
Salingka Media – Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) menunjukkan aksi nyata dalam membantu masyarakat terdampak bencana hidrometeorologi. Mereka dengan sigap menginisiasi program masif yang mereka beri nama Marandang untuk Sumatera. Inisiatif ini berfokus pada penyediaan pasokan pangan siap saji khas Minangkabau untuk korban bencana di berbagai wilayah Sumatera.
Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi Ansharullah, memberikan apresiasi tinggi terhadap program kemanusiaan ini. Mahyeldi menilai, gagasan cemerlang ini dengan jelas mencerminkan semangat gotong royong dan solidaritas sosial masyarakat Sumbar. Masyarakat Sumatera Barat merespons cepat dan tanggap terhadap dampak bencana yang belakangan ini melanda berbagai daerah. Mahyeldi menegaskan, “Inisiatif ini menunjukkan kepedulian dan semangat kebersamaan masyarakat kita dalam membantu korban bencana, tidak hanya untuk Sumbar, tetapi juga bagi masyarakat terdampak di Aceh dan Sumatera Utara.” Mahyeldi menyampaikan hal tersebut di Padang pada hari Senin (15/12/2025).
Ketua TP PKK Sumbar, Harneli Mahyeldi, menjelaskan bahwa seluruh proses produksi rendang dipusatkan di kawasan Istana Gubernuran. Proses pembuatan makanan ikonik ini melibatkan banyak pihak. TP PKK bekerja sama dengan berbagai organisasi perempuan, relawan, serta masyarakat umum yang berpartisipasi aktif. Melalui gerakan Marandang untuk Sumatera ini, TP PKK Sumbar menetapkan target ambisius untuk memproduksi hingga satu ton rendang.
Harneli Mahyeldi juga mengungkapkan perkembangan produksi terkini. “Hingga saat ini, kami sudah memproduksi sekitar 200 kilogram rendang,” ujarnya. Produksi rendang dalam jumlah tersebut telah berhasil TP PKK salurkan kepada sejumlah daerah di Sumatera Barat yang mengalami dampak bencana. Ini membuktikan kecepatan dan efektivitas tim dalam merespons situasi darurat di internal provinsi mereka.
TP PKK Sumbar memilih rendang sebagai bentuk bantuan utama karena sejumlah keunggulan logistik dan nutrisi yang dimiliki makanan ini. Menurut Harneli, rendang memiliki daya simpan yang sangat lama, sehingga sangat cocok untuk pendistribusian jarak jauh dan situasi darurat yang tidak menentu. Selain itu, rendang juga memiliki nilai gizi yang memadai, sehingga dapat membantu pemulihan kondisi korban bencana.
Keunggulan rendang sebagai pangan siap saji yang mudah didistribusikan juga menjadi faktor penentu. Para korban bencana bisa menikmatinya secara berulang tanpa khawatir basi, menjadikannya pilihan praktis dan berkelanjutan di lokasi terdampak.
Setelah sukses menyalurkan sebagian produksi di wilayah lokal, TP PKK Sumbar segera memperluas jangkauan bantuan. Harneli menjelaskan bahwa pendistribusian rendang selanjutnya akan dilaksanakan secara bertahap menuju Provinsi Aceh dan Provinsi Sumatera Utara. Proses pengiriman ke luar provinsi ini direncanakan akan dimulai pada tanggal 20 Desember mendatang. Langkah ini memperkuat komitmen TP PKK Sumbar untuk membantu korban bencana di seluruh pulau Sumatera, sesuai dengan nama program “Marandang untuk Sumatera.”






