwa pertolongan telah tiba dan mereka akan dibawa ke tempat yang lebih aman. Sikap tenang sang pemimpin ini secara langsung meredam kepanikan warga yang sebelumnya kebingungan harus berbuat apa.

Baca Juga :  Camat Padang Selatan Diduga Selingkuh, Pemko Padang Gerak Cepat Ambil Tindakan

Tindakan nyata seperti ini menjadi pembeda yang jelas antara retorika politik dan kepedulian tulus. Seringkali dalam situasi bencana, masyarakat hanya mendengar imbauan atau janji bantuan yang datang terlambat. Namun, apa yang ditunjukkan oleh Mastilizal Aye adalah bentuk tanggung jawab moral seorang wakil rakyat. Ia memahami bahwa penderitaan warga yang kehilangan kenyamanan tempat tinggal akibat banjir adalah penderitaan yang juga harus ia rasakan. Kelelahan fisik saat harus menarik perahu melawan arus air seolah tidak dirasakannya demi memastikan tidak ada warga yang tertinggal di lokasi berbahaya.

Selain jabatannya sebagai pimpinan di legislatif, peran Mastilizal Aye sebagai Ketua Askot PSSI Kota Padang juga melatihnya untuk memiliki mentalitas kerja tim yang kuat. Hal ini terlihat dari sinergi yang baik antara dirinya dan tim penyelamat di lapangan. Tidak ada jarak birokrasi yang menghambat proses penyelamatan. Semua bergerak satu komando demi kemanusiaan. Warga yang melihat langsung aksi tersebut merasa sangat terbantu, bukan hanya karena dievakuasi, tetapi karena merasa tidak ditinggalkan sendirian dalam menghadapi musibah.

Baca Juga :  Sudah dibongkar dibangun lagi, Lapak PKL Kawasan Khatib Sulaiman Kota Padang dibongkar Kembali

Kehadiran fisik seorang pemimpin di tengah bencana memberikan dampak psikologis yang besar. Warga tidak mencari pidato yang indah saat rumah mereka terendam. Mereka membutuhkan tangan yang siap menarik perahu, bahu yang siap memikul beban logistik, dan kehadiran nyata yang memberi rasa aman. Mastilizal Aye membuktikan bahwa jabatan bukanlah sekat pemisah, melainkan sarana untuk melayani masyarakat lebih luas, terutama di saat-saat kritis.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *